Riot Games Menjawab Tentang Kekhawatiran EO Turnamen di India

Riot Games memberikan jawaban tentang beberapa kekhawatiran EO (Event Organizer) atau penyelenggara turnamen esports di India.
Komunitas esports India terlibat dalam diskusi hangat tentang keberlanjutan Valorant dan kekhawatiran umum lainnya.
Hal ini juga bisa dilihat ketika organisasi seperti Velocity Gaming dan Orangutan membubarkan roster Valorant mereka.
Tentu dengan kejadian tersebut banyak pihak penyelenggara turnamen mengkhawatirkan pertahanan komunitas Valorant di India.
Riot Games tanggapi kekhawatiran EO turnamen di India
Meskipun sebagian besar membahas tingginya gaji pemain dan kurangnya turnamen LAN (Local Area Network) atau turnamen lokal yang diadakan pada arena.
Beberapa penyelenggara turnamen India menduga bahwa penyebab jatuhnya ekosistem Valorant adalah karena Riot dan lisensi serta banyaknya pembatasan lainnya.
CEO Upthrust Esports, Kartik Sabherwal menyatakan, “Membatasi ekosistem akan menyebabkan kehancuran game ini!”
Mengeluhkan hal yang sama, Kuldeep Lather, pendiri Villager Esports, juga menjelaskan betapa sulitnya mendapatkan lisensi untuk menjadi tuan rumah turnamen Valorant.

Dilansir dari tanggapan yang diberikan Riot Games secara eksklusif dengan AFK Gaming, Riot Games India & South Asia Esports Lead, Sukamal Pegu berikan jawaban.
“Riot Games berdedikasi untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan esports, baik secara global maupun di India. Kami memiliki pendekatan yang mengutamakan pemain dan berkomitmen untuk memupuk peluang bagi pemain berbakat.”
Ia mencatat bahwa Riot berkomitmen dan berdedikasi untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan esports, baik secara global maupun di India.
“Selain itu, kami terus mengevaluasi dan membentuk kembali modul turnamen kami di bidang dan wilayah ini untuk mengatasi permasalahan apa pun secara efektif. Tujuan utama kami adalah menumbuhkan ekosistem esports yang dinamis di negara ini yang memberikan manfaat bagi penonton, pemain, dan komunitas game secara keseluruhan,” tambah Sukamal Pegu.
Kekhawatiran ini terjadi ketika banyak organisasi-organisasi esports yang telah keluar dari komunitas Valorant.