Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Sukses Jinakkan Virtus Pro, T1 Bawa Pulang Gelar Juara ESL One Summer 2021!

Performa ciamik dari tim Dota 2 perwakilan Asia Tenggara, T1 di WePlay AniMajor lalu terbukti bukan kebetulan. T1 berhasil melanjutkan performa luar biasa mereka ketika di Kyiv dan akhirnya berhasil menjadi juara dari turnamen ESL One Summer 2021.

Kuku dan kawan-kawan menjadi juara dari ESL One Summer 2021 setelah berhasil menjinakkan sang beruang kutub, Virtus Pro di grand final dengan skor ketat, 3-2.

Ini juga menjadi pembalasan dendam yang sukses karena sebelum ini Virtus Pro berhasil mengalahkan T1 di final upper bracket yang diadakan sehari sebelumnya.

Game pertama diwarnai dengan pertandingan yang cukup pasif di 20 menit pembuka. Selama jangka waktu itu, kedua tim lebih berfokus untuk farming dan cenderung menghindari pertempuran.

Tempo pertandingan berubah selepas menit ke-20. Kedua tim mulai keluar dari “sawah” mereka dan mulai bertempur satu sama lain.

T1 pada akhirnya berhasil memenangkan game pertama ini dengan kontribusi dari eksekusi skill dan positioning mereka yang jauh lebih baik. Hanya dibutuhkan waktu 31 menit bagi T1 untuk membuat Virtus Pro mengetik GG di game pembuka ini.

Game kedua berlangsung cukup mirip dengan game pertama. Kedua tim bermain cukup pasif dan lebih memilih untuk menghindari pertempuran di awal game.

Namun perbedaannya, Virtus Pro berhasil menunjukkan eksekusi yang jauh lebih baik dari T1 di game ini untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Berhasil memenangkan game kedua, semangat Virtus Pro akhirnya meningkat dan berujung pada kemenangan telak di game ketiga.

Virtus Pro berhasil menguasai pertandingan sejak laning phase dan tak memberi T1 banyak kesempatan untuk membalas. Save dan kawan-kawan secara konstan membunuh pemain core dari T1 yang semakin memperluas jarak.

T1 sempat berusaha untuk bangkit dengan mencoba mengambil Roshan secara diam-diam di menit ke-31. Namun, Virtus Pro berhasil mendeteksinya dan akhirnya mencuri Aegis of Immortal dari tangan T1 dan memenangkan teamfight di Roshan Pit itu.

Hanya berselang dua menit, T1 terpaksa mengetik GG setelah berhasil disapu bersih Virtus Pro di base mereka sendiri. Ini membuat kedudukan berbalik 2-1 untuk keunggulan Virtus Pro.

Virtus Pro terlihat akan membawa pulang gelar juara setelah mampu mengungguli T1 pada 25 menit pertama di game keempat. Namun sayang sekali, T1 masih mampu bermain disiplin dan menunjukkan ekseskusi yang luar biasa.

Kuku menjadi kunci comeback dari T1 ini dengan berulang kali melakukan inisiasi yang tepat sasaran dengan Axe miliknya.

Tak hanya Kuku, pemain asal Indonesia, Xepher juga mengambil peran besar setelah Nyx Assassin yang dilengkapi dengan Aghanim Scepter miliknya menjadi gangguan besar di teamfight dengan Burrow dan Impale yang tepat sasaran.

Virtus Pro akhirnya mengetik GG di menit ke-42 untuk membuat pertandingan berlanjut ke game kelima yang juga lucunya membuat T1 melewatkan penerbangan mereka untuk pulang.

Ketinggalan penerbangan menjadi sebuah pengorbanan kecil untuk T1 karena pada akhirnya mereka mendapatkan hal yang lebih besar lagi, yaitu menjadi juara ESL One Summer 2021.

T1 kembali tertinggal dari Virtus Pro pada awal pertandingan seperti game sebelumnya, Akan tetapi, disiplin dan eksekusi teamfight yang lebih baik lagi-lagi menjadi kunci kesuksesan T1 di game kelima ini.

Xepher kembali menjadi duri dalam daging untuk Virtus Pro. Dengan Nyx Assassin yang kembali dipakainya, Xepher berulang kali mengganggu Virtus Pro dengan Impale yang tepat sasaran dan merusak aliran dari Virtus Pro.

Dikombinasikan dengan Kuku dan 23savage yang sedang dalam kondisi terbaik mereka, T1 mampu kembali melakukan comeback dan memenangkan pertandingan di menit ke-41 sekaligus menyegel titel juara ESL One Summer 2021.

Dengan kemenangan ini, T1 berhak untuk membawa pulang uang hadiah sebesar 175.000 dolar Amerika Serikat, sementara untuk Virtus Pro, mereka harus puas membawa pulang uang hadiah sebesar 85.000 dolar Amerika Serikat.

Meskipun berhasil tampil fantastis di turnamen ini, kedua tim (terutama T1 sebagai wakil Asia Tenggara) tak boleh jumawa dan wajib untuk terus mengembangkan diri sebelum TI10 pada Agustus mendatang.

Apakah kedua tim ini mampu melanjutkan performa apik ini di Stockholm nanti? Menarik untuk dinanti!

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us