Dalam keynote di IGDX 2025, Agung Chaniago, Country Head Level Infinite Indonesia (Honor of Kings/PUBG Mobile), menjelaskan bahwa localization kini bukan sekadar menerjemahkan saja, tetapi juga strategi untuk membangun kedekatan dengan gamer dari setiap negara.
Menurut Agung, “Untuk Level Infinite, localization tidak hanya translasi, tapi transformasi.” Beberapa strategi localization yang dilakukan oleh Level Infinite saat ini melibatkan AI adaptation, voice-over lokal, cultural dan trend integration.
Misalnya di Honor of Kings, fitur AI translation dan AI dubbing membuat pemain lintas negara bisa berkomunikasi tanpa hambatan. Sementara voice acting dan event seperti kolaborasi dengan Coach Justin memanfaatkan tren lokal untuk menciptakan keviralan.
Selain bahasa, Tencent juga menekankan adaptasi budaya. Hero bertema lokal seperti Garuda Khageswara di Honor of Kings, kolaborasi PUBG Mobile x Gojek, serta PUBG Mobile x Boboiboy (di Malaysia) jadi contoh nyata. Hasilnya, menurut Agung retensi dan engagement pemain meningkat signifikan, bahkan ROI lokal bisa mencapai 200 persen!
Agung menutup dengan pesan bahwa hyperlocalization adalah kunci untuk membuat pemain merasa dilihat, dihargai, dan menjadi bagian dari game yang mereka mainkan. “It builds trust, celebrates identity, and converts cultural understanding into lasting global success,” ujarnya.