Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
Game Masterpiece Klasik yang Tidak Perlu Remake (sabukaru.online)
Game Masterpiece Klasik yang Tidak Perlu Remake (sabukaru.online)

Intinya sih...

  • The Legend of Zelda: Ocarina of Time adalah game abadi yang tidak perlu remake karena port Nintendo 3DS sudah memoles visualnya tanpa merusak gameplay orisinal.

  • Half-Life 2 mengubah wajah game FPS dengan teknologi dan cerita yang jauh melampaui zamannya, sehingga tidak perlu di-remake.

  • Super Mario 64 adalah raja platformer 3D yang tetap menghibur dengan kontrol analog presisi, kebebasan eksplorasi, dan tingkat replayability tinggi.

Ketika bicara soal game masterpiece klasik yang mendapat remake dan remaster, kita seringkali tergoda dengan janji grafis lebih bagus dan gameplay yang disesuaikan dengan zaman. Namun, tidak semua game klasik butuh dirombak ulang. Beberapa justru sudah mencapai status game masterpiece klasik yang tidak perlu di-remake karena kualitasnya sudah begitu solid, abadi, dan tetap relevan.

Game-game ini adalah karya yang sukses menetapkan standar, memengaruhi generasi baru, dan mampu bertahan dari ujian waktu. Bahkan port dan remaster yang sudah ada sudah cukup untuk menyegarkan tampilannya tanpa harus kehilangan esensi aslinya. Mengapa? Karena desainnya sudah begitu matang dan tak tergantikan.

Dalam artikel ini, kami akan membahas daftar 10 game masterpiece klasik yang tidak perlu remake, lengkap dengan alasan remake game klasik tidak diperlukan, port yang sukses, serta kenapa gameplay-nya masih terasa segar di zaman now. Mari kita bahas!

1. The Legend of Zelda: Ocarina of Time – Game Abadi yang Tidak Perlu Sentuhan Ulang

The Legend of Zelda: Ocarina of Time (polygon.com)

Banyak yang bilang, kalau kamu belum pernah main The Legend of Zelda: Ocarina of Time, kamu belum benar-benar mengenal sejarah game petualangan. Game yang rilis pada tahun 1998 ini menjadi salah satu game 1990–2000 masterpiece tak usah remaster.

Apa yang membuatnya begitu spesial? Pertama, Zelda Ocarina of Time adalah pionir dalam memperkenalkan sistem lock-on dan eksplorasi dunia 3D yang terasa hidup. Dunia Hyrule yang luas, siklus siang-malam, hingga petualangan epik Link melawan Ganon terasa begitu imersif dan mengena di hati.

Mungkin kamu bertanya, kenapa Zelda Ocarina of Time tidak butuh remake? Jawabannya sederhana, port Nintendo 3DS sudah memoles visualnya dengan baik tanpa merusak gameplay orisinalnya. Bahkan kontrol dan alur ceritanya tetap nyaman dimainkan sampai sekarang.

Remake besar justru bisa menghilangkan pesona sederhana dari gamenya. Kadang, mempercantik sesuatu yang sudah nyaris sempurna malah membuatnya kehilangan jiwanya.

The Legend of Zelda: Ocarina of Time adalah bukti bahwa game lama bisa tetap bersinar di era modern tanpa perlu remake bombastis. Game ini masih jadi panutan untuk banyak game open-world dan action-adventure hingga saat ini.

2. Half-Life 2 – Inovasi yang Masih Sulit Tersaingi

Half-Life 2 (half-life.com)

Kalau bicara tentang game klasik dengan gameplay masih relevan di zaman now, Half-Life 2 adalah contoh terbaiknya. Game rilisan tahun 2004 ini mengubah wajah game FPS dengan teknologi dan cerita yang jauh melampaui zamannya.

Apa yang membuatnya begitu melegenda? Half-Life 2 memperkenalkan engine Source dengan physic realistis yang memungkinkan pemain memanipulasi objek di lingkungan sekitar dengan sangat alami. Interaksi seperti mengangkat, melempar, atau bahkan memecahkan puzzle berbasis physic terasa revolusioner di masanya, dan bahkan sampai sekarang tetap terasa memuaskan.

Kemudian, narasi Half-Life 2 disampaikan tanpa cutscene panjang. Kita sepenuhnya memegang kendali sebagai Gordon Freeman, yang membiarkan kita menyerap cerita secara organik, bukan dipaksakan melalui adegan sinematik.

