Sony Daftarkan Paten Auto-Play dengan Teknologi berbasis AI!
Nggak perlu repot-repot grinding lagi, Sony mulai patenkan fitur auto-play yang akan menggunakan teknologi berbasis AI!
Terkadang, ada masa dimana seorang gamer merasa mereka tidak memiliki waktu namun ingin melihat sebuah progress dalam game mereka. Dulunya, hal seperti ini bisa dilakukan melalui sebuah teknik bernama botting dalam game MMORPG.
Sekarang, para gamer sudah dimanjakan melalui berbagai macam fitur yang disematkan secara resmi. Untuk game idle misalnya, para gamer bisa meninggalkan game dan kembali dengan sejumlah exp dan item drop saat dinyalakan kembali.
Selain itu juga, ada teknologi bernama auto-play yang mana baru-baru ini mulai didaftarkan patennya oleh Sony. Sayangnya, Sony bukanlah perusahaan pertama yang menemukan sistem ini.
Auto-play, sebuah fitur umum pada gim mobile.
Mendengar nama auto-play, tentu kalian langsung merujuk pada game-game yang dirilis untuk ponsel pintar, bukan? Ya, teknologi yang dipatenkan oleh Sony bukanlah hal baru dalam industri gaming.
Teknologi ini dipopulerkan dalam berbagai jenis game mobile, contohnya pada game gacha untuk mempermudah dan mempercepat proses grinding. Selain itu juga, MMORPG mobile juga menghadirkan fitur ini agar sang gamer tidak perlu repot-repot memainkan game.
But well, Sony mematenkan teknologi ini bukan tanpa sebab! Berbeda dengan game-game mobile yang akan berjalan sesuai dengan skema dan rute yang sudah ditentukan, Sony menambahkan sebuah bumbu rahasia yang bisa diaplikasikan dalam game apapun!
Ditenagai oleh teknologi AI!
So, what’s different then? Sony ternyata menghadirkan sebuah teknologi pamungkas yang akan menjamin fitur auto-play berdasarkan gaya bermain sang gamer. Dengan mempelajari gerak-gerik pemain, AI akan mereplikasinya untuk auto-play.
Sony menyebut kalau fitur ini bisa membantu para pemain untuk memainkan bagian tertentu yang dirasa membosankan atau repetitif. Teknologi AI yang digunakan diklaim bisa menyelesaikan proses tersebut dengan lebih cepat.
Tidak ada informasi apabila teknologi ini nantinya akan disematkan ke dalam Playstation generasi seterusnya. Dan harus diingat juga bahwa paten terkadang berujung tidak pernah digunakan oleh sang pemilik.
Sumber: PSU
