Satu Tahun Perjalanan PSO2 New Genesis Jadi Sebuah Kekecewaan?

Satu tahun sudah terlewatkan semenjak Phantasy Star Online 2 New Genesis dirilis bersamaan untuk Jepang dan Global. Kira-kira, bagaimanakah pengalaman pribadi penulis yang kebetulan merupakan penggemar berat PSO2? It’s a long, bad story.
Beberapa jam setelah 9 Juni 2021 terlewatkan, SEGA masih berupaya untuk merilis Phantasy Star Online 2 New Genesis yang sudah melewati tanggal perilisan yang dijanjikan. Game yang seringkali disingkat sebagai PSO2NGS ini akhirnya dirilis pada tengah malam lewat beberapa jam.
Pada saat itu, hype masih begitu besar mengingat begitu banyak pemain merasa sangat penasaran atas ekspansi terbaru dari PSO2 yang dijanjikan. Bayangkan saja, dunia yang open-world, grafis yang terlihat modern, siapa sih yang tidak ingin mencoba game ini?
Juni tahun ini, PSO2 New Genesis secara resmi sudah berumur satu tahun. Perjalanan panjang ini dipenuhi dengan begitu banyak komplain dari para penggemarnya, termasuk penulis. Begitu banyak janji yang diberikan oleh SEGA, namun PSO2NGS masih terlihat suram.
Konten yang terasa seperti game tahap alpha dengan begitu banyak aset yang dipakai ulang.

Dalam setahun ini, para pemain dapat menyelesaikan konten dengan begitu cepat jika tidak dihitung dengan waktu grind yang dibuang. Bisakah kalian menebak masalah apa yang ada di dalam game ini? Yup, minimnya konten yang diberikan.
Semua ini faktanya disebabkan oleh SEGA yang lebih mementingkan update untuk kosmetik dibandingkan dengan yang berhubungan dengan gameplay. Setiap dua atau tiga bulan, para gamer hanya mendapatkan satu quest baru dengan beberapa tambahan kecil.

Dan setiap enam bulannya, hal yang SEGA sebut sebagai major update terasa begitu kering. Region baru hanya terlihat menarik di beberapa jam awal, alur cerita yang begitu pendek dan membosankan, dan quest yang secara langsung terlihat membosankan.
Monster atau lawan yang seharusnya hanya bisa kalian temukan di quest khusus nyatanya didaur ulang sebagai boss biasa di zona terbuka. Hal ini secara cepat membuat game terasa membosankan karena kurangnya variasi.
Berbicara mengenai daur ulang, beberapa monster yang awalnya dirilis di PSO2 dibawakan kembali menuju PSO2NGS dengan tampilan tekstur yang diubah.
Sistem combat yang terasa begitu repetitif.

Di Phantasy Star Online 2, alur pertarungan terasa begitu hidup dan variatif karena setiap class memiliki begitu banyak opsi serangan atau yang dikenal sebagai Photon Arts (PA). SEGA dengan idenya yang cemerlang memutuskan untuk memangkas jumlah PA yang ada.
Alhasil, setiap class di New Genesis hanya memiliki satu serangan normal dan empat PA dengan satu yang baru ditambahkan sekitar sebulan lalu. Melancarkan combo berakhir dengan menggunakan PA yang sama terus-menerus.
Sistem skill juga dipermudah yang berakhir dengan beberapa dampak negatif. Ini mengakibatkan build yang identik, baik satu pemain dengan yang lainnya. Tidak adanya variasi membuat permainan terasa monoton.
Worst thing of all, para pemain tidak merasa adanya peningkatan secara signifikan terkecuali angka damage yang meningkat. Hal ini membuat penulis secara pribadi merasa kecewa.
Optimisasi engine yang alakadarnya.

Satu tahun New Genesis dan satu-satunya peningkatan paling berarti dari urusan grafis dan performa adalah implementasi fitur DLSS dan FSR. Namun, SEGA melupakan fakta bahwa optimisasi engine sangatlah penting.
Isu ini terlihat sangat jelas pada efek partikel yang terlalu berat, bahkan untuk kartu grafis kelas atas sekalipun! Berada dekat pada efek tertentu akan menurunkan framerate secara masif, dan hingga saat ini masih belum ada perbaikan yang dilakukan.
Mungkin, PSO2 New Genesis masih membutuhkan waktu lebih lama sebelum game ini tumbuh. Mungkin saja penulis terbutakan oleh PSO2 yang menemani selama bertahun-tahun. Namun, penulis percaya bahwa para gamer berhak mendapatkan yang lebih baik dari ini.