Namun, kegembiraan yang besar tersebut seketika berubah menjadi kekecewaan ketika data pelacakan dari SteamDB menunjukkan penurunan signifikan dalam jumlah pemain Dragon’s Dogma 2, terutama di platform PC. Penurunan yang mencapai 90% ini tentu saja menjadi perbincangan hangat di dunia game.
Berdasarkan pengamatan yang mendalam, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi penurunan drastis tersebut. Salah satunya adalah keputusan mengejutkan pengembang untuk menyertakan micro-transaction ke dalam gamenya, yang mana hal ini menjadi momok bagi sebagian besar pemain. Selain itu, kinerja yang kurang optimal di platform PC juga menjadi faktor lain yang turut berkontribusi.
Dibandingkan dengan game single-player lainnya seperti Baldur’s Gate 3 dan Elden Ring, Dragon’s Dogma 2 sangat kalah dari segi jumlah pemain hariannya di Steam. Hal ini dapat disebabkan oleh keberadaan elemen multiplayer yang kurang pada gamenya, sehingga player cenderung mencari suatu game yang lebih interaktif dan seru.
Kemudian, masalah kinerja yang berkelanjutan pada perangkat PC juga menjadi hambatan bagi para pemain. Beberapa dari mereka masih mengalami kendala ketika menikmati gamenya di platform ini, sehingga pada akhirnya memengaruhi keputusan mereka untuk tetap memainkan Dragon’s Dogma 2.
Meskipun Dragon’s Dogma 2 mendapat rating yang tinggi dari berbagai ulasan dan berhasil terjual lebih dari 2.5 juta unit di seluruh dunia, penurunan tajam dari jumlah pemainnya dalam waktu singkat merupakan fakta yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Dengan menganalisis serta mempelajari sejumlah faktor yang memengaruhi hal tersebut, kita jadi memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika industri game saat ini.