Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Victim Esports Hadir Sebagai Tempat Untuk Berkembang Sebagai Atlet Esports Profesional

Bagi yang sudah mengikuti perkembangan esports, setidaknya untuk setahun belakangan, tentu sudah tahu nama Victim Esports. Namun masih banyak juga yang belum tahu mengenai tim yang sudah memiliki lima divisi ini.

Nama tim Victim Esports belakangan melejit karena berhasil menjuarai “Independence Day the Final Showdown” yang diadakan sebagai ajang uji coba tim pelatnas Mobile Legends menuju Sea Games 2019 pada tanggal 17-18 Agustus 2019 kemarin.

Tim Mobile Legends Victim Esports berhasil mengalahkan timnas A dan timnas B Mobile Legends untuk menjadi juara dan menjadi kejutan tersendiri karena sebelumnya Victim Esports mengundurkan diri dari slot menuju pelatnas karena menjadi runner up IENC.

Victim Esports sebenarnya sudah lahir sejak 10 September 2018 silam. Namun mereka pertama hadir di divisi PUBG PC. Perkembangan esports yang pesat membuat mereka juga semakin berkembang menyesuaikan dengan ekosistem esports.

Divisi PUBG dari Victim Esports sendiri sebenarnya bukan tanpa prestasi. Mereka berhasil menembus ke turnamen PUBG skala internasional.

Nah apa kelebihan Victim Esports dibandingkan? Secara spesifik, Rickel Albert selaku Manager MLBB Victim Esports mengatakan bahwa hadir untuk tim atau individu yang ingin berkembang, mau belajar, dan berproses.

“Kita semua berawal dari yang mau berkembang, jadi satu, lalu kita mix semua, akhirnya menjadi yang sekarang ini, yang semuanya sudah berprestasi” ungkap Rickel.

“kami ingin semuanya terus berkembang, kami akan belajar,kami  ingin menunjukkan kalau Victim Esports ini ada dan semoga ke depannya akan memenangkan semua pertandingan-pertandingan yang ada” lanjut Ricket.

Hal tersebut juga diamini oleh Hafiz Rachman Fauzi, General Manager Victim Esports, pada konferensi pers Victim Esports yang dilakukan hari ini, 23 Agustus 2019.

Hafidz juga mengungkapkan bahwa raihan dari tim Mobile Legends yang menjuarai The Final Showdown menjadi tonggak untuk menunjukkan diri bahwa Victim Esports ada dan siap bertarung di esports scene yang ada.

“Momen ini, kita ingin memperkenalkan diri. Kita ini sudah cukup lama ada. Tetapi yang tahu hanya orang-orang yang mengikuti scene esports saja. Harapan ke depannya kita pengen terus berpartisipasi aktif dalam kompetisi yang ada di semua bidang jika itu memungkinkan.” Ungkap Hafiz.

“Kita juga ingin terus meraih prestasi-prestasi baru. Dan kita juga ingin mempertahankan apa yang sudah kita capai, meskipun mungkin bisa dibilang ini belum apa-apa, karena kita masih bakal terus ngejar semua impian kita” lanjut Hafiz.

Bukti dari keseriusan Victim Esports untuk mengembangkan bakat dari para gamer yang hendak menjadi pro ditunjukkan dengan pencarian pemain secara langsung dari daerah yang sudah mereka lakukan.

Hafiz mengungkapkan bahwa saat ini para pemain bukan hanya terpusat berasal dari Jakarta atau pulau Jawa saja. Ada pemain yang juga berasal dari Kalimantan, bahkan Sulawesi, dan pencarian pemain berbakat ini masih akan terus dilakukan secara konsisten.

Sebagai informasi, hingga saat ini ada lima divisi yang ada di Victim Esports, yaitu PUBG, PUBG Mobile, Mobile Legends, Free Fire dan Auto Chess. Khusus untuk PUBG, sudah ada dua tim yang dimiliki Victim Esports. Seluruh divisi yang dimiliki juga turut hadir di konferensi pers Victim Esports.

Menariknya, Hafidz juga mengungkapkan bahwa kemungkinan untuk berkembang dengan manambah divisi baru sangat terbuka. Namun tentunya melihat dari perkembangan game dan esports scenenya itu sendiri di Indonesia.

Selain memperkenalkan seluruh jajaran petinggi dan pemain dari semua divisi, diperkenalkan juga Brand Ambassador Victim Esports, yang uniknya bukan hanya satu orang, melainkan empat orang nan cantik jelita!

Keempat Brand Ambassador ini adalah Lalajo Laura, Kameaam, Dea Marella dan Natasha Caroline yang akan menjadi representatif dari Victim Esports di komunitas dan juga industri esports.

Akankah Victim Esports menjelma menjadi organisasi esports besar yang akan bersaing dengan organisasi-organisasi esports lainnya yang sudah besar saat ini? Sampaikan melalui kolom komentar ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us