Prediksi Tim Dota 2 SEA yang Bakal Masuk Ke The International 2019 Versi Lele Dugong

Kita semua sudah tahu kalau sistem untuk penyaringan peserta The International sudah berubah total, tidak ada lagi special case team yang akan mendapatkan invitation, terkecuali sang juara bertahan. Dengan sistem DPC seperti ini akan menjadi lebih adil, membuka peluang untuk semua tim. Lalu siapa wakil untuk tim Dota 2 SEA di The Intenational 2019 nanti?
Mutu Dota 2 SEA memang sudah meningkat jika kita bandingkan tiga atau empat tahun kebelakang, banyak sekali nama besar yang tertarik dan mencoba server yang disebut sebagai server ‘pesakitan’. Dengan sistem DPC yang baru, semua tim memiliki kesempatan berlaga di The International, kira-kira siapa tim Dota 2 SEA di The Intenational 2019, yang akan diselenggarakan di Shanghai nanti?
Kali pertama The International akan diselenggarakan diluar dari benua Amerika dan Eropa, Asia akan menjadi tuan rumah dan Shanghai, China lah yang mendapatkan kehormatan tersebut. Dengan diselenggarakan di China, jelas ini bakal menjadi keuntungan tersendiri untuk para tim asal Asia tidak terkecuali Asia Tenggara.
Bukan perkara invitaional, yang memang sudah tidak ada lagi. Tapi lebih ke teritori atau wilayah yang lebih dekat dengan para tim dari Asia khsusunya Asia Tenggara.
Nah setidaknya dua atau tigak dari kelima tim ini dirasa pantas untuk mengisi atau menjadi wakil dari Asia Tenggara.
1
Fnatic

Gelar tim paling kuat di Asia Tenggara memang pantas disandang oleh tim yang berasal dari Eropa ini, Fnatic yang pindah ke region SEA sejak 2015 ini memang sudah menjadi tim top notch, prestasi terbaik mereka adalah win streak sebanyak 27 kali pada saat masih di gawangi oleh Mushi.
Meski sudah sering melakukan bongkar pasa pemain, Fnatic tetaplah menjadi tim unggulan yang akan selalu diperhitungkan. Fenomena menarik lainnya adalah pada saat nama besar seperti EternalEnvy, Un1verse, dan PieLieDie memutuskan untuk bergabung kedalam tim ini.
Tetapi squad tersebut tidak bertahan lama, segera setelah gelaran The International 2018 berakhir. Fnatic yang bisa tembus hingga urutan empat besar, memutuskan untuk mengubah squad yang mereka miliki. Mencoret tiga nama besar seperti EE, Un1verse dan juga PieLieDie dan hanya menyisahkan DJ dan juga Abed.
Dengan squad barunya kini, Fnatic tetap menjadi satu kekuatan besar dari regional SEA. Meski untuk urusan peringkat Fnatic berada di bawah TNC Predator dengan selisih 450 DPC, tapi tetap saja Jabz, Abed, DJ, IceIceIce, dan MP memiliki potensi untuk merangsek ke urutan lima besar DPC pada akhir musim.
2
TNC Predator

Masih ingat dengan kasus ucapan rasis yang dilakukan oleh salah satu pemain dari Filipina, yaitu Kuku yang kini bermain untuk TNC Predator? Satu kejadian yang mewarnai perjalanan esports untuk cabang Dota 2 di akhir tahun 2018 ini.
Banyak yang bilang kalau para pemain dari negara Filipina adalah yang paling toxic di server SEA, namun kita tetap tidak boleh menyangkal bahwa memang negara yang satu ini adalah negara terbaik di Asia Tenggara untuk urusan Dota 2.
Secara teori Filipina memang yang terbaik, karena Fnatic tidak bisa dibilang asli dari Asia Tenggara. Mereka adalah tim pindahan dari Eropa dan seluruh anggotanya pun berasal dari berbagai macam negara. Serta dua dari anggota Fnatic adalah warga Filipinya yaitu Jabz dan juga DJ.
Selain itu juga TNC Predator merupakan satu-satunya tim dari SEA yang bertengger di peringkat lima besar, dengan perolehan DPC sebesar 900, sama dengan tim besar dari China yaitu PSG.LGD. Jadi tidak berlebihan jika TNC Predator memiliki kemungkinan untuk kembali mewakili Asia Tenggara dalam ajang The International nanti.
3
Tigers

Untuk nominasi ketiga dari prediksi tim SEA yang akan masuk ke The Internaiona 2019 nanti, adalah tim baru asal Malaysia yang terbentuk hanya dalam kurun waktu beberapa bulan saja, tepatnya pada tanggal 8 September 2018. Namun setelah terbentuk tim ini langsung banjir prestasi.
Salah satu prestasi yang paling berkesan dan mungkin akan kita ingat adalah, pada saat tim yang ditukangi oleh InYourDream, Xepher dan kawan-kawan ini berhasil menghajar nama besar yaitu Natus Vincere, pada laga final Minor Tournament Dream League Season 10 dengan skor tipis 3:2.
Jelas bahwa tim denga lambang macan berwarna merah ini, menjadi favorit para pecinta esports khususnya Dota 2 dari Indonesia dan juga Malaysia. Semoga saja tim ini bisa memberikan yang terbaik dan membuat kita akur dengan negeri tetangga.
4
BOOM ID

Untuk tim keempat dari SEA yang diprediksi bisa menjadi wakil adalah tim dari dalam negeri, yaitu BOOM ID. Satu dari sekian tim lokal yang bisa dibilang memiliki track record penampilan paling konsisten. Menjadi wakil Indonesia dalam ajang Bucharest Minor Januari 2019 mendatang, BOOM ID pantas masuk ke prediksi ini.
Selain itu juga jika kita bandingkan dengan nama lain Asia Tenggara seperti Clutch Gaming, BOOM ID jelas lebih baik. Mereka berhasil ke Bucharest setelah mengalahkah Clutch Gaming dengan skor tips yaitu 2:1 pada laga final untuk closed region qualifer zona SEA.
Selain itu juga dengan masuknya nama baru yaitu Mikoto yang masuk menggantikan SaintDeLucaz, membuat permainan BOOM ID menjadi semakin dan semakin ganas.
5
EVOS Esports

Jika pada nomor tiga sudah ada Macan berwarna Merah, kini pada nomor urut lima yang juga pantas menjadi wakil dari SEA untuk The International 2019 adalah EVOS Esports. EVOS Esports merupakan satu tim yang bisa dibilang setingkat dengan BOOM ID yang kini memang menjadi satu yang tekuat di dalam negeri.
Aville dan kawan-kawan jelas kumpulan pemain terbaik yang kini dimiliki oleh Indonesia untuk cabang Dota 2, meski mendapatkan hasil yang tidak terlalu menyenangkan pada gelaran ESL One beberapa bulan lalu, tetap itu menjadi satu bukti bahwa tim Dota 2 Indonesia sudah bisa bersaing dengan baik melawan tim dari luar.
Maka besar harapan kita setidaknya satu dari dua tim Indonesia yang kita prediksi akan menjadi wakil Indonesia dan juga SEA, agar bisa masuk dan bertanding di main event The International nanti 2019 mendatang di Shanghai, China.
Nah itu tadi merupakan lima tim dari SEA yang di prediksi akan bisa menjadi wakil dalam ajang The International 2019 mendatang. Bagaimana menurut pendapat kalian, jika ada pendapat sampaikan pada kolom komentar. Serta jangan lupa untuk share artikel ini serta tag teman kalian juga ya.