EKSKLUSIF: Profil Isako, Talent RRQ yang Juga Jadi Puteri Remaja Indonesia

• Nama lengkap: Natasha kiara
• Nickname: Isako
• Asal kota: Bandar Lampung
• Tanggal lahir: 5 Januari 2006
• Zodiak: Capricorn
• Instagram: natashakiaraa
• TikTok: isakoactive 

Isako mendapatkan nickname-nya ketika sedang mencari di Google. Dari sana, ia mendapatkan nama Isako.

“Aku nyari nama Jepang beserta artinya, dan kalau aku nggak salah ingat Isako tuh artinya orang yang suka membantu,” papar Isako.

“Karena aku user support healer, jadi kayak I’m trying to help everybody in the game gitu sih,” lanjutnya.

Isako memberanikan diri untuk menjadi talent RRQ mulai tahun 2021 setelah diajak oleh followernya dalam sebuah sesi QnA. Mereka tahu kalau Isako adalah seorang Kingdom.

“Aku tag Pak AP iseng-iseng gitu, terus dibales kayak, ‘Halo,’ gitu. Dari situ Pak AP nanya aku tinggal di mana, tapi waktu itu aku masih SMA dan emang nggak memungkinkan juga untuk jadi talent,” kenang Isako.

Setelah lulus SMA, Isako kemudian pindah ke Jakarta (tepatnya Tangerang) untuk kuliah dan tinggal bersama adiknya.

Isako kembali menghubungi Pak AP yang kemudian memberikan kontak managernya. Namun, sang ibu sempat melarang Isako bergabung karena takut perhatiannya terbagi.

“(Mama) takutnya aku nggak bisa ngebagi waktu antara quality time sama dedek aku, RRQ, dan kuliah. Aku bener-bener nge-juggle semua itu, jadi time management aku juga harus oke terus,” kata Isako.

Isako akhirnya dibantu oleh tim RRQ untuk meyakinkan ibunya. Pada akhirnya di bulan Agustus 2023, Isako menjadi bagian dari RRQ.

“Akhirnya bisa ditawarin pas pertengahan 2023 itu rasanya kayak aku mau jadi bagian dari RRQ gitu,” ungkapnya.

Sebagai bentuk komitmennya, Isako mengikuti jadwal yang ketatuntuk menghabiskan waktu dengan keluarga serta untuk pendidikan. Untuk pekerjaan sendiri Isako melakukannya di weekend.

Tahukah kamu bahwa Isako merupakan Puteri Remaja Indonesia Pendidikan 2022? Gelar itu ia raih saat pertama kali datang ke pesta ulang tahun temannya yang merupakan Puteri Remaja Indonesia Lingkungan 2021.

“Di sana tuh banyak pelaku ajang-ajang kecantikan kayak Pageant Lampung dan lain-lain gitu. Mereka tuh kayak naruh interest di aku, kayak, ‘Ayo kamu join,’ kayak ngomporin aku lah untuk join ajang kecantikan juga,” lanjut Isako bercerita.

Isako awalnya tidak berminat ikut kontes kecantikan, namun pada H-3 pendaftaran Puteri Remaja Lampung 2022, Isako didaftarkan oleh temannya.

“Dari situ tuh langsung ketar-ketir dong karena tiga hari lagi tuh udah tanding, udah gladi bersih dan lain-lain. Aku tuh belum ada dress dan itu langsung wara-wiri nyari sih,” kenangnya.

“Puji Tuhan, dari situ dapat gelar Puteri Remaja Lampung 2. Jadi aku first runner up di Lampung dan fourth runner up di nasional. Aku pun dapat gelar Puteri Remaja Indonesia Pendidikan 2022,” lanjut Isako.

Menurut Isako, pihak director dari yayasan menyebut bahwa dirinya well-spoken serta punya rasa simpati yang tinggi terhadap orang-orang di sekitar.

Isako menyebut, sifat simpati yang disebutkan sang director itu berasal dari sifatnya yang charitable.

“Keluarga aku itu di Lampung salah satu yang aktif secara sosial, dan menjadi donatur panti asuhan, panti jompo dan salah satu sekolah di Lampung,” ungkap Isako.

Ayah Isako menginspirasinya untuk menjadi sosok penderma, karena sang ayah punya banyak kegiatan sosial, termasuk di gereja.

“Terus aku juga punya adik yang berebutan khusus jadi itu yang salah satu alasan kenapa rasa simpati Aku tuh lumayan tinggi,” lanjutnya.

Bagi Isako, berbagi dengan orang lain sudah seperti hobi. Ia senang karena bisa berbagi rezeki yang didapatkan dirinya dan keluarganya kepada orang lain.

Isako kemudian menceritakan pengalaman charity-nya saat menjadi Puteri Remaja Indonesia Pendidikan 2022 di PAUD Kasih Bunda di Rangkasbitung.

“Menurut Aku lingkungan belajar di sana kurang memadai. Mereka masih belajar di pondok dan belum bertembok. Mereka juga kurang tenaga kerja, kurang guru juga, sama kurang fasilitas,” cerita Isako.

