Anticheat Baru EA Hentikan Dukungan Battlefield V untuk Steam Deck!

Hadirnya anticheat baru pada Battlefield V membuat banyak gamer Linux dan Steam Deck kecewa!
Anticheat tampaknya sudah menjadi sebuah kewajiban untuk diimplementasikan pada game dengan fitur multiplayer sebagai daya tarik utama. Tanpanya, sebuah game akan dihinggapi oleh para cheater nakal.
Tingkat kesuksesannya pun beragam, namun hal ini jelas tidak bisa sepenuhnya menghentikan para cheater. Para pengembang dan publisher harus terus bergerak aktif untuk mematikan akun para pemain nakal ini.
Sayangnya, hadirnya anticheat bisa merugikan berbagai macam pihak, contohnya adalah pengguna Steam Deck yang tidak bisa memainkan game Battlefield V baru-baru ini. Lho, padahal kan sebelumnya bisa dimainkan, ada apa ini?!
Sudah digunakan pada game EA lainnya.
Battlefield V masih menjadi salah satu entri populer dari seri game perang masif milik EA dan DICE. EA sebagai publisher tentu akan merasa khawatir dengan game mereka yang mulai didatangi oleh berbagai macam cheat terbaru.
Solusi yang mereka tawarkan adalah dengan memperbarui anticheat mereka dengan yang sudah digunakan pada game-game terbaru EA. Solusi yang digunakan ini sudah hadir dalam game seperti FC24 dan Madden NFL 24.
Sayangnya, dengan hadirnya solusi terbaru ini, EA secara tidak sengaja mematikan dukungan untuk sistem operasi Linux yang nyatanya menjadi basis utama untuk SteamOS yang digunakan oleh Steam Deck.
Anticheat masih menjadi musuh utama Linux.

Jika ada satu hal yang menghentikan para pengguna Linux dari bersenang-senang, hal tersebut jelas adalah hadirnya anticheat yang tidak kompatibel. Nyatanya, game Windows modern sudah bisa dimainkan di OS ini tanpa ada masalah.
Anticheat yang tidak kompatibel akan menendang para pemain keluar dari game. Alasannya pun sederhana, program ini merasa game yang dimainkan berada dalam sistem operasi yang tidak umum dengan hilangnya banyak fungsionalitas dari Windows.
Hal ini dianggap berbahaya, sebab Linux bisa saja digunakan untuk membawakan cheat yang susah terdeteksi. Padahal, melihat kondisi sesungguhnya, kebanyakan cheater menggunakan sistem operasi Windows yang lebih umum.
Sumber: Gaming on Linux