Cara Cerdas Capcom Perkenalkan Lady Dimitrescu ke Publik

Lady Dimitrescu bisa dibilang menjadi senjata luar biasa bagi Capcom untuk memasarkan seri baru dari Resdident Evil.

Saat ini kreativitas para developer untuk memasarkan atau memperkenalkan gamenya memang memiliki cara yang beragam. Biasanya, developer atau publisher yang terkenal akan hal ini adalah Rockstar Games ketika mereka memperkenalkan game-game GTA di masa lalu. Mereka memiliki banyak cara yang bisa dibilang unik sehingga GTA secara penjualan dan brand memang tidak pernah mengecewakan.

Saat ini yang sedang galak-galaknya melakukan pemasaran adalah Capcom yang akan menelurkan salah satu game terbesarnya tahun ini yaitu Resident Evil Village. Capcom dari awal tahun ini memang secara beruntun sering membahas mengenai game tersebut.

Apalagi game ini menjadi perbincangan hangat setelah salah satu sosok antagonisnya yaitu Lady Dimitrescu disukai oleh gamer. Sang Lady yang bernama Alcina Dimitrescu ini dianggap unik dan seksi oleh netizen.

Capcom sendiri mengatakan dengan jujur jika awalnya mereka kurang yakin sang Lady akan mendapatkan sambutan hangat. Tapi pada akhirnya, Capcom terkejut dengan respons positif dari orang-orang.

Memiliki modal tinggi, mereka tak mengecewakannya. Mereka semakin giat membahas soal RE Village dan Lady Dimitrescu. Yang terbaru, Capcom memperkenalkan sosok ini ke publik dengan cara unik. Salah satunya adalah memunculkan karakter ini di bus publik.

Ya, Capcom melakukan ini di Hongkong dengan menempelkan sosok ini di bus. Ini menjadi salah satu cara mereka memperkenalkan RE Village melalui sosok Alcina yang populer.

Tak hanya di bus, Capcom melakukan ini di semua lokasi publik yang terlihat oleh banyak orang. Tentunya apa yang dilakukan Capcom sangat luar biasa dan mereka terlihat sangat serius memperkenalkan game ini.

Apalagi menurut penuturan Capcom, mereka sangat serius dan punya harapan besar terkait game tersebut. Mereka ingin menjadikan game tersebut sebagai seri Resident Evil paling sukses baik dari sisi performa maupun penjualan.

Oleh sebab itu mereka benar-benar menggarap game ini dan memasarkannya seserius mungkin. Tinggal dilihat, apakah buah dari kerja keras mereka akan berhasil?

Sumber: The Gamer