Zotac Dukung Penggunaan Kartu Grafis untuk Mining?
Berita hangat tengah terjadi di segmen gaming hardware. Zotac sebagai perusahaan di bidang kartu grafis sedang mendapatkan serangan dari para gamer yang geram karena mereka dituding mendukung aktifitas mining.
Para builder saat ini tengah dilanda kesulitan karena part untuk PC saat ini sangat susah untuk dicari. Para gamer yang ingin merakit PC harus bersedih karena harga kartu grafis terus melambung bahkan untuk segmen mid dan low end.
Kartu grafis seperti Radeon RX570 dan GeForce GTX 1650 Super mulai terkena getahnya. Harga kedua produk mulai melambung hingga harga yang dirasa tidak masuk akal.
Belum lama ini, ada sebuah perusahaan yang dianggap mendukung kartu grafis mereka digunakan untuk kegiatan mining. Dan perusahaan tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah sahabat para budget builder, Zotac.
Zotac dianggap mendukung para miner dengan cuitan terbaru mereka.
Melalui sebuah unggahan di Twitter yang sudah dihapuskan, Zotac menulis sebuah cuitan bertuliskan “seorang prajurit ZOTAC tampaknya sangat haus akan koin”. Dalam konteks ini, koin yang dimaksud adalah cryptocurrency seperti Bitcoin dan kawan-kawan.
Saat tweet tersebut mengudara, banyak dari para konsumen yang geram karena mereka menganggap Zotac lebih mendukung para miner. Beberapa bahkan menyebut bahwa ini merupakan sebuah bad PR move yang mengindikasi Zotac tidak memiliki keinginan untuk membasmi para miner.
Hal yang paling mengesalkan bagi para gamer tentu adalah ketersediaan kartu grafis yang sulit. Dengan harga yang semakin melambung, mereka tidak bisa merakit PC impian mereka. Ditambah lagi, konsumen harus bertarung melawan para miner.
Benar atau salah, bisnis adalah bisnis.
Terlepas dari apa yang dianggap salah oleh para gamer, tidak bisa dipungkiri bahwa ini tidak bisa disebut sebagai kesalahan dari Zotac sepenuhnya. Terlebih lagi, ini merupakan bisnis, yang mana suatu perusahaan tentu menginginkan profit sebisa mungkin.
Terlepas dari isu ini, Zotac mengambil keputusan yang tepat dengan menghapus tweet tersebut demi menjaga imej mereka.
Sayangnya, internet merupakan dunia yang luas dan terkadang liar, dan apa yang telah dilakukan akan selalu diingat melalui sebuah tangkapan layar.
Sumber: VideoCardz
