Tim kedua yang berhasil merobek ekspektasi adalah tim asal Asia Tenggara, Neon Esports atau yang kini bernama OB.Neon.
OB.Neon sebelumnya diprediksi menjadi tim juru kunci di babak group stage. Prediksi ini sempat hampir menjadi kenyataan setelah OB.Neon menunjukkan performa yang buruk di hari pertama group stage dengan catatan tiga kekalahan dan satu hasil seri.
OB.Neon bahkan diprediksi untuk tampil lebih buruk lagi ketika mereka terpaksa mengganti pemain stand-in mereka, Rappy dengan pemain stand-in lainnya, yaitu Deth.
Akan tetapi, semua prediksi itu salah. Pergantian mendadak ini malah cukup mendongkrak kualitas permainan dari Skem dan kawan-kawan di hari kedua group stage.
Mereka berhasil mencatatkan dua hasil seri, satu kekalahan, dan satu kemenangan krusial atas Team Liquid yang mengantarkan mereka ke playoff.
Meski lolos ke playoff, OB.Neon sebenarnya masih tidak diunggulkan di babak playoff dan difavoritkan untuk menjadi salah satu tim yang pulang terlebih dahulu.
Akan tetapi, OB.Neon berhasil membuktikan bahwa mereka bukanlah tim sembarangan di babak playoff ini.
Mereka berhasil mengalahkan tim kuat seperti Fnatic dan Vici Gaming dan akhirnya finis di peringkat 5-6 di ONE Esports Singapore Major.
Mereka bahkan mampu bermain seimbang dengan sang raja Dota 2 Eropa, Team Secret walaupun pada akhirnya mereka harus mengakui kekalahan dan tersingkir.
Dengan hasil ini pula, OB.Neon menjadi tim dengan peringkat akhir tertinggi di antara tim yang memakai jasa stand-in di ONE Esports Singapore Major.
Performa apik dari midlaner Yopaj menjadi salah satu kunci OB.Neon dalam meraih hasil yang sangat mengejutkan ini.
Ia mendapat banyak pujian dari komentator dan penggemar Dota 2 di seluruh dunia yang juga menjadikannya diakui sebagai salah satu rising star terbesar dari Asia Tenggara saat ini.