Strategi Menjadi Defender pada Game Valorant

Defender merupakan salah satu posisi yang bisa kamu jalanlan saat bermain Valorant. Dibandingkan dengan Attacker, defender tidak terlalu leluasa untuk mengontrol permainan. Meskipun begitu, strategi untuk defender umumnya lebih terstruktur daripada Attacker.
Untuk bisa mempermudah dalam mencapai tujuan tersebut, kamu harus paham strategi defender.
Dengan begitu, kamu bisa paham mana yang cocok diterapkan untuk menghadapi variasi serangan dari Attacker. Beberapa strategi menjadi defender pada Valorant adalah sebagai berikut.
Strategi menjadi Defender
1. Bertahan dengan Lima Pemain Sekaligus

Bagian pertama yang bisa kamu lakukan adalah bertahan dengan lima pemain sekaligus. Strategi ini biasa dikenal dengan sebutan stacked defense.
Pada dasarnya, memposisikan lima pemain di satu site bisa dibilang sebuah perjudian. Sebab, bisa hit or miss.
Kondisi yang tepat untuk menerapkan strategi ini adalah saat kalah di ronde pistol atau saat kamu sedang bermain di ronde eco.
Dibandingkan dengan berpencar dan diabsen satu per satu, berkumpul untuk menghajar Attacker yang masuk ke sebuah site bisa jadi opsi yang lebih baik. Tentunya strategi ini harus direncanakan dengan matang.
2. Bermain Secara Pasif

Selanjutnya adalah bermain pasif atau bermain disiplin. Ini juga adalah salah satu strategi Defender terbaik yang bisa kamu gunakan.
Logikanya, kamu adalah seorang pemain bertahan yang tugasnya tentu saja untuk mencegah penyerang membobol sebuah site. Tujuan utama dari strategi tersebut adalah untuk menghabiskan waktu Attacker sebanyak mungkin.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memuluskan tujuan tersebut. Pertama, cari informasi keberadaan musuh sebanyak mungkin.
Jika perlu, bawa dua Initiator sekaligus dan letakkan di site berbeda. Hal tersebut berguna untuk menebak site mana yang bakal dituju oleh Attacker.
Jika kamu bukan seorang Initiator, maka bisa melakukan jump peek untuk menambah informasi yang tersedia.
Kedua, menahan angle-angle tertentu untuk mengawasi pergerakan musuh. Kemungkinan terbaiknya adalah bisa mendapatkan first kill. Sayangnya, jika ada banyak musuh, maka mundur ke posisi aman lebih diutamakan.
Ketiga, jika kamu mendapat informasi musuh akan melakukan push, jangan ragu untuk melempar semua molly yang dimiliki oleh Agent. Tujuannya adalah untuk memperlambat serangan tersebut.
Komunikasi juga menjadi bagian terpenting pada strategi ini. Usahakan untuk selalu memberikan informasi ke tim saat melihat musuh.
Akan tetapi, jangan mudah terpancing melakukan rotasi ketika hanya ada satu musuh yang terlihat.
Tetap jaga posisi awal masing-masing dan lakukan rotasi saat hampir semua musuh sudah terkonfirmasi keberadaannya. Kekurangan dari strategi satu ini terletak pada timing rotasi.
Tidak jarang, banyak tim yang terlambat melakukan rotasi karena kurangnya informasi atau serangan mendadak yang dilakukan musuh.
Selain itu, kemampuan Agent kemungkinan sudah habis dan tak bisa digunakan untuk membantu rekan lainnya.
3. Pakai Strategi Retake Defender

Strategi terakhir yang bisa kamu coba adalah retake defender. Tujuan dari strategi ini adalah untuk menjinakkan spike musuh.
Prioritas yang diutamakan adalah lima pemain masih bertahan hidup. Semakin banyak pemain, maka proses retake tentu semakin mudah.
Selain itu, sebisa mungkin tidak mengeluarkan kemampuan terlalu banyak pada awal permainan.
Saat melakukan retake juga tidak bisa sembarangan. Tugaskan Initiator untuk mencari informasi lokasi musuh dan membersihkan sudut-sudut penting. Lalu, gunakan smoke Controller untuk menutup akses jalan musuh ke sebuah site.
Setelahnya, kamu bisa masuk secara bersamaan untuk melakukan retake. Bahkan, kamu juga bisa mengirim satu pemain untuk melakukan flank ke arah musuh.
Demikian strategi menjadi defender pada game Valorant.
Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan Mobile Legends, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP di @ggwp_esports!