Xccurate dan f0rsaken mengalami masalah dengan Bea Cukai terkait mouse gaming terbaru mereka, Pulsar Susanto-X.
Mouse tersebut ditahan oleh Bea Cukai dan Xccurate harus membayar pajak sebesar Rp 8,9 juta, meskipun belum dijual di pasaran.
Pihak Bea Cukai menjelaskan bahwa setiap barang impor dengan nilai di atas USD 3 akan dikenakan bea masuk dan pajak.
Pro player VALORANT Xccurate dan f0rsaken tengah mengalami masalah dengan pihak Bea Cukai Indonesia.
Pasalnya, sample dari mouse kolaborasi mereka dengan Pulsar, Pulsar Susanto-X, tertahan di Bea Cukai. Ia harus membayar pajak dengan jumlah yang besar.
Namun, mouse tersebut belum dirilis di pasaran sehingga pihak f0rsaken keheranan dari mana jumlah pajak yang harus dibayarkan itu berasal.
Pulsar Susanto-X merupakan mouse gaming terbaru dari Pulsar, yang didesain langsung oleh Xccurate dan f0rsaken.
Mouse ini belum memiliki tanggal rilis, dan sample-nya masih diuji coba. Namun, Susanto Bros. belum menerima sejumlah unit dari sample mouse itu karena ditahan oleh Bea Cukai.
Hal ini diungkap oleh Xccurate dalam stream-nya, dimana ia menerima surat dari pihak Bea Cukai untuk melunasi pajak dari sample mouse tersebut.
"Ini belum dijual di pasaran dan gua nggak tahu harganya berapa, tapi di pihak mereka menerka-nerka harganya segini," ujar Xccurate.
"Lu tahu nggak gua harus bayar berapa, agar gua bisa ngeluarin semua barang gua? Gua disuruh buat bayar Rp 8,9 juta," lanjutnya.
Padahal, pihak Pulsar sudah memberikan dokumen lengkap kepada pihak Bea Cukai untuk menjelaskan bahwa barang tersebut bukan untuk dijual, bukan untuk keperluan komersial, dan hanya untuk pengujian saja.
Video Xccurate yang curhat soal Bea Cukai tersebut di-repost oleh akun X bernama Vandal Tenenengg. Tweet tersebut mendapatkan respon beragam dari netizen.
Tidak lama berselang, akun X Bea Cukai memberikan penjelasan mengapa Xccurate harus membayar pajak untuk barang yang belum ada harganya/tidak untuk dijual itu.
"Setiap barang kiriman impor dengan Nilai diatas USD 3, dikenakan Bea Masuk dan Pajak," tulis pihak Bea Cukai.
"Untuk barang yang bukan hasil transaksi, penetapan Nilai barang berdasarkan nilai transaksi barang identik atau serupa," lanjut mereka.
Menanggapi hal ini, netizen meminta Bea Cukai untuk lebih transparan dalam menjabarkan nilai pajak yang harus dibayar oleh Susanto Bros.