Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Demo Kedua Sukses, Troublemaker Siap Kejar Perilisan Full Version

Parakacuk yang kini berjudul Troublemaker telah merilis demo game kedua mereka yang mendapatkan banyak respon dan masukan dari gamer lokal.

Game brawler dengan setting SMA di Indonesia ini menambahkan beberapa fitur yang membuatnya semakin oke dari sisi gameplay dan juga playability. Dengan perilisan demo kedua ini, developer Gamecom Team semakin mantap untuk mengejar rilis game mereka.

Menyambut Hari Game Indonesia, mari kita cari tahu seperti apa kesan-kesan dari demo kedua Trouble maker, serta bagaimana Gamecom Team menarik perhatian gamer luar negeri untuk memainkan game aksi bertema anak SMA bengal ini.

Post-release demo kedua Troublemaker

Steam

Setelah menjadi perbincangan di demo pertamanya, Parakacuk yang kini bernama Troublemaker merilis demo kedua-nya di Steam. Tujuan utamanya adalah untuk mengumpulkan lebih banyak feedback dari gamer Indonesia.

“Kita ingin melihat respon, feedback, dan performa para player lagi, terutama dari para player yang sudah pernah mendengar/memainkan versi RnD project Parakacuk dulu,” kata founder dan CEO Gamecom Team, Reza Febri Nanda.

Nanda menyebutkan ada beberapa peningkatan pada demo kali ini jika dibandingkan dengan demo sebelumnya. Namun utamanya, demo pertama dirilis sebagai bentuk testing pasar. “Well, kurang lebih sih dari demo pertama/RnD project itu kami hanya cek market dulu, diterima nggak sih kalau kita bikin game seperti ini,” sambung Nanda.

“Kami selalu berpatokan terhadap data, dan secara data bisa kami simpulkan demo ini sukses walau memang ada beberapa kritik dan feedback,” lanjutnya. “Tapi secara angka, demo ini sukses sesuai target kami.”

Setelah demo kedua ini, Nanda berencana menambahkan beberapa fitur baru ke dalam game Troublemaker. “Banyak hal yang belum dilihat player, atau belum kami perlihatkan melalui demo di Steam. Ini yang ingin kami berikan surprise ke semua player, jadi ya tunggu next update ya,” kata Nanda.

Baca Juga: Kemunculan Parakacuk Tekankan Pentingnya Sistem Rating IGRS

Game bertema Indonesia di pasar luar negeri

Steam

Troublemaker mengusung setting dan karakter yang punya unsur Indonesia kental. Apakah ini membuat gamer luar negeri sulit menerima game ini? Nanda sepakat bahwa proses memasarkan Troublemaker kepada gamer mancanegara tidak mudah.

“Dari sisi teknis, desain, tim, dan budget, ini pertama kali bagi kami, dan mungkin juga pertama kalinya developer lokal membuat game seperti ini kan? Jadi ya memang tantangannya dari segala sisi sih,” terang Nanda.

“Walaupun begitu, kamipun juga sudah mempersiapkan segala sesuatu nya dari semua sisi hingga ya bisa dilihat sekarang ini, Troublemaker yang sekarang,” lanjutnya.

Bersama publisher baru, Troublemaker siap rilis tahun depan

Untuk distribusi dan pemasaran, Gamecom Team bekerja sama dengan publisher Freedom Games. “Baik kami dan Freedom Games ternyata memiliki satu misi dan tujuan yang sama untuk project Troublemaker ini, setelah beberapa bulan kami diskusi sebelum sahnya kerja sama kami,” ungkap Nanda.

Salah satu bentuk dukungan dari Freedom Games adalah memfasilitasi halaman Indiegogo untuk penggalangan dana. “Ini salah satu rencana dari publisher kami, tapi kurang lebih kami ingin mencoba memberikan player-player yang ingin dalam istilahnya PO, mendapatkan bonus tambahan dan sebagainya melalui Indiegogo ini,” jelasnya.

Salah satu kejutan besar adalah pergantian judul game dari Parakacuk menjadi Troublemaker. Menurut Nanda, perubahan nama ini bertujuan untuk menyasar pasar global. Esensi namanya pun tidak jauh dari arti kata Parakacuk itu sendiri, yaitu “pembuat keonaran.”

Troublemaker ditargetkan rilis pada tahun 2023. “Hargai game Indonesia dan game developer Indonesia dengan membeli secara legal. Berikan kritik membangun jika memang tidak suka, dan share ke teman-teman semua jika suka! Karena tentunya kami bisa bertahan hingga sekarang juga karena teman-teman semua!” pungkas Nanda. “Stay Tune, Stay UwU!”

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mecca Medina
EditorMecca Medina
Follow Us