Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Riot Depak Talon Esports dari VCT Pacific, Ini Alasannya!

Riot Depak Talon Esports dari VCT Pacific, Ini Alasannya!
Berbagai Sumber
Intinya sih...
  • Riot Games mengeluarkan Talon Esports dari VCT Pacific karena masalah finansial dan operasional
  • Talon dianggap gagal memenuhi standar operasional dan finansial, termasuk keterlambatan pembayaran kepada pemain
  • Riot Games mulai mencari pengganti Talon untuk memastikan kualitas liga tetap terjaga
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kabar mengejutkan datang dari skena kompetitif Valorant di kawasan Asia Pasifik. Pada Selasa (18/11/2025), melalui laman resmi Valorant Esports, Riot Games mengumumkan bahwa mereka resmi mengakhiri perjanjian kemitraan dengan Talon Esports dan mengeluarkan organisasi tersebut dari liga VCT Pacific.

Keputusan besar ini tentu mengejutkan, mengingat Talon merupakan salah satu tim yang cukup populer dan telah berkompetisi sejak awal terbentuknya sistem liga franchise.

Masalah Finansial Jadi Akar Masalah

Riot Depak Talon Esports dari VCT Pacific, Ini Alasannya!
Sumber: VCT Pacific

Dalam pernyataan resminya, Riot Games menjelaskan bahwa keputusan untuk melepaskan kemitraan dengan Talon diambil setelah organisasi tersebut gagal memenuhi standar operasional dan finansial yang diwajibkan bagi seluruh tim VCT.

Salah satu isu paling krusial adalah keterlambatan pembayaran kepada para pemain, yang terjadi dalam skala signifikan dan berulang. Selain itu, Talon juga dianggap tidak mampu menunjukkan kapasitas finansial yang memadai untuk memastikan keberlangsungan operasional tim dalam jangka panjang.

Sebagai liga franchise yang menjunjung profesionalisme tingkat tinggi, Riot menegaskan bahwa stabilitas finansial merupakan syarat mutlak. Tim yang tidak dapat memenuhi kewajiban tersebut dinilai berpotensi merugikan pemain dan merusak ekosistem kompetitif secara keseluruhan.

"Keputusan ini diambil karena kegagalan Talon dalam mengoperasikan dan mengelola tim sesuai dengan standar liga, meliputi pola keterlambatan pembayaran yang signifikan kepada para player dan ketidakmampuan mendemonstrasikan kapasitas finansial yang mencukupi untuk terus berpartisipasi dalam VCT," tulis Riot.

Riot Games ternyata tidak serta-merta mengambil keputusan drastis itu tanpa melalui proses panjang. Mereka menyebut telah bekerja sama secara intens dengan Talon Esports selama lebih dari satu bulan.

Dalam periode tersebut, Talon diberi kesempatan dan perpanjangan waktu untuk melakukan pembenahan internal serta memperlihatkan kemajuan terkait manajemen finansial.

Sayangnya, meski upaya pendampingan telah dilakukan, Talon tetap gagal menunjukkan perbaikan yang dianggap cukup untuk mempertahankan status kemitraannya. Pada akhirnya, Riot Games tidak memiliki pilihan selain mengakhiri kerja sama dan mengeluarkan Talon dari VCT Pacific.

"Setelah menyadari adanya keterlambatan pembayaran kepada para player dan masalah finansial lainnya, Riot Games bekerja sama secara intens dengan Talon selama lebih dari sebulan, bahkan memberikan perpanjangan waktu agar Talon bisa menunjukkan kemajuan yang nyata. Namun pada akhirnya, Talon gagal memenuhi standar yang diperlukan untuk terus menjadi mitra di VCT," tulis Riot.

Konsekuensi dari keputusan ini tentu berdampak langsung terhadap para pemain yang tergabung di roster Talon. Riot memastikan bahwa semua pemain telah diberi pemberitahuan resmi dan diperbolehkan untuk segera mengeksplorasi peluang bersama organisasi lain. Langkah ini dilakukan agar masa depan kompetitif para pemain tidak terhambat oleh situasi manajemen tim.

Riot Mulai Cari Pengganti Talon

Riot Depak Talon Esports dari VCT Pacific, Ini Alasannya!
Sumber: VCT Pacific

Keluar satu tim berarti satu slot di VCT Pacific kini lowong. Riot Games mengonfirmasi bahwa mereka sudah mengirimkan undangan kepada sejumlah organisasi APAC sebagai bagian dari proses seleksi tertutup.

Melalui proses pendaftaran kompetitif ini, Riot berharap menemukan organisasi yang mampu menggantikan Talon dan memenuhi standar profesionalisme yang ditetapkan liga.

Proses selektif ini juga menjadi sinyal bahwa Riot ingin memastikan kualitas liga tetap terjaga, terutama dalam hal stabilitas finansial dan kemampuan organisasi mendukung pemain secara jangka panjang.

"Riot Games telah mengirimkan undangan kepada sejumlah tim di APAC sebagai bagian dari proses pendaftaran kompetitif selektif untuk menemukan tim pengganti," tulis Riot.

Pernyataan Resmi Talon

Tak lama setelah pengumuman Riot, pihak Talon Esports merilis pernyataan resmi melalui akun X mereka. Dalam pernyataan tersebut, Talon mengungkapkan rasa sedih dan penyesalan mendalam atas keluarnya mereka dari VCT Pacific.

Talon menyebut bahwa keputusan Riot sudah dapat mereka pahami sepenuhnya, sekaligus menghargai upaya Riot untuk membantu selama sebulan terakhir. Mereka menjelaskan bahwa masalah utama berasal dari keterlambatan pendanaan dari investor, yang sebelumnya dijadwalkan selesai jauh lebih awal. Penundaan tersebut memberikan efek domino terhadap seluruh operasional esports mereka, termasuk pembayaran pemain.

"Dengan kesedihan dan penyesalan yang mendalam, kami hari ini mengumumkan kepergian kami dari Valorant, menyusul Riot yang telah mengeluarkan tim kami dari VCT. Kami sepenuhnya menerima keputusan Riot dan menghargai upaya serta kolaborasi berkelanjutan mereka selama sebulan terakhir untuk mengatasi masalah-masalah yang belum terselesaikan," tulis Talon.

Organisasi itu juga menekankan bahwa fokus utama mereka saat ini adalah memastikan pemain-pemain berbakat mereka dapat tetap berkompetisi dalam organisasi baru yang lebih stabil.

Di akhir pernyataan, Talon mengungkapkan bahwa mereka akan mundur sementara dari skena VALORANT untuk mengevaluasi masa depan organisasi, serta menyampaikan terima kasih kepada para penggemar yang telah mendukung mereka selama ini.

"Talon akan mundur sejenak dari Valorant Esports untuk mengevaluasi kembali masa depan kami," tulis Talon.

Terlepas dari berbagai spekulasi dan reaksi publik, keluarnya Talon Esports dari VCT Pacific menjadi pengingat bahwa di balik gemerlap liga franchise esports, terdapat standar profesional dan finansial yang ketat. Kasus ini sekaligus menjadi pelajaran bagi organisasi lain untuk memastikan stabilitas internal agar dapat bertahan dalam ekosistem kompetitif yang semakin menuntut profesionalisme tinggi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Valya Annisya
EditorValya Annisya
Follow Us

Latest in Esports

See More

Riot Depak Talon Esports dari VCT Pacific, Ini Alasannya!

18 Nov 2025, 16:00 WIBEsports