Menurut Majamojo, Ini Peran Publisher Game Di Industri Esports

Induustri esports membutuhkan keterlibatan banyak orang dari berbagai disiplin. Bukan cuma dari sisi pro player, tim, dan developer game saja; namun juga pihak lain seperti EO, talent, media, publisher, platform, dan banyak pihak lain turut membantu kesuksesan esports.
Bagi seorang publisher game, esports bisa menjadi salah satu platform untuk mempromosikan game mereka. Beberapa publisher merupakan tokoh yang mengelola kompetisi esports dari level akar sampai ke kompetisi dunia.
Untuk membahas apa saja peran publisher game di dunia esports, GGWP.ID mewawancarai Jungwon Hahn, CEO dari Majamojo, publisher game Indonesia yang merupakan joint venture antara Telkomsel dan GoTo.
Peran publisher game di industri esports menurut Majamojo

Menurut Jungwon Hahn, ada beberapa masalah yang saat ini dihadapi industri game dan esports di Indonesia. Salah satunya, adalah jumlah ekosistem dan developer yang menopang industri ini masih belum mencukupi. Selain itu, pemasukan dari industri game di Indonesia banyak berasal dari luar negeri.
“Ini berdasarkan feedback yang saya dapatkan dari AGI. Di negara lain dengan industri game lokal yang lebih berkembang, porsi pendapatan dari game dalam negeri lebih tinggi. Contohnya di Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Prancis,” kata Jungwon.
Untuk itu, publisher game punya beberapa peran untuk membantu memberdayakan game dan esports. “Menurut saya yang paling penting adalah memahami audiens kita. Kita tidak sedang berbisnis dengan mereka, namun memberikan layanan untuk mereka yang ingin memainkan game kita,” jelas Jungwon.
Jungwon yang dahulu menjadi bagian dari publisher besar seperti EA dan Blizzard menekankan layanan lokal di Majamojo. “Menyediakan lokalisasi (bahasa) game, menyediakan layanan pelanggan lokal saat ada masalah. Layanan lokal ini sangat penting agar gamer bisa terus memainkan game,” lanjutnya.
“Kami juga ingin menyediakan event lokal baik itu offline maupun di dalam game. Itu sangat masuk akal. Kami juga ingin bisa mengadakan event esports melalui Telokmsel atau kami sendiri,” kata Jungwon menambahkan.

Salah satu contoh gerakan Majamojo adalah dengan mem-publish game Memories dari Agate di region Asia Tenggara. “Agate menunjukkan ketahanan kuat mereka di dunia game development. Mereka sangat peduli dengan para gamer dan juga standar pengembangan mereka,” kata Jungwon soal kerja sama dengan Agate.
Selain Agate, bagaimana para developer game Indonesia merespon penawaran dari Majamojo? “Menurut saya umumnya positif. Kerja sama butuh waktu sebelum bisa diresmikan. Ada banyak pembicaraan dan saya harap bisa ada lebih banyak kerja sama di waktu mendatang,” jawabnya.
Ke depannya, Majamojo akan merilis lebih banyak game, esports dan non esports di Indonesia. “Saya menghabiskan banyak waktu mencari partner potensial di dalam dan luar negeri. Saya sudah bicara dengan beberapa developer lokal dan beberapa developer luar. Beberapa diantaranya game esports,” pungkas Jungwon.