Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Salah Satu Tim Peserta BTS Pro Series Americas Season 2 Tertangkap Melakukan Matchfixing!

Sepertinya kejadian matchfixing semakin menjadi makanan sehari-hari di dunia Dota 2 kompetitif belakangan ini. Setelah sebelumnya tim asal Tiongkok dan Malaysia, yaitu Newbee dan RISE Esports tertangkap melakukan matchfixing, kini tindakan tidak sportif ini merambah ke Amerika Utara. S

alah satu peserta BTS Pro Series Americas Season 2, PlusOne didiskualifikasi setelah terbukti melakukan matchfixing di turnamen tersebut.

Hal ini dikonfirmasi oleh Beyond The Summit melalui cuitan di Twitter mereka. Mereka mengumumkan bahwa tim PlusOne telah melakukan tindakan yang mencurigakan berulang kali. BTS juga telah melaporkan hal ini kepada Valve.

BTS telah menjatuhkan hukuman ban kepada tiga pemain dari PlusOne. Ketiga pemain itu adalah xuan, Ched, dan Jano. Mereka bertiga telah dilarang untuk mengikuti turnamen yang digelar oleh BTS.

Nasib mereka bisa lebih buruk lagi mengingat BTS sudah melaporkan hal ini ke Valve. Mereka bisa jadi dilarang untuk mengikuti event Valve seperti Arrow Gaming beberapa tahun lalu.

Sementara itu, dua pemain lainnya, yaitu dnm dan Wij sementara ini lolos dari hukuman. Mereka berdua untuk saat ini masih diperbolehkan untuk mengikuti turnamen buatan BTS.

Dnm diduga tidak mengikuti rekan-rekannya untuk melakukan throwing sehingga ia lolos dari hukuman. Hal ini dikonfirmasi oleh kompetitornya, yaitu Sammyboy dari tim 4Zoomers.

Caster Moxxi merespon cuitan dari Sammyboy ini dan menyebutkan bahwa ia senang karena dnm masih memiliki integritas dan enggan terlibat dalam tindakan tidak sportif itu.

Bagi kalian yang tidak tahu siapa tim PlusOne yang didiskualifikasi ini, biar kami jelaskan secara singkat. PlusOne adalah sebuah stack yang salah satu pemainnya adalah mantan pemain T1, yaitu Xuan. Selain Xuan tim ini diisi oleh mantan pemain Team Unknown, Wij dan tiga pubstar dnm, Ched, dan Jano.

Tim ini sempat membuat kejutan dengan menang hanya dengan tiga pemain ketika melawan tim Plasma. Raihan impresif itu kini menjadi sampah setelah mereka mengotorinya dengan tindakan matchfixing.

Kejadian ini menambah daftar kasus matchfixing di Dota 2. Semoga para organizer turnamen dan Valve bisa lebih mengawasi pertandingan-pertandingan Dota 2 dengan lebih ketat dari sebelumnya agar hal seperti ini tak terjadi lagi.

Share
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us