Waduh, Pelatih Tim Esports Asal Turki Ini Malah jadi Buronan Polisi. Kok Bisa?
Berita mengejutkan kini tengah terjadi di jagat dunia esports. Bagaimana tidak menggejutkan coba? Pasalnya, pelatih tim esports asal Turki, Aykut ‘Turkinator’ Baskal kini tengah menjadi buronan kepolisian North Yorksire, Inggris. Kok bisa ya?
Dilansir dari BBC, kepolisian asal Inggris ini meminta bantuan untuk mencari buronan yang diduga kuat terlibat dalam kasus penipuan, serta penyalahgunaan perangkat komputer.
Bukan hanya itu saja, pihak berwajib juga menduga bahwa ia terlibat beberapa kasus penipuan yang terjadi antara Januari 2014 dan Desember 2015. Padahal, Baskal sempat mendapat panggilan untuk datang ke pengadilan pada 18 Agustus 2017 lalu loh. Namun, pria yang berusia 23 tahun ini malah mangkir dan melarikan diri.
Lalu, siapa sih sebenarnya Aykut ‘Turkinator’ Baskal ini?
Pria ini merupakan mantan pelatih 1907 Fenerbahce Esports antara periode November 2018 hingga Agustus 2019 lalu. Bahkan nih, karirnya sebagai pelatih tim LOL (League of Legends) di Turki, nyatanya sudah digeluti sejak 2017 lalu.
Uniknya, berkat tangan dingin Turkinator, tim esports ini berhasil menyabet juara pertama dengan persentase kemenangan hingga 89 persen. Tim LOL Negeri Seribu Masjid ini bahkan berhasil mencetak rasio menang kalah 16-2.
Namun, Turkinator keluar dari 1907 Fenerbahce Esports, setelah kontraknya berakhirnya pada Agustus 2019 silam.
Sebelumnya, Turkinator ini juga pernah bekerja sama dengan pemain-pemain terkenal loh. Sebut saja seperti mantan SK Telecom T1, Park ‘Untara’ Ui-jin, dan Misfits, serta Thomas ‘Kirei’ Yuen.
Dirinya juga terkenal dengan tuduhan penggunaan cheat serta DDOS pada beberapa turnamen hingga kelakuan toxic-nya di kalangan gamer. Namun, berita mengenai dirinya yang menjadi buronan kepolisian Inggris cukup mengejutkan komunitas League of Legends.
Bahkan, rekan pelatihnya di 1907 Fenerbahce, Timotej ‘Zen’ Stempihar sangat terkejut ketika mengetahui berita ini. Meski kerap kali berbeda pendapat dengan Turkinator saat masih sama-sama menjadi pelatih, namun dia enggak pernah menyangka bahwa rekannya itu merupakan buronan polisi dan seorang kriminal.
Pihak kepolisian North Yorkshire yang dipimpin oleh Sersan Gavin Mayes ini, mengharapkan sang buronan untuk menyerahkan diri secara sukarela tanpa perlawanan.
