Cegah Scalper Switch 2, Nintendo Utamakan Pelanggan Subskripsi Online
- Nintendo menerapkan aturan ketat untuk mencegah scalper Switch 2.
- Konsumen harus sudah berlangganan Nintendo Switch Online minimal 2 tahun, dengan total gameplay minimal 50 jam.
- Aturan tersebut mempersulit scalper namun juga para gamer, serta menimbulkan kekesalan terkait harga konsol yang mahal.
Satu hal yang jelas membuat para konsumen seringkali merasa kesal adalah eksistensi dari makhluk-makhluk mengesalkan bernama scalper atau yang bisa diterjemahkan sebagai calo. Oknum ini seringkali mencari keuntungan ditengah terbatasnya suplai untuk produk tertentu.
Semisalnya, disaat Playstation 5 dirilis terlihat banyak sekali calo yang membeli konsol ini dengan jumlah yang banyak untuk dijual kembali dengan harga yang begitu tinggi. Para gamer yang telah menunggu PS5 sejak lama jelas merasa begitu geram.
Dengan Nintendo Switch 2 yang sudah diumumkan, sudah pasti akan ada oknum-oknum nakal yang ingin memanfaatkan kesempatan emas ini. Untungnya, Nintendo memiliki cara ampuh untuk membasmi para scalper. Berita buruknya? Para gamer antusias juga kena getahnya!
Harus Langganan Nintendo Switch Online Dulu, Bos!
Untuk menjamin hanya gamer yang bisa membawa pulang Nintendo Switch 2, sejumlah batasan pun akan diberlakukan. Nintendo juga memastikan bahwa aturan ini bisa dibuat lebih ketat dengan berbagai macam aturan yang harus diikuti.
Satu aturan wajib yang perlu diperhatikan adalah para gamer yang ingin membeli Nintendo Switch 2 sebelumnya harus berlangganan Nintendo Switch Online selama minimal 2 tahun yang tercatat per tanggal 31 Maret 2025.
Selain itu juga, subskripsi yang disebutkan harus tercatat aktif saat ingin memesan secara pre-order. Hal ini juga ditambahkan dengan kewajiban untuk memiliki total waktu 50 jam gameplay yang tercatat dalam sistem.
Dan jika konsumen yang tertarik tergabung ke dalam family plan, maka hanya anggota yang membayar subskripsi tersebut lah yang bisa memesan Nintendo Switch 2.
Mempersulit Scalpers, dan Juga Gamers!
Aturan ini jelas terasa terlalu merepotkan, terlebih melihat kewajiban untuk mengikuti subskripsi Nintendo Switch Online, layanan yang digunakan untuk mengakses konten game secara online. Nyatanya, tidak semua orang memiliki NSO.
Selain itu juga, waktu 50 jam minimum gameplay yang disebutkan hanya tercatat jika sang gamer mengaktifkan opsi untuk membagikan data gameplay ke Nintendo. Jika mereka tidak mengaktifkan opsi tersebut dikarenakan mereka enggan membagikan informasi mereka, maka NSO pun tidak bisa menjamin apa-apa.
Dan tentunya, ada alasan lain juga yang membuat para gamer geram, yaitu mengenai harga konsol yang mahal. Dibandingkan dengan versi Jepang, para gamer malah mendapati harga konsol serta game yang jauh lebih mahal.
