Melalui akun X pribadinya pada 12 September 2024, Jeremy Anandajoo menyampaikan permintaan maafnya kepada A dan para korban yang terdampak di Brandoville Studios.
“Saya ingin meminta maaf atas tindakan dan kealpaan saya yang menjadi bagian dari lingkungan kerja toksik di bawah kendali Cherry Lai,” tulis Jeremy.
“Saya menyesali andil saya dalam pembiaran atmosfir berbahaya tersebut, dan saya akan bertanggung jawab atas keterlibatan saya di dalamnya,” lanjutnya.
Jeremy kemudian menjelaskan bagaimana ia juga menjadi korban dari tindakan semena-mena yang dilakukan oleh Cherry.
Ia dipaksa untuk bekerja tanpa gaji dan kontrak, dibentak karena kesalahan kecil, dimanipulasi secara mental, dan diperalat secara finansial.
Pengakuan Jeremy di atas setidaknya sejalan dengan dokumen Canva dari A, yang menyebutkan Jeremy beberapa kali dipaksa oleh Cherry untuk melakukan beberapa hal di luar keinginannya.
Diantaranya adalah membuat surat pemanggilan paksa kepada A, hingga memaksa pegawai lain untuk meminjamkan uang kepada A untuk melunasi hutang A kepada Cherry.
“Saya mengetahui tindakan self-harm yang terjadi kepada A, namun saat dampak dari kekerasan fisik yang ia alami terkuat, membuat saya terkejut. Jika saya mengetahui semua ini, saya tidak akan tinggal diam,” lanjut Jeremy.
“Apabila pihak berwajib dan pihak lainnya meminta keterangan dari saya, saya akan membantu dengan apapun yang saya bisa. Saya tidak mencari pengampunan, namun saya akan bertanggung jawab atas semua perbuatan saya,” sambungnya.
Selain permintaan maaf di atas, Jeremy juga menyatakan bahwa dia tidak memiliki hubungan apapun dengan Lailai Studios, studio baru yang didirikan oleh CEO Ken Lai dan Cherry.
Permintaan maaf Jeremy ditanggapi dingin oleh netizen dan juga kerabat korban, yang berharap Jeremy segera melakukan tindakan nyata alih-alih menulis Tweet di X.
Beberapa netizen melihat permintaan maaf Jeremy tidak tulus, dan hanya sebatas tindakan cuci tangan untuk menyelamatkan dirinya sendiri.
Sebagian rekan kerja Jeremy juga menyayangkan keterlibatan Jeremy, dimana sebelum kasus ini mengemuka Jeremy disebut masih cukup vokal menyuarakan perbedaan pendapatnya dengan Cherry dan Ken.
Sampai artikel ini ditulis, baik Ken dan Cherry belum memberikan pernyataan terkait kasus yang menyeret nama mereka.