Impresi Singkat Girls' Frontline 2: Gacha-nya Ngeselin Abis!

Jika kalian merasa kurang puas dengan Girls’ Frontline dengan gameplay yang jadul atau Project Neural Cloud dengan sistem ala autochess yang membosankan, maka inilah game untuk kalian!

Menggunakan mekanika yang cukup mirip dengan XCOM, kalian akan ditugaskan untuk mengendalikan sejumlah t-doll atau waifu di medan perang!

Sistem berlindung yang ditawarkan membawakan elemen strategi yang lebih dalam.

Posisi berlindung menentukan persentase damage yang dihasilkan, dan terkadang kalian akan diajak untuk mengatur ulang posisi t-doll kalian!

Jika kalian ingin menyelesaikan misi tanpa harus berpikir banyak, ada opsi auto yang bisa kalian gunakan.

Well, bad news. Sistem auto yang ditawarkan bisa dibilang cukup buruk dalam menangani sistem berlindung.

Terkadang, AI akan berhenti pada posisi yang kurang strategis, mengakibatkan damage yang berlipat ganda dari lawan yang menyerang.

Hal lain yang patut diacungi jempol adalah kualitas grafis yang sangat menawan!

Disaat begitu banyak game ala anime menggunakan tampilan cel-shaded ala Genshin Impact, GFL2 menggabungkan elemen cel-shaded dengan 3D yang terlihat mulus!

Detail karakter juga terlihat sangat hidup, seakan-akan game ini memang didesain dengan budget sekelas AAA.

Fun fact, terlepas dari kualitas yang ditawarkan, revenue yang didapat dari MICA Team melalui PNC dan GFL sangatlah rendah dibanding dengan game sekelas Blue Archive ataupun Genshin.

Entah kenapa, tampaknya ada sebuah isu yang mengakibatkan penggunakan drive yang tidak normal.

Saat game ditutup, salah satu drive penulis berada dalam penggunaan 100% tanpa ada alasan yang jelas.

Proses download pun tampak rusak. Saat mencapai titik tertentu, data yang sudah diunduh secara ajaib akan menghilang, dan proses download akan diulang pada titik tertentu.

Client juga secara konstan akan menghadapi isu freeze yang sering terulang.

Karena isu ini, penulis mencoba untuk meng-install game pada Steam Deck yang masih menggunakan Steam OS.

Good news, Girls’ Frontline 2 untungnya tidak menggunakan sistem anticheat yang aneh, dan game pun bisa dimainkan dengan cukup lancar!

Belum lama ini juga, terdengar sebuah isu dimana proses uninstall akan menghapus seluruh file yang berada di lokasi yang sama dengan tempat kalian meng-install game.

Isu ini tampaknya sudah diperbaiki oleh sang pengembang.

Well, jika ada satu hal yang membuat para pemain begitu kecewa, hal tersebut adalah sistem gacha yang diimplementasikan.

Mirip seperti Genshin, GFL2 menggabungkan banner senjata dan karakter menjadi satu. Jika hal tersebut belum terdengar buruk, hear me out.

Untuk rate up, karakter rate-up akan memiliki persentase sebesar 0,6% dengan total untuk seluruh karakter sebesar 1,86%.

Sistem pity akan aktif dari roll ke-80 yang memberikan SSR doll secara acak. Jika target rate up tidak didapatkan, maka kalian akan mendapatkan karakter tersebut pada 160 roll.

Sangat sulit untuk merekomendasikan game ini. Di satu sisi, ini merupakan sebuah XCOM ringan berbalut waifu yang sangat kompeten.

Namun, di sisi lain MICA Team mulai terlihat pelit dengan sistem gacha yang sangat anti free-to-play.

Namun, jika kalian merupakan penggemar berat GFL ataupun menyukai gameplay ala XCOM, Girls’ Frontline 2 tetap patut kalian coba.

Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan video game, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp_esports!