Lalu, kenapa game ini tidak perlu di-remake? Visual Half-Life 2 mungkin sudah tidak setajam game modern, tapi atmosfernya masih kuat, gameplay-nya tetap seru, dan komunitas mod sudah banyak menghadirkan versi “penyegaran”, seperti Black Mesa yang me-remaster Half-Life 1 dengan Source Engine.

3. Super Mario 64 – Pionir Platformer 3D yang Tetap Menghibur

Super Mario 64 (abc.net.au)

Saat membahas game platformer, Super Mario 64 adalah raja yang menjadi pembuka jalan. Game rilisan tahun 1996 ini merupakan game masterpiece klasik yang tidak perlu di-remake karena sudah menjadi blue print genre platformer 3D.

Super Mario 64 memperkenalkan kontrol analog yang presisi dan menawarkan kebebasan eksplorasi yang sebelumnya belum pernah ada. Dunia seperti Bob-omb Battlefield dan Cool, Cool Mountain dipenuhi tantangan kreatif, rahasia tersembunyi, dan variasi misi yang membuat kita terus ingin mencoba lagi dan lagi. Gameplay-nya juga punya tingkat replayability yang tinggi.

Banyak yang bertanya, "Jika game ini legendaris, kenapa tidak di-remake saja?" Jawabannya, port dalam Super Mario 3D All-Stars sudah cukup memodernisasi tampilan dan kontrolnya. Nintendo berhasil menghadirkan versi yang lebih nyaman dimainkan tanpa harus mengubah desain atau esensi aslinya.

Melakukan remake total justru berisiko merusak daya tarik unik game tersebut. Kadang, mempertahankan kesederhanaan adalah pilihan paling terbaik.

4. Chrono Trigger – RPG yang Tak Lekang oleh Zaman

Chrono Trigger (gamebrott.com)

Apabila kamu menyukai RPG klasik, Chrono Trigger adalah salah satu karya yang tidak boleh dilewatkan. Dirilis pada tahun 1995, game ini adalah perpaduan sempurna antara cerita yang kuat, sistem pertarungan inovatif, dan visual pixel art yang tetap memesona hingga sekarang.

Apa yang membuat Chrono Trigger begitu spesial? Salah satu kekuatannya adalah sistem pertarungan yang memadukan turn-based dengan active-time battle, menciptakan ritme permainan yang dinamis dan menegangkan. Belum lagi, perjalanan waktu menjadi inti cerita, dengan berbagai ending yang bisa kamu raih tergantung pada keputusan yang diambil pada sepanjang permainan.

Salah satu alasan remake game klasik tidak diperlukan pada Chrono Trigger adalah kekuatan visualnya. Style pixel art Akira Toriyama (yang juga mendesain Dragon Ball) dan musik legendaris dari Yasunori Mitsuda masih menyentuh hati para pemain, bahkan di era game dengan grafis ultra-realistis sekalipun.

Membuat remake besar justru bisa menghilangkan pesona klasiknya yang sederhana dan hangat. Chrono Trigger adalah contoh nyata bahwa RPG zaman dulu masih mampu memikat gamer generasi baru tanpa harus dirombak ulang.

5. Shadow of the Colossus – Keindahan dalam Kesunyian

Shadow of the Colossus (npr.org)

Shadow of the Colossus adalah contoh sempurna bahwa terkadang kesunyian bisa bercerita lebih banyak daripada dialog. Game rilisan tahun 2005 ini membawa pengalaman yang sangat minimalis, tapi justru itulah yang membuatnya begitu kuat dan berkesan.

Di game ini, kamu tidak bertarung melawan ratusan musuh kecil seperti di game action lainnya. Sebaliknya, kamu hanya berhadapan dengan enam belas colossus yang menjadi inti dari seluruh permainan.

Alasan remake game klasik tidak diperlukan untuk Shadow of the Colossus sebenarnya sederhana, rilisan terbarunya di PS4 sudah cukup memoles visualnya jadi lebih indah tanpa mengubah mekanik dan atmosfer aslinya.

Apa yang membuat game ini bertahan dalam ingatan banyak pemain adalah dunianya yang luas, sepi, dan memukau. Meskipun saat kamu memainkan versi PS2-nya, grafis gamenya sudah jauh tertinggal dari standar sekarang, tetapi suasana dan feel emosionalnya tetap sulit untuk digantikan.

Banyak game modern mencoba meniru gaya minimalis Shadow of the Colossus, tapi sangat sedikit yang berhasil menciptakan perasaan kesepian dan skala epik seautentik game tersebut. Itulah sebabnya, remake besar atau perubahan total justru tidak dibutuhkan, game ini sudah sempurna sejak awal.

