Review Kong Survivor Instinct: Mencari Anak, Lalu Diserbu Grup Misterius!

Dengan hancurnya reputasi King Kong setelah Skull Island: Rise of Kong yang dianggap sebagai salah satu game terburuk 2023 yang lalu, franchise ini mencoba kembali dengan formula yang lebih simpel.
Dinamakan dengan Kong Survivor Instinct, entri yang dikembangkan oleh developer indie ini ingin mencoba sesuatu yang berbeda. Alih-alih mengendalikan sang titan Kong, kalian akan diajak untuk bereksplorasi dunia melalui kacamata sang pejuang yang mencari anaknya.
Daripada berlama-lama, mari kita mulai saja review Kong Survivor Instinct, sebuah game sidescroller ala metroidvania satu ini.
Ini Bukan Metroidvania.

Salah satu isu terbesar yang penulis anggap cukup fatal adalah dengan menyebut Kong Survivor Instinct sebagai sebuah metroidvania. Nyatanya, game ini hampir tidak terasa seperti metroidvania, malah lebih terlihat sebagai sidescroller standar.
Seperti yang kita ketahui, metroidvania merupakan sebuah subgenre yang mengedepankan eksplorasi non-linear untuk mendapatkan kekuatan baru, atau senjata baru, atau sebuah rahasia. Sayangnya, Kong Survivor Instinct terasa terlalu linear.
Seringkali, kalian akan diminta untuk mengeksplorasi gedung untuk mencari macam-macam hal, seperti gir untuk membuka pintu yang terkunci, hingga amunisi untuk menghancurkan gembok.
Hal ini mulai terasa cukup merepotkan disaat kalian harus pergi dari ruang A kembali menuju ruang B dan kembali lagi menuju ruang A untuk menyelesaikan sebuah puzzle. Ini juga diperburuk dengan gerakan sang protagonis yang lamban.
Backtracking sebagai ciri khas dari sebuah metroidvania juga terasa minim di sini. Tentu, dalam satu gedung kalian akan terus mengitari area tersebut untuk melanjutkan progress, namun area tersebut terasa cukup kecil untuk disebut sebagai eksplorasi non-linear.
Ya, Ada Combat.

Tentunya, sebuah game yang disebut sebagai metroidvania akan memiliki sistem combat, bukan? Jawabannya jelas ada! Sayangnya, eksekusinya terasa biasa saja, bahkan tantangannya pun sebatas dari salah tekan tombol saja!
Sistem combat dalam Kong Survivor Instinct sangatlah simpel, kalian memiliki dua jenis serangan; melee menggunakan pipa besi dan ranged menggunakan pistol. Keduanya akan mengeksekusi serangan yang sangat basic.
Lalu, ada parry atau block serta dodge, keduanya sangat penting untuk menghindari kematian. Well, dari sistem yang ditawarkan ini, kalian hanya perlu menggunakan parry lalu counter dengan serangan melee. Game akan menampilkan indikasi yang bisa kalian tekan dengan tepat waktu untuk mendapatkan parry.

Dengan progress yang semakin jauh, kalian akan bertemu dua lawan yang harus kalian hadapi secara langsung, umumnya adalah kombinasi melee di barisan depan dan ranged di barisan belakang.
Untuk menghindari tembakan pistol, kalian akan menggunakan dodge. Namun, jujur saja, kalian akan jarang menggunakan dodge. Tembakan barisan belakang seringkali akan mengenai kawannya sendiri, memberikan damage friendly fire.
Isu terbesar penulis datang dari keybind yang terasa aneh. Game yang penulis mainkan umumnya menggunakan R1 atau R2 untuk block, namun Kong menggunakan Lingkaran sebagai block dan parry. Hal ini menciptakan banyak kematian konyol yang terjadi karena salah tekan.
Dan Keanehan-keanehan Lainnya.

Jika kita berbicara mengenai isu-isu lainnya, penulis ingin memfokuskan pada beberapa hal lainnya yang membuat penulis terheran-heran. Terlepas dari grafis yang sebenarnya terlihat cukup bagus, ada beberapa hal yang nyatanya masih kurang dari ideal.
Contohnya, cutscene pre-rendered awal yang menggambarkan sang tokoh utama mengendarai mobilnya terlihat begitu kaku. Gerakan mulut terasa jauh dari kata alami, bahkan penulis akan menyebut sang karakter terlihat begitu robotik!
Dari cutscene hingga seantero permainan, voice acting dalam game ini terkesan cukup lemah. Di dunia dimana kita berada dalam bahaya yang terus menanti, kenapa para karakter dalam game berbicara begitu casual layaknya kehidupan sehari-hari?
Lebih Cocok dinikmati Dari Sisi Cerita dibanding Gameplay.

Terlepas dari begitu banyak komplain yang penulis hadirkan, Kong Survivor Instinct sebenarnya lebih difokuskan pada alur cerita. Dalam game ini, kalian akan bermain sebagai David ditengah hancurnya kota akibat ulah titan yang tiba-tiba menjadi liar.
Perjalanan David awalnya dimulai dari mencari anaknya Stacy yang berumur 30 tahun. Namun, lama-kelamaan David mulai dikelilingi oleh tantangan berbahaya, seperti kelompok Hyenas yang tidak takut untuk menembak sang tokoh utama jika diperlukan.
Alur cerita yang terkesan misterius ini membuat penulis bertanya-tanya, siapakah dalang dibalik liarnya para titan ini, dan apa sebenarnya Hyenas ini. Well, ini akan menjadi tugas kalian para pemain untuk mencari jawabannya sendiri.
Performa pada Steam Deck? Cukup Oke!

Penulis bahkan penasaran dengan alur cerita yang ada dan berencana untuk terus melanjutkan game ini melalui Steam Deck. Dan sesuai dugaan penulis, Kong Survivor Instinct cukup lancar dijalankan dalam perangkat portabel ini.
Namun, ada satu pengaturan yang harus kalian ubah, yaitu Vsync. Pengaturan default pada Steam Deck akan mengaktifkan opsi ini dengan pilihan pada half-rate, ini berarti game akan berjalan pada 30fps secara konstan.
Penulis sangat merekomendasikan untuk mematikan opsi tersebut dan mengaktifkan framerate limit pada 40hz. Ini akan menjamin game kalian akan berjalan pada performa yang konstan mengingat game ini berjalan pada kisaran 45fps.
Verdict.

Terlepas dari seribu satu kelemahan yang ada dalam game ini, entah kenapa penulis merasa ingin terus melanjutkan Kong Survivor Instinct diluar review ini. Apakah ini bisa dianggap sebagai sebuah guilty pleasure? Mungkin ya, mungkin tidak, nyatanya game ini tidak seburuk yang kalian kira.
Menutupi review kali ini, Kong Survivor Instinct mendapatkan skor 6,5/10. Setidaknya game ini lebih baik dari skor rata-rata, namun penulis tidak bisa merekomendasikan game ini kecuali kalian penggemar berat seri Kong dan penasaran dengan alur cerita yang ada.
Harga yang ditawarkan pada Steam mungkin akan terasa cukup tinggi, dan penulis sangat menyarankan untuk membeli ini saat diskon besar jika kalian memang tertarik untuk menjajal Kong Survivor Instinct.