“Aku ada sempat berkunjung ke sana dan aku juga sempat berkunjung ke panti jompo di Lampung waktu aku kemarin pulang,” lanjutnya.

Sebagai talent RRQ, salah satu job Isako adalah hadir membela RRQ dalam pertandingannya. Salah satunya adalah pada MPL ID. Kehadiran Isako di sana menjadi tantangan tersendiri.

“Rumah aku di Karawaci kan, rumah tuh udah berasa di Pluto gitu. Jauh banget mau ke Jakarta sampai wara-wiri nyari orang yang bisa nganter” terang Isako.

Puncaknya dirasakan saat Isako hadir di playoff MPL ID S12 yang diadakan di Britama Arena Kelapa Gading.

“Makin jauh lagi tuh dari Karawaci ke Kelapa Gading. Aku nyetir sendiri ke Kelapa Gading. MDL juga, playoff tiga tiganya aku nonton,” lanjut Isako.

Bagi Isako, RRQ lebih dari sekedar tim esports. Ia merasakan RRQ sebagai bagian dari keluarganya sendiri.

“Kenal sama pak AP, kenal sama BA-BA, kenal sama manager dan lain-lain itu lebih as a family daripada kerjaan. Rasanya kerjaan tuh jadi nggak berat karena kenal sama mereka itu bisa meringankan semuanya,” kata Isako.

Kecintaan Isako kepada RRQ sangat terasa, sampai-sampai ia akan menangis jika King of King kalah dalam pertandingan!

“Setiap RRQ kalah aku tuh pasti nangis, padahal padahal bukan playoff dan RRQ itu masih di atas,” ujar Isako.

Bahkan saat RRQ masih ada di posisi atas klasemen dan bisa jadi tidak terancam ketika kalah, Isako tetap akan menangis.

“Aku pasti ke toilet (saat match selesai) dan aku pasti nangis. Kalau misalkan tanya Kingdom pasti mereka banyak yang ketemu aku waktu nangis di toilet setelah RRQ kalah,” lanjutnya.

Bahkan saat kedudukan masih 1-1, Isako bisa meneteskan air mata dan galau membayangkan hasil akhirnya!

Aktivitas Isako di luar pekerjaan adalah bermain Mobile Legends. Di luar itu, Isako ingin mencoba game PC jika ada kesempatan.

“Banyak sih temen-temen Aku yang ngajakin temen-temen kuliah yang ngajakin main VALORANT tapi Aku belum ada device yang memadai,” tutur Isako.

Selain itu, Isako juga pernah mencoba bermain PUBG mobile, dan ia bingung dengan salah satu aspek gameplay-nya.

“Aku tuh bingung banget sama map-nya. Aku di ML aja udah sebuta map itu apalagi di PUBG, map-nya nggak kelihatan,” candanya.

Namun, nampaknya kesukaan Isako sebelum game adalah olahraga dan belajar. Ternyata Isako cukup mahir di dua bidang itu!

“Aku suka sepedaan pas zaman-zaman COVID, dan sebelum sepedaan aku main basket,” ungkap Isako.

Bahkan sebelum aktif di basket, Isako kerap kali ikut olimpiade matematika mengingat SD dan SMP-nya merupakan salah satu sekolah prestisius,

“Aku (pernah) nggak dapat slot olimpiade karena satu sekolah cuma bisa ngirim satu per mata pelajaran, dan matematika tuh udah habis slotnya,” kenang Isako.

Setelah olimpiade matematika, Isako beralih ke basket dimana ia berhasil menjadi runner up di kompetisi Junior DBL.

“Sayangnya di situ aku cedera yang cukup parah sehingga akhirnya membuat aku tidak diperbolehkan main basketball lagi sama orang tua aku,” sambungnya.

Tak lama kemudian, wabah COVID melanda sehingga Isako harus belajar dari rumah. Untuk menjaga produktivitasnya, Isako mulai bersepeda.

“Walaupun kaki aku ada cederanya tapi aku tetap sepedaan karena menurut aku olahraga itu salah satu hal yang penting dalam hidup aku,” papar Isako.

Sebagai penutup, Isako berpesan kepada para fans yang ingin menjadi talent esports untuk tidak pantang menyerah menggapai mimpi.

“Jangan pantang menyerah dan teruslah berharap. Jangan berpindah ke lain hati apalagi kalau misalkan kalian Kingdom ditawarin tim esports lain ya jangan berpindah ke lain hati dulu. Karena suatu hari pasti ada jalannya kok, aku juga begitu, haha,” kata Isako.

Isako juga punya banyak pesan sayang kepada para Kingdom yang totalitasnya membuat Isako terharu. Emosi dan antusiasme Kingdom membuatnya terkesan.

Di luar pertandingan, Isako juga senang dengan fans yang memberikannya hadiah. Meski hadiah itu tidak bisa dimanfaatkan semua, Isako tetap menerimanya dengan suka hati.

“Aku senang dengar suara kalian yang begitu menggelegar di Arena. I love you Kingdom sayang banget sama Kingdom,” lanjut Isako.