6. Tetris – Kesederhanaan yang Abadi

Tetris (nationalcioreview.com)

Siapa yang tidak kenal Tetris? Game yang pertama kali dirilis pada tahun 1984 ini adalah simbol abadi dalam dunia game kasual. Bahkan hingga sekarang, Tetris masih menjadi salah satu game paling sering dimainkan di berbagai platform, dari konsol hingga smartphone.

Apa yang membuat Tetris termasuk dalam daftar game masterpiece klasik yang tidak perlu di-remake? Jawabannya sederhana, Tetris adalah definisi dari kesempurnaan dalam kesederhanaan. Mekanisme menumpuk balok dengan kecepatan yang semakin meningkat sangat mudah dipahami, tapi tetap menantang. Game ini memberikan rasa ketagihan yang seolah tak pernah usang.

Banyak iterasi modern seperti Tetris Effect atau Tetris 99 hanya menambahkan sentuhan visual dan mode permainan baru. Tapi intinya, gameplay dasarnya tetap sama, dan memang tidak perlu diubah. Alasan remake game klasik tidak diperlukan pada Tetris adalah karena formula intinya sudah tak bisa ditingkatkan lagi.

Port dan remaster terbaik pada Tetris justru terjadi berulang kali. Setiap platform selalu punya versinya sendiri, tapi daya tarik game ini tetap konsisten. Tidak ada cerita kompleks, tidak ada grafik realistis, yang ada hanyalah rasa seru.

7. Portal 2 – Puzzle Cerdas dan Seru

Portal 2 (eurogamer.net)

Saat bicara tentang game puzzle yang mampu menggabungkan humor, cerita, dan gameplay inovatif, Portal 2 adalah jawaranya. Dirilis pada tahun 2011, game ini membawa kita ke dalam dunia yang unik dengan mekanisme portal gun yang brilian.

Portal 2 termasuk game masterpiece klasik yang tidak perlu di-remake karena desainnya sudah sempurna sejak awal. Puzzle yang disajikan sangat cerdas, menantang, dan membuat kita terus berpikir kreatif. Setiap levelnya terasa seperti teka-teki raksasa yang harus diselesaikan dengan logika dan ketepatan waktu.

Salah satu kekuatan terbesar Portal 2 adalah narasi dan karakter yang sangat memorable. Dialog GLaDOS dan Wheatley yang penuh humor dan kejutan menjadi bagian tak terpisahkan dari gamenya. Bahkan, mode co-op yang diperkenalkan pada game ini menambahkan dimensi baru tanpa mengurangi pesona cerita utamanya.

Kalau ditanya kenapa Portal 2 tidak perlu di-remake, jawabannya jelas karena visual dan gameplay-nya masih terasa modern, bahkan jika dibandingkan dengan game puzzle saat ini. Selain itu, gaya desain minimalisnya sudah menjadi identitas yang kuat.

Membuat remake justru berisiko merusak pacing dan nuansa komedinya yang ikonik. Sebagai game klasik dengan gameplay yang masih relevan hingga sekarang, Portal 2 sudah cukup dengan port atau mungkin remaster ringan jika diperlukan di masa depan. Valve tahu bahwa kadang-kadang, masterpiece terbaik adalah yang tetap apa adanya.

8. The Witcher 3: Wild Hunt – RPG Modern yang Sudah Mendekati Sempurna

The Witcher 3: Wild Hunt (store.steampowered.com)

The Witcher 3: Wild Hunt adalah salah satu RPG modern yang langsung mendapat tempat spesial di hati para gamer sejak perilisannya pada tahun 2015. Game ini disebut-sebut sebagai standar emas dalam genre open-world RPG. Bahkan, banyak yang menilai The Witcher 3 adalah contoh game masterpiece klasik yang tidak perlu di-remake dalam waktu dekat.

Apa alasannya? Dunia The Witcher 3 terasa hidup. NPC tidak sekadar berjalan mondar-mandir, mereka punya rutinitas, agenda, dan cerita kecil yang membangun dunia The Continent menjadi sangat realistis. Pilihan-pilihan yang kamu ambil selama perjalanan juga benar-benar berpengaruh pada alur cerita dan nasib karakter.

Visual dan soundtrack pada game ini masih mengagumkan, bahkan ketika dibandingkan dengan judul RPG keluaran terbaru. CD Projekt Red sendiri sudah memberikan update next-gen yang meningkatkan grafis dan performa di konsol dan PC modern.

