Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Biar Direstui, Ini Cara Mengkomunikasikan Esports ke Orang Tua

Menjadi seorang pro player esports adalah idaman banyak gamer saat ini. Namun mengkomunikasikan tentang esports kepada orang tua jadi hal yang sangat sulit. Pasalnya, ini bukan jenjang karir yang umum di masyarakat.

Sebagai sebuah industri yang sedang berkembang pesat, esports membutuhkan banyak dukungan dari banyak pihak. Bukan hanya dari sisi developer game, tim, kompetisi, dan pemerintah saja. Justru dukungan paling penting berasal dari level keluarga itu sendiri.

Jika kamu ingin menjadi seorang pro player dan ingin membuktikan berbagai keuntungan berkarir di dunia esports, kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini.

Cara mengkomunikasikan esports ke orang tua

1. Patahkan stereotipe gamer

MemeAtlas

Salah satu alasan kenapa orang tua tidak setuju anak mereka menjadi pemain esports adalah karena mereka masih punya mindset lama tentang bermain game. Bagi orang tua, gamer sering identik dengan kebiasaan bermain game setiap hari dan tak mengenal waktu.

Dengan mindset di atas, orang tua tak bisa menalar kalau saat ini menjadi seorang gamer merupakan salah satu jenjang karir yang menghasilkan uang. Perhatikan aspek ini karena mengubah mindset orang tua sangat penting untuk meyakinkan mereka tentang prospek berkarir di dunia esports.

2. Riset dan jelaskan perkembangan esports

Newzoo

Kamu tak bisa meyakinkan orang tua tentang esports jika kamu tidak tahu apa yang kamu bicarakan. Karena itu kamu harus tahu dulu seperti apa keadaan dan perkembangan industri esports saat ini.

Kamu bisa mengumpulkan data seperti jumlah keuntungan di industri esports, gaji para pemain, hingga berbagai insentif yang didapat dari pihak swasta atau pemerintah. Kamu juga bisa mencari berbagai korelasi di industri esports dengan industri olahraga umum seperti sepak bola atau basket.

3. Bicara dengan baik-baik

Alabama Extension

Jika kamu berdebat dengan orang tua tentang esports, apalagi sambil marah-marah, artinya kamu sudah salah langkah sejak awal. Ada baiknya kamu membicarakan hal ini kepada mereka ketika suasana hati kamu dan mereka sedang baik.

Sampaikan dengan baik-baik dan perlahan bahwa industri esports memiliki beberapa keuntungan yang sama baiknya dengan industri pekerjaan lain. Gunakan data-data yang sudah kamu riset sebelumnya untuk mendukung semua argumentasi kamu. Mungkin kamu juga bisa mendapatkan diskusi yang konstruktif dengan mereka.

4. Beri bukti bukan janji

Guinness World Records

Sering kali, orang tua baru akan percaya jika sudah mendapatkan bukti yang jelas. Membuktikan bahwa kamu adalah pemain esports yang jago dan sering juara lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.

Jika posisi kamu belum menjadi seorang pro player, kamu bisa mulai dengan menunjukkan attitude profesional layaknya seorang pro player. Jangan pernah mengatakan ingin menjadi pemain esports agar bisa bermain game setiap hari. Lalu, perlihatkan pula perkembangan kamu di dalam game, sambil tetap menjaga kedisiplinan.

5. Jangan lupakan tanggung jawab

Rediffmail

Langkah-langkah di atas akan jadi sia-sia jika kamu menanggalkan tanggung jawab sebagai seorang anak serta pelajar. Orang tua manapun tidak mau melihat anak mereka berhenti sekolah untuk fokus menjadi seorang gamer.

Jangan lupa untuk tetap belajar di sekolah/kampus, serta selesaikan semua tugas yang diberikan. Jaga nilai-nilai kamu agar orang tua yakin pendidikanmu tak terganggu. Selain itu, senantiasa olahraga dengan rutin untuk menjaga kesehatan setelah bermain game beberapa jam.

Itu dia beberapa hal yang bisa kamu perhatikan dan lakukan untuk membantu mengkomunikasikan kepada orang tua kamu tentang esports. Semoga beruntung!

Sumber: Ready Esports

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mecca Medina
EditorMecca Medina
Follow Us