Bagaimana Nasib Nintendo Switch 1 Setelah Nintendo Switch 2 Rilis?

- Nintendo Switch 1 masih akan dapat game baru
- Harga Nintendo Switch 1 akan turun sekitar $US50 pasca rilis Switch 2
- Game Nintendo Switch 1 bisa dimainkan di Switch 2 dengan kompatibilitas sekitar 80-90%
Nintendo Switch 2 akhirnya sudah dirilis dan membawa hype baru di industri game. Desain lebih modern, performa lebih kencang, dan fitur yang memikat gamer generasi terbaru. Tapi, di sisi lain, ada lebih dari 150 juta pemilik Nintendo Switch 1 yang bertanya-tanya, “Apakah konsol lama saya masih akan hidup, atau sudah waktunya ditinggalkan?”
Pertanyaan ini sebenarnya masuk akal. Jika kita menengok sejarah, Nintendo punya pola unik dalam mengelola transisi konsolnya. NES tetap menerima dukungan selama bertahun-tahun lamanya setelah SNES lahir. Wii masih terjual kuat bahkan setelah Wii U dirilis. Dan GameCube, meski produksinya dihentikan lebih cepat, tetap relevan lewat backward compatibility di era Wii.
Karena banyak yang bertanya-tanya, pada kesempatan ini kami akan mencoba membuat prediksi masa depan Nintendo Switch 1 dengan menelusuri pola historis Nintendo, tren industri, serta kemungkinan yang bakal terjadi ke depannya. Mari kita bongkar satu per satu!
1. Apa Nintendo Switch 1 masih akan dapat game baru?

Pertanyaan paling sering terdengar di kalangan gamer adalah, “Apakah Nintendo Switch 1 masih layak dibeli setelah Switch 2 keluar?” Jawabannya tidak sesederhana itu.
Jika berkaca pada sejarah, Nintendo jarang langsung “mematikan” konsol lamanya. Lihat saja Wii, yang masih kedatangan The Legend of Zelda: Skyward Sword meski Wii U sudah meluncur. Dengan basis pengguna Switch 1 yang luar biasa besar, sangat logis jika Nintendo tetap memberi dukungan software setidaknya 2 - 3 tahun ke depan.
Game-game dari developer indie dan publisher pihak ketiga masih mungkin terus rilis di Switch 1, sementara judul besar seperti Pokémon Legends: Z-A bisa hadir dalam versi cross-gen. Bahkan, presiden Nintendo sempat menyatakan dukungan bakal berlanjut “selama ada permintaan.” Jadi, walau fokus beralih ke Switch 2, Switch 1 masih bisa jadi ladang subur untuk gamer yang ingin melengkapi koleksi library-nya.
Dengan kata lain, kalau kamu tipe gamer yang tidak buru-buru upgrade, Switch 1 tetap bisa menemani dengan banyak konten baru, meski skalanya tidak sebesar sebelumnya.
2. Apakah harga Nintendo Switch 1 akan turun?

Setiap kali konsol baru dirilis, nasib generasi lama biasanya sudah bisa ditebak, yang tidak lain adalah penjualannya menurun. Namun, menariknya, Nintendo Switch 1 tidak akan langsung lenyap dari pasar setelah kehadiran Switch 2.
Sejarah memberi kita banyak contoh. GameCube masih terjual jutaan unit bahkan setelah Wii hadir pada 2006, meski perlahan produksinya dihentikan. Begitu juga dengan Wii, yang masih laku keras hingga 2013 berkat bundel murah dengan Wii Sports. Pola serupa sangat mungkin terulang pada Switch 1.
Prediksinya, harga Nintendo Switch 1 pasca rilis Switch 2 bisa turun sekitar $US50. Model standar yang tadinya US$250 - US$300 bisa menjadi US$200-an saja. Strategi ini amat masuk akal, menjual stok lama dengan harga entry-level akan menarik keluarga atau gamer kasual yang baru ingin mencoba ekosistem Nintendo.
Potongan harga membuat Switch 1 tetap kompetitif di pasar, apalagi untuk para gamer di negara berkembang yang mencari opsi hemat. Artinya, Switch 1 bisa hidup lebih lama, meski tidak lagi menjadi primadona utama.
3. Game Nintendo Switch 1 bisa dimainkan di Switch 2

