Sudah Berusia Beberapa Bulan, Ini Dia Tren dan Prediksi Meta AoV Indonesia!

Meta game atau sering disebut meta adalah metode atau informasi mengenai sebuah tren dalam permainan. Sekitar tiga bulan berjalan, kira-kira bagaimana meta AoV di Indonesia ya?
Dalam game MOBA, meta secara singkat bisa dikatakan sebagai hero atau item build yang menjadi populer atau tren dalam permainan. Hero atau item build tersebut bisa menjadi meta karena beberapa faktor.
Faktor utama yang biasanya menjadikan suatu hero atau item build menjadi meta adalah efektifitasnya dalam permainan. Tidak jarang, meta dimulai dari para pemain casual di pub games, kemudian naik hingga muncul di turnamen resmi.
Setelah beberapa bulan Arena of Valor resmi rilis di Indoniesia, yuk kita bahas bagaimana perkembangan meta AoV di Indonesia dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lain seperti Thailand atau Vietnam!
1
Archer Harus Ada!

Sulit rasanya tidak melihat Archer dalam meta AoV Indonesia! Acher masih dianggap sebagai kelas yang cocok sebagai carry dan memberikan physical damage yang besar dan bisa membunuh musuh dan tower dengan cepat.
Anggapan tersebut tidaklah salah, namun nampaknya meta AoV yang mengandalkan Archer sudah tidak begitu populer di panggung AoV internasional. Sebut saja pada final Throne of Glory di Vietnam beberapa bulan lalu.
Archer memang terkenal sebagai tipe hero mid to late game karena mereka membutuhkan banyak farm dan item sebelum bisa memberikan damage yang cukup dan berkontribusi pada pertempuran.
Faktor Archer yang terkesan “manja” ini membuat meta AoV di negara lain lebih memilih menempatkan hero tipe Assassin sebagai carry karena memiliki kemampuan farming dan kelincahan yang lebih baik dibandingkan Archer! Hmm, masuk akal juga ya?
https://www.youtube.com/watch?v=rInMjzndsec
2
No Mage, No Problem

Berbeda dengan meta AoV di Thailand atau Asia Tenggara lainnya, meta AoV Indonesia justru sangat jarang memunculkan kelas Mage atau Support. Kalaupun ada, mungkin ketika meta AoV periode Mo-Cup pertama di mana Payna masih sering terlihat di pertandingan resmi.
Namun belakangan dengan mulai populernya Chaugnar berkat pemain-pemain berbakat seperti [NV] Hilder, kehadiran Mage atau Support dengan kemampuan magic area sedikit-demi sedikit mulai berkurang dalam meta AoV Indonesia.
Padahal di Thailand contohnya, posisi mid lane sering kali diisi oleh carry AP (ability power) yang biasanya berasal dari kelas Mage. Sebut saja Jinna, Ignis, atau Preyta yang populer mengisi mid lane dan juga salah satu hero favorit dari Frozenkiss!
Dengan meta AoV Indonesia yang jarang kehadiran carry AP, para pemain tidak perlu terlalu memfokuskan diri untuk membuat item magic def dan fokus pada physical def saja.
3
Tank, Warrior, dan Assassin Masih Primadona

Pada meta AoV Indonesia sendiri para pemain jarang sekali berkompromi dalam urusan Tank dan Assassin. Thane, Chaugnar, dan Cresht masih menjadi hero yang mendominasi meta AoV dari segi Tank. Sedangkan Nakroth menjadi primadona di kelas Assassin!
Sedangkan untuk kelas Warrior sendiri, Skud dan Maloch yang baru saja rilis punya potensi untuk masuk menjadi meta di Indonesia dan mendominasi turnamen-turnamen besar sekelas Vo-Cup.
Di Asia Tenggara, kehadiran Assassin memang sangat krusial! Nakroth menjadi salah satu hero yang paling sering di-ban di pertandingan resmi. Sedangkan Murad dan Airi juga sama-sama berbahaya dan populer layaknya Nakroth.
Berhubung kedua hero terkahir yang disebutkan belum muncul di Indonesia, kemungkinan kehadiran mereka bisa jadi mengubah meta AoV yang telah ada sebelumnya!
Itu dia beberapa analisis mengenai meta AoV di Indonesia beberapa bulan sejak mulai rilisnya. Dengan masih banyak hero yang belum rilis, kemungkinan meta berubah masih sangat terbuka lebar! Jadi harus rajin-rajin belajar ya!
Diedit oleh Audi E. Prasetyo