Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Takluk dari Fnatic, T1 Angkat Koper dari Ajang ESL One Stockholm Major!

Penggemar Dota 2 Indonesia kembali bersedih. Setelah sebelumnya BOOM Esports tersingkir di ESL One Stockholm Major, kini giliran dari T1 yang harus pulang dari ajang ini. T1 harus angkat koper dari ESL One Stockholm Major usai tumbang di tangan Fnatic pada babak pertama lower bracket.

Fnatic berhasil mengalahkan tim yang dibela duo Indonesia, Xepher dan Whitemon itu dengan skor tipis, 2-1.

Dengan motivasi untuk membuktikan diri, Fnatic langsung tancap gas di game pertama. Meskipun mereka membiarkan T1 melakukan trade killcore mereka masih bisa farming dengan damai sentosa dan membuat mereka unggul jauh di segi net worth.

Keunggulan ini juga sama sekali tidak menyempit seiring berjalannya pertandingan. Fnatic tanpa henti memenangi teamfight, dan semakin kaya sementara pemain T1 terus tertekan dan tak mampu mengejar kekayaan dari Fnatic.

Merasa sudah tak mampu menang lagi, T1 akhirnya menyerah di menit ke-44 yang mana membuat papan skor menjadi 1-0 untuk Fnatic. Sebagai tambahan, Fnatic berhasil menang dengan skor kill 33-15 dan keunggulan gold sampai 42.000 gold.

Berhasil menang di game pertama, Fnatic bukannya memainkan draft meta untuk bisa memenangi pertandingan dengan lebih mudah, mereka malah mencoba gerakan berisiko yaitu dengan memilih hero signature para Herald, Sniper yang belum pernah dipilih di ajang ini untuk Armel.

Dan seperti seharusnya, Armel berhasil mengungguli Karl yang memakai Tiny di midlane dengan hero yang cukup dominan di laning phase itu.

Akan tetapi, menang di midlane pada pertandingan profesional tak seperti menang midlane di rank rendah yang menentukan hampir 90 persen jalannya pertandingan.

Meskipun midlane mereka hancur, T1 masih bisa membalikkan kedudukan dan mengambil alih momentum dari tangan Fnatic.

Dan sama seperti Fnatic di game pertama, T1 sama sekali tak kehilangan momentum kemenangan sampai akhirnya mereka memenangi game di menit ke-43 untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Hanya berjarak satu kekalahan dari bandara, kedua tim mencoba untuk bermain dengan sangat berhati-hati di game ketiga.

Kedua tim mencoba menghindari pertempuran dan memberi space farming bagi carry mereka yang memakai hero late game, yaitu Raven dengan Luna dan Gabbi dengan Phantom Assassin.

Fnatic akhirnya menjadi pihak pertama yang memulai pertempuran besar. Mereka bisa lebih cepat untuk online dan mencari pertempuran karena Luna pada dasarnya punya kecepatan farming yang lebih cepat dari Phantom Assassin dan butuh lebih sedikit item untuk bisa berguna.

Agresi ini berhasil mengejutkan T1 yang belum siap dan membuat mereka tertinggal jauh di pertandingan ini.

Walau mereka sudah berusaha sekeras yang mereka mampu, T1 tak bisa membalas serangan dari Fnatic dan tak mampu lagi untuk mengejar ketertinggalan.

T1 akhirnya resmi tereliminasi dari ESL One Stockholm Major setelah Fnatic berhasil membuat mereka menyerah di menit ke-39.

Dengan kekalahan ini, T1 harus puas finis di posisi 9-12 dan pulang dengan tangan hampa, sementara Fnatic akan melanjutkan perjalanan mereka di ajang ini dan akan melawan OG di lanjutan lower bracket playoff.

Nice try, T1! Semoga bisa lebih baik lagi di Tour berikutnya! Dan untuk Fnatic, semoga kalian bisa tampil lebih jauh dan membuat Asia Tenggara bangga!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us