Microsoft PHK 1.900 Karyawan Divisi Activision Blizzard dan Xbox
Perusahaan besar di dunia, Microsoft telah PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) 1.900 karyawan dari divisi Activision Blizzard dan Xbox.
Industri game terus mengalami serangkaian pemutusan hubungan kerja (PHK) yang sangat drastis, yang sebagian dipicu oleh perekrutan massal selama lonjakan kasus game akibat Covid-19.
Namun kini menyusut kembali, menyebabkan ribuan pekerja terpaksa harus kehilangan pekerjaannya.
Dilansir dari Forbes, secara keseluruhan, 1.900 karyawan diberhentikan, sebagian besar berasal dari Activision Blizzard, dan lebih sedikit lagi dari Xbox dan Zenimax/Bethesda.
Sebelumnya, CEO Activison Blizzard, Bobby Kotick juga telah meninggalkan perusahaan pada Desember tahun lalu.
Pemotongan karyawan ini mencakup sekitar 8 persen dari keseluruhan divisi Microsoft Gaming yang memiliki total sekitar 22.000 karyawan.
Microsoft PHK 1.900 karyawan Activision Blizzard dan Xbox
Dalam pesan kepada staf oleh IGN, bos Xbox Phil Spencer mengatakan Microsoft akan memberikan “dukungan penuh kepada mereka yang terkena dampak selama masa transisi, termasuk tunjangan pesangon yang diinformasikan oleh undang-undang ketenagakerjaan setempat.”
Bersamaan dengan bagian dari PHK, Presiden Blizzard Entertainment Mike Ybarra juga mengumumkan melalui Twitter, bahwa ia akan meninggalkan perusahaan. Ybarra, mantan eksekutif Xbox, bergabung dengan Blizzard pada tahun 2019.
Ketua design officer dan salah satu pendiri Blizzard, Allen Adham, juga meninggalkan developer di belakang World of Warcraft, Diablo, dan Overwatch. Game bertahan hidup yang sudah lama dikembangkan, dijuluki Odyssey, juga telah dibatalkan.
PHK ini terjadi pada bulan yang sama dengan Riot Games, Google, Discord, Twitch, Unity, eBay, dan lainnya mengumumkan pemotongan kerja.
PHK ini terjadi hanya beberapa bulan setelah perubahan besar dalam kepemimpinan Xbox yang membuat Sarah Bond dipromosikan menjadi presiden Xbox.
