10 Sekuel Game yang Dinilai Paling Mengecewakan Para Fansnya!

Kalau sebuah game sudah ada di dalam masa pengembangan yang cukup lama, harusnya para fans mulai gigit jari ketakutan deh. Soalnya, besar kemungkinan gamenya pasti flop!

Contohnya, Duke Nukem Forever yang terjebak di neraka pengembangan selama 12 tahun. Game ini bukan cuma rilis dengan grafis yang memalukan, tapi juga penulisan yang cringe banget buat jamannya.

Ada peribahasa yang bilang jangan mencoba untuk memperbaiki hal yang nggak rusak. Hal yang sama mungkin harus diaplikasikan oleh Capcom ketika mereka mencoba membuat game ke-6 di seri Resident Evil ini.

RE6 adalah percobaan Capcom untuk membawa seri game ini ke arah yang baru. Artinya? Gaya survival horror yang lekat dengan game ini sirna dan jadi game tembak-tembakan generik.

Sampai kapan ya pengembang video game terus-terusan membuat terobosan nggak penting seperti sebuah game yang harusnya nggak perlu multiplayer dipaksa untuk terus terkoneksi ke internet?

Ketika SimCity 2013 rilis, karena game ini wajib menggunakan koneksi internet setiap saat, banyak yang nggak bisa akses gamenya pada hari pertama karena servernya terus-terusan down!

Megaman bisa dibilang kurang berhasil menjalani transisi dari 2D side-scrolling ke ranah 3D ketika PlayStation 2 mulai merajai pasaran.

Hal ini terlihat jelas dari Megaman X7 yang bukan cuma jadi sulit dimainkan karena orientasi kameranya suka ngaco, tapi juga karena penulisan cerita di dalamnya jelek banget!

Di dalam dunia kepenulisan, memang menulis konklusi dari cerita itu cukup sulit dilakukan. Apa lagi, kalau seperti Mass Effect, menutup cerita dari 2 game pendahulunya.

Meskipun susah, tapi bukan berarti artinya kalian memberi 3 ending yang hasilnya sama tapi cuma beda warna ledakannya aja, dong.

Sebelum ada Dark Souls, game yang selalu dijadikan pengukur kemampuan seseorang main game yang susah adalah seri Ninja Gaiden.

Sayangnya, Ninja Gaiden 3 keluar setelah Dark Souls dirilis. Belum lagi, game ini membuat combo jadi bisa dieksekusi secara otomatis dan dengan sekejap menghilangkan rasa sulit yang diincar oleh banyak gamer.

Seri Fable mungkin bukan seri yang sempurna soal role-playing, terlebih karena ceritanya yang berusaha untuk jadi edgy dan nama-nama karakter yang cukup… lucu.

Meski begitu, Fable III berhasil membuang semua yang menarik di 2 judul pendahulunya dan membuat game yang secara grafis pun terlihat jorok serta sama sekali nggak menarik.

Oh, kita juga belum ngomongin gimana game ini nggak membiarkan tokoh utama yang kalian kontrol untuk kalah di pertarungan.

8. Driv3r

Kutukan game ketiga di daftar ini masih belum berhenti karena kita juga punya Driver 3 (yang ditulis sebagai Driv3r), yang cuma jadi daftar kekecewaan untuk 2 game sebelumnya.

Meskipun namanya Driver, mengendalikan mobil di game ini terasa menyebalkan. Belum lagi, banyak bug aneh di sini. Kadang kalian menabrak pembatas jalur dan terbalik, kadang kalian baik-baik saja.

Buat kalian yang suka horor, pasti kalian pernah main atau paling nggak dengar tentang seri Dead Space yang diagung-agungkan sebagai salah satu game space horror terbaik, kan?

Tapi tentu saja, pihak publisher merasa gamenya kurang action dan mengubah total game ke-3 menjadi lebih fokus kepada aksi dan tembak-tembakannya.

Selain Mass Effect, waktu itu Bioware punya satu lagi seri game andalan mereka yang masih cukup muda umurnya: Dragon Age.

Bukannya memoles yang bagus di game pertama, sekuelnya malah memaksa kita menjadi tokoh lain di dalam ceritanya alih-alih membuat cerita kita sendiri seperti di game Dragon Age yang pertama.

Di antara semua game di atas, menurut kalian mana yang jadi sekuel paling mengecewakan? Atau malah, kalian punya daftar sendiri? Coba kasih tahu kami, dong!

Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan video game, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp_esports!