Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

EKSKLUSIF: Profil Andika Rama Maulana, Simracer Indonesia yang Sudah Keliling Dunia

Indonesia punya banyak atlet esports yang berprestasi di berbagai jenis video game. Mari simak profil Andika Rama Maulana, pembalap simracing kesohor asal Indonesia.

Rama telah mendapatkan beberapa gelar dari berbagai kompetisi simracing lokal dan internasional. Kariernya di game kemudian membawa Rama balapan betulan di sirkuit.

Seperti apa kisah Rama dan bagaimana ia berkembang dari gamer menjadi racer?

Profil Andika Rama Maulana

1. Biodata Rama

Legion of Racers
Legion of Racers

2. Rama terjun ke simracing sejak tahun 2010

Dok. Raze Lok
Dok. Raze Lok

Sejak kecil, Rama menyukai olahraga balap mobil. Minatnya itu ia lampiaskan lewat video game karena untuk menekuni olahraganya sendiri butuh biaya yang sangat besar.

“Tahu sendiri kalau balapan beneran itu mahal. Jadilah pelampiasannya ke game balap dari zaman PlayStation 1 dan PS2. Pokoknya Gran Turismo, semua (game balapan) dimainin,” kenang Rama.

Di tahun 2010, Rama mulai membeli steering wheel-nya sendiri, yaitu sebuah Logitech G27 yang diapat dari menjual hadiah lomba di pameran mobil.

“Mulai dari situ, mulai ikutan lomba-lomba lokal. Ternyata di tahun 2010 itu udah ada juga yang main (simracing), cuman nggak terkenal lah. Dulu nemu komunitasnya di Kaskus, kita main bareng dan makin sering ikut lomba,” lanjutnya.

Memasuki tahun 2011, Rama mulai mengikuti lomba Gran Turismo yang diadakan Sony, walaupun saat itu belum berhasil jadi pemenang.

“Lalu 2012 ikutan lagi ke acara Gran Turismo 5 Asia Online Tournament. Itu main di Malaysia, terus menang. Habis itu gua ke Jepang dapat juara 3,” tambah Rama.

3. Mewakili Indonesia di Nissan GT Academy

Dok. Andika Rama Maulana
Dok. Andika Rama Maulana

Kesukaan Rama bermain Gran Turismo berujung pada partisipasinya di GT Academy, kontes pencarian bakat pembalap yang diadakan oleh Sony dan Nissan.

“Gue tahu GT Academy itu dari tahun 2010, mungkin 2009 ya, dari gen 1 angkatannya Lucas Ordoñez,” jelas Rama.

“Gue dari dulu selalu bercita-cita, kira-kira bakal ada nggak ya GT Academy di Indonesia? Akhirnya di 2015, Nissan Indonesia bikin Nissan GT Academy di Indonesia,” lanjutnya.

Rama menjelaskan proses seleksinya yang sangat ketat. Dimulai dair roadshow di beberapa kota, 20 orang terpilih disaring dalam audisi di Sirkuit Internasional Sentul Bogor.

20 orang tersebut kemudian disaring lagi menjadi 6 orang yang mewakili Indonesia untuk main event di Sirkuit Silverstone Inggris.

Di sana, Rama dan finalis Indonesia lainnya dilatih oleh mentor Indonesia yaitu pembalap Sean Gelael, aktor Hamish Daud dan juri Nissan GT Academy Rob Barff.

“Tiap hari kita dieliminasi, sampai last day gue jadi yang terakhir dari Indonesia. Terus tanding lawan negara Asia lain kayak Filipina, Thailand, Jepang, dan India,” kenangnya.

Bagi Rama, saat dimana dia masuk ke GT Academy, dia sudah tidak lagi bermain game. Pasalnya, di sana ia digembleng untuk menjadi seorang pembalap betulan.

“Tes di sana juga ketat, nggak cuma nyetir beneran tapi ada tes fisik yang lebih ketat lagi dibanding di Indonesia. Ada tes interview juga, ngmong di depan kamera,” jelas Rama.

Rama beruntung karena sebelum berangkat ke Inggris, ia sudah menjalani latihan fisik yang cukup intens mulai dari gym hingga lari.

“Waktu itu walau cuma jadi juara 2 se-Asia, tapi itu udah puas banget buat pencapaian gue bisa balapan di Silverstone waktu itu,” ujarnya bangga.

4. Transisi karier Rama dari game ke dunia nyata

Dok. Rais Maulana
Dok. Rais Maulana

GT Academy terbukti mampu menyiapkan pesertanya untuk terjun ke dunia balap betulan, karena Rama langsung terlibat dalam kompetisi balapan ISSOM (Indonesia Sentul Series of Motorsport).

“Sampai saat itu, balapan menjadi sesuatu yang tidak bisa gue capai karena masalah finansial. Sampai akhirnya di suatu titik ketemu orang dan dikenalin ke banyak temen,” kata Rama.

Awal mula Rama bertanding di ISSOM adalah saat dia mendapatkan tawaran dari salah satu temannya untuk balapan setengah season.

Kariernya pun bersambung setelah ia mendapatkan tawaran membalap lebih lanjut dari pembalap/YouTuber otomotif Fitra Eri.

“Sampai di 2016 akhir, tiba-tiba gue dapat call dari om Fitra Eri yang udah kenal sebelumnya. Dia nawarin mau nggak balapin mobilnya karena bentrok balapan di Malaysia. Gue ke rumahnya ngambil bajunya dia, terus besoknya balapan,” lanjutnya.

