Menghina Islam di Pub Match, Na'Vi Menjatuhkan Denda Pada Midlaner Dota 2 Mereka Young G

SARA kembali terjadi di Dota 2. Kasus SARA terbaru Dota 2 kali ini datang dari wilayah CIS, dilakukan oleh midlaner terbaru Na’Vi Nikita Bochko alias Young G.
Young G diketahui telah menghina Islam di salah satu public match yang dijalaninya beberapa hari lalu. Hal ini tersebar setelah akun Twitter @OnFireDimitri menyebarkan aksi tak terpuji dari Young G ini.
Kata-kata menghina agama yang dilontarkan oleh Young G adalah “aku sudah pernah ‘bersetubuh’ (jika diterjemahkan ke bahasa Inggris, kata yang bermasalah berarti f***ed) dengan orang muslim di dalam mulutku.”
Insiden ini tentunya membuat organisasi yang menaungi Young G, yaitu Na’Vi geram. Sebagai hasilnya, mereka telah menjatuhkan hukuman dan denda kepada Young G. Berikut ini adalah pernyataan resmi Na’Vi mengenai hal ini.
“Sejak awal pembentukannya, Natus Vincere memiliki filosofi untuk menentang tindakan kebencian, agresi, dan kebencian. Terlepas dari situasinya, diskriminasi dan perilaku intoleran tidak bisa diterima, oleh karena itu, kami juga geram atas tindakan yang dilakukan oleh Nikita ‘Young G’ Bochko.
Young G kini telah didenda dan periode hukumannya telah diperpanjang. Jika hal ini kembali terjadi, kami akan memutus kontrak dari Young G. Kami menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada mereka yang tersakiti oleh kata-kata Nikita.
Sebagai klub, kami akan melakukan semua yang diperlukan untuk memastikan bahwa situasi seperti itu tidak akan pernah terjadi di masa depan.”

Dikutip dari Cybersport.ru, Young G telah meminta maaf atas masalah yang dibuatnya ini. Young G berkata, “Aku minta maaf atas apa yang sudah kulakukan. Aku minta maaf jika telah menyinggung seseorang dengan kata-kata itu. Itu adalah lelucon yang sangat bodoh, yang membuatku malu sekarang.
Seluruh situasi ini akan menjadi pelajaran yang berat bagiku, dan aku berjanji bahwa ini tidak akan pernah terjadi lagi.”
Kasus ini menambah daftar panjang kasus SARA di Dota 2. Seperti yang kita ketahui rasisme dan perilaku toxic menjadi salah satu makanan sehari-hari bagi pemain Dota 2 dan tentunya hal ini sangat meresahkan.
Kami berharap Valve sebagai developer Dota 2 bisa berbuat sesuatu untuk mengatur tentang rasisme dan perilaku toxic.
Apa hal yang menurut kalian harus dilakukan agar bisa mencegah kasus seperti ini terjadi lagi?
Sumber: Cybersport.ru, AFK Gaming