Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

EKSKLUSIF: Profil Snow, Talent RRQ yang Serba Bisa Dari Game Sampai Cosplay

GGWP mendapatkan kesempatan untuk wawancara bersama dengan Snow, salah satu talent dari tim RRQ. Simak profil Snow selengkapnya, serta fakta menariknya di sini!

Snow yang mengawali karir esports-nya di ranah FPS, kini sudah menjadi bagian dari keluarga RRQ.

Model dan cosplayer ini juga mendalami game MLBB dan senang bermain secara kompetitif.

Jika kamu belum tahu siapa sosok Snow, ini adalah kesempatan yang tepat untuk kenalan dengannya! Cek profil dan fakta menarik Snow dalam konten eksklusif berikut ini.

Profil Snow

1. Biodata Snow

instagram.com/cindythiaap
  • Nama lengkap: Cindythia Putri
  • Nickname: Snow
  • Tanggal lahir: 7 Januari 1999
  • Asal kota: Jakarta
  • Zodiak: Capricorn
  • Akun medsos: @cindythiaap

2. Asal-usul nama Snow

Dok. Team RRQ

Asal mula nama Snow ternyata berasal dari sifatnya yang dulu pendiam, tidak bisa bersosialisasi, punya teman dikit, dan kerjaan di rumahnya cuma main game, nonton anime, dan gambar!

“Nama Snow dulu muncul saat pertama kali aku join tim esports di bawah manajemen Cherrybelle, namanya MegaKiss. Saat itu aku mikir nickname apa yang simpel terus belum dipake,” tutur Snow.

“Nama Snow itu masih agak feminin ya, dan aku nggak suka nickname kayak Babygirl, Queen, atau nama lainnya yang mainstream,” lanjutnya.

Selain feminin, nama Snow juga memiliki kesan dingin yang cocok dengan kepribadiannya yang jarang bersosialisasi.

3. Awal bergabung dengan RRQ

instagram.com/cindythiaap

Sebelum join dengan RRQ, Snow sudah lebih dulu aktif di dunia esports dengan menjadi caster, MC, dan pengisi acara. Ia juga terlibat di scene PUBG sebelum beralih ke Mobile Legends, dan pernah menjadi talet di AURA Esports.

Pada tahun 2019, Snow di-reach out oleh seorang talent recruiter dari RRQ. Namun saat itu, ia belum ditarik menjadi talent karena sang recruiter mengundurkan diri.

“Bulan Agustus 2022 itu pertama kalinya aku di-reach lagi sama RRQ tapi dengan recruiter baru. Mereka DM aku, habis itu lanjut di email ngasih proposal sebagai talent,” kenang Snow.

Pembicaraan mereka kemudian berlanjut ke meeting online. Proses deal-nya makan waktu sampai satu bulan sampai akhirnya Snow menanda-tangani kontrak sebagai talent RRQ.

Menariknya, Snow sudah sempat didekati beberapa tim esports selain RRQ yang berminat menjadikannya sebagai talent.

“Waktu RRQ approach aku, ada beberapa tim yang approach aku. Kalau nggak salah ada GPX, MORPH, satu lagi OPI Esports. Di saat bersamaan, mereka reach aku, tapi yang aku terima adalah RRQ,” terangnya.

Lalu apa yang membuat Snow memilih RRQ? Jawabannya sederhana, yaitu karena mereka yang paling menunjukkan effort dan lebih profesional saat berusaha sebagai talent.

“Cara RRQ approach aku, mereka nunjukkin keseriusan mereka dalam kerja sama bareng aku. Tim lain juga serius menawarkan kontrak, tapi setelah aku baca-baca lagi, RRQ yang paling oke,” kata Snow menjelaskan.

4. Suka-duka sebagai talent tim esports

Dok. Team RRQ

Menurut Snow, seorang talent dituntut untuk mengembangkan social media-nya semaksimal mungkin.

“Kita harus cari konten yang bagus, kalau TikTok cari FYP, supaya sosmednya oke dan endorsement jalan,” kata Snow.

Selain itu, Snow juga sudah siap dengan risiko yang datang dari pekerjaannya sebagai talent, karena itu merupakan bagian dari pekerjaannya.

“Ada hate comment ya udah, orang bebas berpendapat. Jadi kita nggak bisa pukul rata itu suka-duka talent, tapi suka-duka public figure. Itu udah risiko ketika kita disorot media dan banyak pengikutnya,” lanjutnya.

Di sisi lain, Snow sangat suka bertemu dengan banyak tokoh panutan dan juga experience baru selama menjadi talent, terutama saat bersama dengan RRQ.

“Orang-orangnya casual, fun, dan nambah experience baru. RRQ itu beda dari beberapa tim yang pernah aku join, bagi aku mereka bisa bekerja sama dengan baik,” papar Snow.

