Wah, Organisasi Esport Ini Tunggak Gaji Pemain Pro Hingga Ratusan Juta Rupiah!

Sebuah organisasi esport Naventic diduga telah berutang gaji pemain pro Heroes of the Storm hingga USD50 ribu (sekitar Rp676 juta)! Berikut kronologisnya.
Seorang mantan pemain League of Legends dan pemain aktif Heroes of the Storm, Kenneth “Kenma” Buechter sedang tersandung masalah yaitu menghadapi hutang dengan jumlah yang besar setelah menunggak pembayaran gaji pemain pro tim Naventic.
Mantan pemilik tim Naventic, James Ross Elliot II, memulai organisasi tersebut pada bulan Januari 2016 dengan penandatanganan kesepakatan dengan tim Heroes of the Storm, Bob Ross Fan Club.
Meskipun waktu itu Naventic merupakan organisasi yang belum terkenal, namun para pemain tergiur dengan gaji yang ditawarkan.
“Kami bergabung dengan Naventic karena mereka menawari kami gaji yang lebih baik,” kata Kenma. “Itulah mengapa kami bergabung bersama mereka meskipun mereka tidak terkenal atau terlihat mapan.”
Awalnya pemain masih bisa menerima ketika Naventic mulai terlambat memberikan gaji pemain pro Heroes of the Storm ini.
Tapi saat pembayaran gaji ini telah melewati tiga minggu atau lebih, para pemain memutuskan untuk menemui seorang pengacara. Pengacara tersebut menyarankan agar para pemain berbicara kepada manajemen untuk menghentikan kontrak mereka jika pembayaran kembali telat.
“Kami telah melakukan saran dari pengacara tersebut dan memang pihak Naventic kembali memberikan kami gaji tepat waktu,” kata Zuna. “Tapi kemudian hal itu mulai terjadi lagi dan berulang-ulang. Mereka kembali menunggak gaji dan komunikasi berhenti.”

Para pemain menandatangani kontrak dengan Naventic pada tahun 2016, di dalam kontrak organisasi esport ini sepakat untuk memberi gaji pemain pro Heroes of the Storm ini dengan nilai USD1.250 (sekitar Rp16,9 juta) setiap bulannya.
Ada 4 pemain yang telah ditunggak gajinya selama 5 bulan dari bulan April sampai Agustus. Satu pemain belum digaji selama 7 bulan (April – September)!
Selain itu ada juga 3 tiga pemain yang belum diberi hadiah uang tunai dari turnamen DreamHack All-Stars yang dihelat pada bulan Juni di DreamHack Summer, Jonkoping, Swedia.
Ketiga pemain itu masing-masing seharusnya mendapatkan USD7.125 (sekitar Rp96 juta).
Diedit oleh Audi E. Prasetyo