Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Ada Jeda Panjang di Playoff TI 2022, Puppey Suarakan Keresahannya!

The International 2022 masih bergulir, namun ada sesuatu yang berbeda cukup signifikan di turnamen tahun ini! Terdapat jeda panjang antara babak playoff dan final TI 2022, menanggapi hal tersebut pemain legenda yang masih berjuang di babak final The International 2022, Puppey pun menyuarakan keresahannya!

Turnamen The International setiap tahunnya hadir dengan format yang relatif sama, yaitu pertandingan digelar secara online di babak group stage dan kemudian berubah menjadi turnamen LAN ketika memasuki playoff hingga menemukan juaranya di pekan yang sama.

Namun, format yang sudah diimplementasikan selama bermusim-musim ini berubah di TI 2022 yang masih bergulir di Singapura. Pada gelaran tahun ini, Valve memberikan jeda 5 hari antara playoff dan final The Intenational 2022.

Babak playoff berlangsung di tempat yang lebih kecil, Suntec Singapore, sedangkan babak final akan dimulai di venue yang lebih besar, Singapore Indoor Stadium, pada akhir peka atau seminggu setelah babak playoff berakhir.

Hal ini tampaknya mendapat respon negatif dari para pemain, salah satu di antaranya datang dari Puppey yang bisa dianggap sebagai legenda aktif di scene Dota 2.

Puppey berpendapat, “ketika kamu memiliki istirahat lima hari, kamu mungkin mulai memikirkan hal-hal lain. Kamu mulai memikirkan hidupmu, dan itu mulai membuatmu merasa agak tertekan.”

Menurut kapten Team Secret tersebut, tekanan ini juga diperparah dengan kenyataan bahwa para pemain telah berada di Singapura selama hampir sebulan, terjebak dalam sebuah rutinitas di kamar hotel yang sama, makan makanan yang sama.

“Saya ingin menyelesaikan hal ini, lalu pulang dan menjalani hidup saya. Namun sebaliknya, saya malah mendapatkan istirahat tanpa alasan, ini belum tentu istirahat untukku. Saya ingin menuntaskan pekerjaan sampai akhir.” Tambah Puppey.

Tidak jelas mengapa Valve memutuskan untuk melawan arus dan menambahkan jeda panjang antara babak playoff dan final. Tapi satu hal yang pasti, keputusan tersebut tampaknya merugikan para pemain, dan mereka berharap itu tidak akan menjadi tren yang bertahan lama.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
iqbal nuril
Editoriqbal nuril
Follow Us