Sebagai substitute dari Fitra Eri, Rama ternyata mampu membawa hasil yang cukup baik seingga di season selanjutnya ia direkrut oleh tim Honda Bandung Center untuk balapan bersama Fitra di season 2017 dan 2018.

“Itulah peak-nya balapan beneran gue di lingkungan factory team. Suasananya balap banget, bukan sekedar tim hobi dan hura-hura. Puas banget waktu itu,” jelas Rama.

5. Dari Mercedes-AMG, hingga Legion of Racers

Dok. Andika Rama Maulana
Dok. Andika Rama Maulana

Kembali ke simracing, Rama kembali serius berlomba di tahun 2018 setelah sebelumnya banyak bermain di liga komunitas.

Salah satu highlight terbesar Rama adalah Mercedes-AMG Motorsport eRacing Competition dalam game RaceRoom, dimana ia terbang ke Jerman untuk menjalani babak finalnya.

“Awalnya iseng lawan bule ngetes skill, karena tadinya main baru se-Asia. Ternyata di balapan pertama dapat podium. Balapan kedua sempat juara 1. ‘Wah ternyata bisa nih skill-nya masih kepakai,'” kenangnya.

Dengan hasil positif di regular season, Rama diterbangkan ke Jerman dan berpasangan dengan mantan rekan tim Rio Haryanto di F1, Pascal Wehrlein.

“Di sana kalah sih, cuman kalahnya lebih ke technical issue jadi sebel juga. Tapi ya sudah namanya juga balapan,” lanjutnya.

Rama juga masih belum melupakan akar Gran Turismo-nya dengan bertanding di final Toyota Gazoo Racing GT Cup di Gran Turismo World Series 2022 Monako, dan 2023 di Barcelona.

Pada tahun 2020, Rama bergabung dengan tim esports Legion of Racers yang didirikan oleh pembalap Melvin Moh dan arsitek Lim Keong Wee.

“Di Singapura, LoR nggak cuma sebatas tim esports ya, kita juga bikin campaign lifestyle balapan dan kita juga punya fasilitas simulator di sana. Orang bisa sewa untuk pakai simulaotrnya, dan segala macam,” jelas Rama.

6. Hobi VALORANT dan baca manga shoujo!

Dok. Andika Rama Maulana
Dok. Andika Rama Maulana

Saat ini, Rama sedang rajin bermain game Assetto Corsa Competizione. Ini karena timnya menggunakan game itu dalam turnamen yang mereka ikuti.

“Di satu sisi karena liga yang gue ikutin banyak pakai ACC. Terus gue suka cara bawa mobilnya yang udah nyatu banget, lebih gampang ngerasain mobilnya dibanding game lain,” jelasnya.

Rama menambahkan, meskipun mobil di game itu punya watak yang unik, namun ia mampu menguasainya. Selain itu, suara mesin mobilnya ia nilai sangat bagus.

Di samping ACC, Rama juga suka bermain Assetto Corsa original untuk balapan touge (jalanan gunung) dan drifting.

Rama juga bermain VALORANT, dimana agent favoritnya adalah Sage yang ia kuasai dengan penuh.

Di luar game, Rama punya hobi memodifikasi mobil yang mampu ia penuhi semenjak memulai karier di simracing.

“Yang pasti karena gue punya mobil di rumah, sekarang hobinya ngurus mobil. Akhirnya kesampaian punya mobil dengan jerih payah, jadi senang ada yang bisa dioprek-oprek,” lanjutnya.

Selain memodifikasi mobil, Rama punya hobi membaca manga. Ia suka mengoleksi rilisan fisik dari manga yang sudah pernah ia baca secara online.

“Gue senang banget ke Gramedia kalau ada komik baru, padahal komiknya udah gue baca online. Kalau ada fisiknya tetap gue beli, terus gue baca, kadang baca di WC, sebelum tidur atau sebelum main. Udah kebiasaan aja,” papar Rama.

Menariknya, genre manga yang ia sukai adalah manga shoujo!

“Kalau orang balap kan image-nya laki kan ya, kayak shonen gitu. Gue shonen kurang begitu suka. Gue lebih suka komik shoujo, rame aja,” lanjutnya.

7. Harapan Rama untuk simracing Indonesia

Dok. Sarah Sahadin
Dok. Sarah Sahadin

Saat ini Rama tengah bersiap-siap untuk lanjut bertarung di sebuah seri balapan simracing endurance 6 jam.

“Liganya ongoing tinggal 2 ronde lagi. Sekarang lagi persiapan itu aja, latihan dan segala macem. Sekarang aja lagi diculik ke Mandalika, jadi mau nggak mau kita jalan-jalan aja dulu. Pulang lanjut latihan lagi,” jelas Rama.

Selain itu, Rama juga berencana untuk kembali berlaga di ISSOM dengan mobil pribadinya. Namun, ia hanya akan terjun jika sudah punya waktu dan dana yang mumpuni.

Sebagai penutup, Rama berharap pemain simracing di Indonesia serta kompetisinya bisa lebih berkembang lagi.

“Kalau gue lihat sekarang, skena simracing Indonesia sekarang lagi agak naik, maksudnya orang lebih banyak tahu dan tertarik untuk coba-coba,” kata Rama.

Menurutnya, jika pemain simracing dan kompetisinya semakin banyak, akan ada lebih banyak investor dan sponsor yang tertarik untuk mengembangkan skena ini.

“Sekarang banyak driver yang muda tapi jago, semoga bisa kita arahin ke lomba internasional untuk membanggakan nama Indonesia,” pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mecca Medina
EditorMecca Medina
Follow Us