Tencent Resmi Tutup Salah Satu Game Free-to-Play Mereka

Tencent baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan menonaktifkan game shooter free-to-play mereka, Synced, pada bulan September nanti. Pengumuman ini disampaikan langsung melalui situs web resmi mereka tanpa memberikan alasan spesifik terkait penutupan tersebut.
Mengapa Synced Ditutup?

Salah satu alasan yang mungkin menjadi penyebab penutupan Synced adalah karena kurangnya player base yang cukup untuk mempertahankan operasional game. Meskipun game ini telah tersedia selama hampir satu tahun, namun gamenya tidak berhasil menarik jumlah player yang cukup untuk menjamin keberlanjutannya.
Selain masalah tersebut, faktor monetisasi juga bisa menjadi faktor penting. Game free-to-play seringkali mengandalkan in-game purchase atau iklan untuk menghasilkan profit. Jika upaya monetisasi tidak mencapai target yang diharapkan, maka keberlangsungan game tersebut pun jadi sangat sulit untuk dilakukan.
Ulasan Beragam di Steam
Synced tersedia secara eksklusif untuk PC melalui platform Steam dan Epic Games Store. Di Steam, game ini menerima respons yang beragam. Beberapa player mengeluhkan adanya masalah optimasi game serta kurangnya player untuk berinteraksi satu sama lain.
Salah satu masalah yang paling sering disebutkan pada ulasan di Steam adalah mereka kesulitan untuk melakukan matchmaking. Banyak dari mereka melaporkan kesulitan menemukan match, bahkan setelah menyelesaikan tutorial. Masalah tersebut tentunya amat mempengaruhi experience dan bisa menjadi alasan mengapa banyak player akhirnya memutuskan meninggalkan gamenya.
Timeline Penutupan

Untuk sekarang, kita masih memiliki kesempatan untuk menikmati Synced sampai tanggal 8 September. Setelah itu gamenya tidak akan lagi tersedia untuk dimainkan. Bagi kamu yang masih ingin merasakan gameplay Synced, sekarang adalah saatnya mengingat waktu yang tersisa sangatlah terbatas.
Keputusan Tencent untuk menutup Synced setelah satu tahun peluncurannya mungkin merupakan berita buruk bagi sebagian orang. Akan tetapi, kita juga harus memahami bahwa suatu game harus mampu menarik dan mempertahankan player base yang kuat serta berhasil dari segi monetisasinya jika ingin bertahan dalam waktu lama.
Terlepas dari itu, kasus ini bisa dijadikan bahan pelajaran berharga bagi para developer game lainnya untuk lebih memahami dan mengantisipasi kebutuhan serta keinginan player-nya.