Salah satu faktor terpenting dalam masa transisi konsol adalah soal kompatibilitas. Untungnya, Nintendo tampaknya belajar dari perjalanan mereka. Diperkirakan sekitar 80 - 90% library Switch 1 bisa berjalan mulus di Switch 2. Bahkan, beberapa judul populer seperti Super Mario Odyssey dan Stardew Valley berpotensi mendapat update gratis agar terasa lebih segar di hardware baru.
Dengan pendekatan ini, transisi terasa lebih mulus, tanpa harus ada drama seperti yang sempat dialami Wii U. Jadi, buat pemilik Switch 1, tak perlu buru-buru panik, konsol ini masih bisa jadi bagian penting dari ekosistem Nintendo untuk beberapa tahun ke depan.
4. Developer indie di ekosistem Nintendo Switch

Kalau bicara soal dukungan developer, ada satu hal yang hampir pasti, publisher besar akan cepat beralih ke konsol terbaru. Game AAA yang menuntut performa tinggi, seperti rilisan FromSoftware atau Capcom, kemungkinan besar hanya akan ditujukan ke Switch 2. Itu wajar, karena developer ingin memaksimalkan potensi hardware baru tanpa harus berkompromi.
Namun, bukan berarti Switch 1 bakal langsung sepi konten. Justru, pasar ini masih punya ruang besar untuk game indie dan port lama. Studio kecil lebih cenderung melirik Switch 1 karena basis penggunanya masif dan ongkos pengembangan relatif rendah. Bahkan, laporan dari Digital Foundry di pertengahan 2025 sempat menyebutkan bahwa beberapa studio diarahkan khusus untuk merilis game mereka di Switch 1.
Dengan begitu, Switch 1 bisa terus hidup sebagai platform ramah indie, semacam “rumah kedua” bagi game kreatif dengan skala lebih ringan. Jadi, meski gamer hardcore mungkin cepat pindah ke Switch 2 demi menikmati grafis dan fitur terbaru, Switch 1 tetap relevan apalagi harganya lebih terjangkau.
5. Paket bundling untuk Nintendo Switch 1

Nintendo punya satu jurus yang hampir selalu berhasil, yaitu bundling. Ingat saat Wii dibundel dengan Wii Sports? Strategi itu membuat konsolnya tetap laku keras meski generasi berikutnya sudah hadir. Pola yang sama tampaknya akan kembali digunakan untuk Switch 1.
Mereka bisa saja menciptakan paket Switch 1 dengan Mario Kart 8 Deluxe atau Animal Crossing: New Horizons yang dijual dengan harga diskon. Bagi keluarga yang baru mau masuk ke dunia Nintendo, tawaran semacam ini akan terasa sangat menarik. Ditambah lagi, library Switch 1 yang mencapai ribuan game membuatnya masih sangat menggiurkan.
6. Bagaimana nasib Nintendo Switch Online di Switch 1?

Satu aspek yang sering luput dari perhatian adalah layanan online-nya, “Bagaimana nasib Nintendo Switch Online setelah Switch 2 hadir?”
Jika menengok sejarah, layanan digital Nintendo biasanya punya umur cukup panjang. Wii Shop Channel saja baru benar-benar ditutup pada 2019, padahal Wii-nya rilis 2006. Jadi masuk akal jika masa depan layanan online Nintendo Switch 1 masih akan terjaga hingga 2028 atau bahkan lebih lama.
Tapi ada catatan penting, walau NSO kemungkinan besar tetap aktif, update besar kemungkinan akan berhenti setelah 2026. Nintendo tentu ingin mengalihkan resource-nya ke Switch 2 agar layanan barunya lebih fresh, lengkap dengan fitur-fitur seperti GameChat atau integrasi cloud yang lebih baik.
Switch 1 memang tetap bisa dimainkan offline dengan library fisik maupun digital. Namun, multiplayer online perlahan akan makin sepi karena komunitas mulai migrasi.
7. Usia Nintendo Switch 1 masih cukup panjang

Jika kita tarik garis besarnya, masa depan Switch 1 nampaknya masih menjadi opsi utama bagi pasar emerging atau gamer muda dengan budget terbatas. Situasinya mirip dengan NES yang tetap populer di Asia meski era SNES sudah bergulir, semata karena harga murah dan durability-nya yang sudah terjamin.
Bagi Nintendo, memberi umur panjang pada Switch 1 juga menjaga citra brand mereka agar tidak terkesan meninggalkan komunitasnya begitu saja, sebuah kesalahan yang pernah mereka alami dengan Wii U.
Kalau kamu gamer kasual, keluarga yang ingin konsol ramah anak, atau kolektor yang belum ingin upgrade, Switch 1 masih punya banyak value. Dukungan game indie, harga yang lebih terjangkau, kompatibilitas aksesoris, hingga potensi bundle murah membuatnya tetap relevan.
Namun, apabila fokusmu adalah mendapatkan feel gaming terbaik, multiplayer online yang lebih aktif, dan akses ke game AAA terbaru, Switch 2 jelas menjadi opsi paling logis untuk kamu ambil.