Miliki IP Sendiri, Anantarupa Kesulitan Kembangkan Genre Game Karena Hal Ini

CEO Anantarupa studio, Ivan Chen, mengungkapkan kesulitan untuk mengembangkan genre game walau saat ini sudah memiliki IP (intellectual property) sendiri.
Dalam interview dengan penulis di rangkaian Ksatriya Mahardhika Student Championships 2023, Ivan mengungkapkan faktor yang membuat kesulitan dalam pengembangan genre game.
Adapun kesulitan saat ini adalah terbatasnya programmer game untuk membuat game sendiri.

Ivan mengatakan, saat ini sumber daya manusia Indonesia atau programmer yang ada memang sudah mampu membuat aplikasi mobile, namun untuk membuat dan mengembangkan game masih sangat sulit untuk dicari.
Adapun untuk mengembangkan game sendiri, berbeda dengan membuat aplikasi mobile karena tingkat kesulitan yang dihadapi, seperti membuat basis map, karakter, UI, maupun UX game sehingga menjadi produk yang mumpuni.
Saat ini IP Lokapala sudah hadir dalam genre game MOBA, seperti yang dipertandingkan di Ksatriya Maharhika Student Championships 2023 dan juga akan dipertandingakan di PON Aceh dan SUMUT mendatang.

Dengan kepemilikan IP, lumrah jika suatu developer game mengembangkan dan menghadirkan genre lain seperti RPG, atau bahkan cardgame.
Namun dalam pengembangan game, perlu ada programmer yang bisa membangun dari 0 maupun mengaplikasikan rencana game dalam engine yang akan digunakan, dan hal tersebut memiliki kesulitan tersendiri serta membutuhkan SDM yang mumpuni.
Seperti diutarakan oleh Agustin Peranginangin, Direktur Badan Pelaksana Otoritas Borobudur, kehadiran game bisa memberikan potensi dalam lapangan kerja, salah satunya adalah programmer untuk membuat game.

Tetapi dengan keterbatasan saat ini, tentu profesi programmer game bisa menjadi salah satu tujuan dari para pelajar untuk mengembangkan diri dan menjadi ahli dalam hal pengembangan game.