Bicara soal tokoh panutan di RRQ, Snow sangat menyukai Windah Basudara karena rendah hati dan juga suka membantu orang lain.

“Aku pernah ketemu bang Windah, dan surprisingly orangnya humble banget. Banyak public figure yang attitude-nya rendah, tapi buat bang Windah attitudenya jempolan. Dia juga rajin live stream dan ngonten, serta bikin donasi,” ujarnya mendeskripsikan Windah.

Dari sisi kompensasi pekerjaan, Snow mengungkap bahwa gajinya ada di nominal 2 digit.

5. Kegiatan Snow di luar RRQ

Dok. Team RRQ

Di samping pekerjaan sebagai talent RRQ, Snow memiliki berbagai aktivitas yang ia lakukan, baik itu pekerjaan sampingan hingga hobi.

“Di luar pekerjaan, (ada) photoshoot. Aku juga suka cosplay kan, dan terkadang juga aku bekerja freelance di luar esports, misalnya di bidang otomotif seperti pameran dan lainnya,” jabar Snow.

Untuk hobinya, Snow suka berolahraga, mendengarkan musik, dan main game dengan live streaming sesekali. Ia juga mengutarakan keinginannya untuk lebih aktif di YouTube dan TikTok.

Bicara soal game, sebelum mendalami Mobile Legends, Snow sangat menyukai game FPS seperti PUBG, Point Blank Crossfire, Counter Strike, Apex Legends, VALORANT sampai Rules of Survival.

“Kalau sekarang aku beralih ke MOBA, padahal dulu suka FPS. Sekarang lebih suka Mobile Legends dan beberapa game konsol seperti game horor, petualangan, dan fighting,” lanjutnya.

Lalu bagaimana cara Snow membagi waktu antara pekerjaan dan sampingan? Kuncinya dimulai dengan bangun di pagi hari.

“Aku suka bangun pagi, dan di pagi hari aku biasa olahraga dulu. Setelah itu aku lanjutin kegiatan aku, misalnya photoshoot atau cosplay. Dan itu nggak selalu terjadi setiap hari, jadi bagi aku nggak ada yang sulit untuk manage waktu,” ungkap Snow.

Snow juga menceritakan jadwal terpadatnya di RRQ adalah saat roadshow keliling kota. Bagi Snow, saat itu ia cukup kelelahan, namun ia tidak kesulitan dalam mengatur dirinya sendiri.

“Jangan banyak berada di zona nyaman. Aku orangnya lebih suka punya banyak kegiatan, jadi sekarang nggak sulit manage waktu,” lanjutnya.

6. Kriteria menjadi talent esports

Dok. Team RRQ

Menurut Snow, untuk bisa menjadi talent tim esports, seseorang harus punya image yang bagus di social media sehingga aspek itu harus dikembangkan.

“Harus banyak konten berbau game atau tentang diri dia sendiri. Tapi menurut aku itu harus interesting. Itu yang bikin tim esports tertarik karena karakter dia. Misalnya suka cosplay atau live streaming,” papar Snow.

Snow juga memaparkan beberapa tips untuk menjadi seorang talent. Konten menjadi kunci utama untuk mewujudkan hal tersebut.

“Rajin ngonten, terus harus kreatif. Ngontennya jangan muka doang. Tunjukkin kalau kamu suka main game, dan kalau bisa saran aku janga cuma cantik doang tapi harus ada bakat. kalau punya bakat, kamu bakal timeless,” lanjutnya.

Bagi Snow, semua orang bisa main game. Bakat akan membuat seorang talent lebih menonjol, apalagi jika bisa menunjang karir.

Snow mencontohkan, beberapa hal yang membuatnya berbeda dengan talent lain adalah berkat talenta seperti bisa menjadi caster, host, model, serta cosplayer.

Ia juga bisa bermain kompetitif, punya pengetahuan soal game, serius dalam pekerjaan, dan punya kemampuan untuk fokus menghibur penonton.

7. Cinta dengan RRQ Kingdom

instagram.com/cindythiaap

Sebagai penutup, Snow mengungkapkan rasa cintanya kepada Kingdom, fanbase dari RRQ.

“I love you sumpah, Kingdom adalah komunitas yang paling kompak. Aku nggak ngerti, Kingdom itu positive vibe, dan sejauh ini attitudenya bagus,” ungkapnya.

Meskipun di internet ada banyak “Kingdom” yang tidak mencerminkan perilaku baik, namun selama Snow bertemu mereka langsung Kingdom punya punya attitude yang baik dan suportif.

“Pokoknya I love you so much buat Kingdom,” tutup Snow.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mecca Medina
EditorMecca Medina
Follow Us