The Witcher 3 menunjukkan bahwa RPG yang dirancang dengan perhatian pada detail dan kualitas cerita tidak memerlukan remake besar. Gameplay-nya sudah memuaskan, eksplorasinya luar biasa, dan setiap sudut dunianya terasa berarti.

9. Final Fantasy VII – Pesona Asli yang Tak Tergantikan

Final Fantasy VII (playstation.com)

Final Fantasy VII adalah salah satu RPG paling berpengaruh sepanjang masa. Dirilis pada tahun 1997, game ini tidak hanya melegenda karena ceritanya yang ikonik, tetapi juga karena pengaruhnya yang begitu besar dalam membentuk generasi penggemar JRPG di seluruh dunia.

Kisah Cloud, Sephiroth, dan perjuangan melawan korporasi jahat Shinra masih relevan hingga kini, terutama karena tema lingkungan dan identitas diri yang diangkat dalam game ini. Sistem Materia yang fleksibel memberikan kebebasan bagi pemain untuk menyesuaikan gaya bertarung sesuai preferensi mereka.

Meskipun Square Enix sudah merilis Final Fantasy VII Remake, banyak penggemar tetap menilai bahwa versi asli dari game ini punya pesona yang tak bisa tergantikan. Remake tersebut membawa pendekatan berbeda dengan gameplay action yang lebih modern, namun versi klasiknya tetap menjadi game masterpiece klasik yang tidak perlu di-remake.

Kenapa? Karena pesona dari game aslinya terletak pada visual pixel kasar, sistem turn-based klasik, dan alur cerita yang padat tanpa perlu dipecah menjadi beberapa bagian seperti di remake-nya.

Bagi banyak pemain, Final Fantasy VII versi PlayStation 1 adalah experience gaming yang utuh, dan remake modern justru terasa seperti cerita alternatif yang tidak sepenuhnya menggantikan versi klasiknya.

10. Dark Souls – Kesempurnaan dalam Kesulitan

Dark Souls (gamesradar.com)

Dark Souls, yang dirilis pada tahun 2011, menjadi tonggak penting di dunia game berkat tingkat kesulitannya yang brutal, desain dunia yang saling terhubung, serta atmosfer kelam yang begitu khas. Dark Souls berhasil membentuk sebuah subgenre tersendiri yang dikenal sebagai Soulslike, dan mempengaruhi banyak game modern.

Salah satu alasan utama kenapa Dark Souls termasuk game masterpiece klasik yang tidak perlu di-remake adalah karena desainnya sudah sangat solid sejak awal. Dunia Lordran yang terhubung tanpa loading screen menawarkan eksplorasi yang menantang dan memuaskan. Setiap pintasan yang dibuka memberi rasa pencapaian tersendiri.

Tingkat kesulitannya yang legendaris justru menjadi daya tarik, bukan penghalang. Dark Souls mengajarkan kita untuk belajar dari kegagalan dan menghargai setiap progres kecil. Game ini mengusung filosofi "fair but punishing" yang jarang bisa ditiru dengan sempurna oleh game lain.

Dari sisi grafis, Dark Souls Remastered yang sudah dirilis sebenarnya sudah cukup menyempurnakan tampilan visualnya tanpa mengubah core gameplay. Seandainya dibuat remake penuh, banyak penggemar khawatir nuansa asli Dark Souls justru akan hilang. Atmosfer gelap, pacing lambat, dan kesan kesepian yang menjadi ciri khas game ini bisa tergeser jika terlalu banyak perubahan.

FAQ

  1. Kenapa ada game klasik yang tidak perlu di-remake?
    Karena beberapa game klasik sudah sempurna dalam desain, gameplay, dan ceritanya sehingga remake berisiko merusak esensi aslinya.

  2. Apa perbedaan antara remake, remaster, dan port?
    Remake adalah pembuatan ulang total, remaster meningkatkan grafis/audio, dan port hanya memindahkan game ke platform baru tanpa perubahan besar.

  3. Apakah The Legend of Zelda: Ocarina of Time akan di-remake?
    Hingga kini, versi 3DS dan port modern dianggap cukup. Nintendo belum mengumumkan remake penuh untuk game ini.

  4. Mengapa Dark Souls Remastered sudah cukup tanpa remake?
    Karena versi remastered sudah memoles grafis dan performa tanpa mengubah gameplay orisinal yang menjadi daya tarik utamanya.

  5. Game klasik apa saja yang tetap relevan hingga sekarang?
    Beberapa contoh terbaik adalah Chrono Trigger, Super Mario 64, Tetris, Final Fantasy VII, dan Portal 2 yang gameplay-nya masih seru dimainkan di era modern.

Editorial Team