Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

8 Hal Menarik dari Trailer Resident Evil Requiem Gamescom 2025

Hal Menarik dari Trailer Resident Evil Requiem Gamescom 2025 (ign.com)
Hal Menarik dari Trailer Resident Evil Requiem Gamescom 2025 (ign.com)
Intinya sih...
  • Trailer Gamescom Resident Evil Requiem penuh misteri dan teror.
  • Karakter Grace Ashcroft menghadirkan perspektif manusiawi dan rentan.
  • Kembalinya Raccoon City dalam latar cerita membangkitkan kenangan lama.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Resident Evil Requiem akhirnya resmi diumumkan sebagai entri terbaru dalam seri Resident Evil yang sudah melegenda. Dikenal juga sebagai Resident Evil 9, game ini diperlihatkan pertama kali di Summer Game Fest 2025 dan kembali memikat perhatian di Gamescom 2025.

Menghadirkan protagonis baru, Grace Ashcroft, yang terhubung langsung dengan warisan Resident Evil Outbreak, game ini menjanjikan cerita penuh horor, misteri, dan nostalgia. Dengan tanggal rilis sudah ditetapkan pada Februari 2026, Capcom jelas menyiapkan sesuatu yang besar. Mari kita simak 8 hal menarik dari Resident Evil Requiem yang membuatnya begitu ditunggu.

1. Grace Ashcroft, Protagonis Baru yang Penuh Trauma

Grace Ashcroft, Protagonis Baru yang Penuh Trauma (ign.com)
Grace Ashcroft, Protagonis Baru yang Penuh Trauma (ign.com)

Salah satu hal paling menarik dari Resident Evil Requiem adalah hadirnya protagonis baru, Grace Ashcroft. Ia bukan hanya karakter baru, melainkan juga anak dari Alyssa Ashcroft, tokoh dalam Resident Evil Outbreak. Grace bekerja sebagai analis intelijen FBI, tetapi memiliki sifat introvert, mudah takut, dan rawan panik.

Hal ini menjadikannya sangat berbeda dari sosok-sosok ikonik seperti Leon Kennedy atau Jill Valentine. Capcom sengaja menghadirkan karakter yang lebih rapuh agar pengalaman horor terasa lebih dekat dengan pemain, seolah-olah kita sendiri berada di posisinya.

Meski begitu, Grace tetap punya latar belakang profesional yang membantunya menghadapi situasi berbahaya. Perpaduan antara kelemahan emosional dan kemampuan deduktif membuatnya menarik untuk diikuti. Pilihan protagonis seperti ini menunjukkan keberanian Capcom mengeksplorasi dinamika horor dari sudut pandang yang lebih manusiawi dan rentan.

2. Kembalinya Raccoon City dalam Latar Cerita

Kembalinya Raccoon City dalam Latar Cerita (ign.com)
Kembalinya Raccoon City dalam Latar Cerita (ign.com)

Resident Evil Requiem membawa pemain kembali ke akar franchise: Raccoon City. Setting cerita ini berlangsung sekitar 30 tahun setelah bencana nuklir yang menghancurkan kota tersebut pada 1998. Namun, dalam trailer dan cuplikan gameplay, terlihat adegan-adegan yang seakan-akan menunjukkan kota itu masih “hidup” atau setidaknya menyimpan misteri yang belum terungkap.

Apakah ada semacam manipulasi waktu atau kilas balik dari sudut pandang tertentu? Kehadiran kembali Raccoon City bukan hanya nostalgia, melainkan peluang untuk menggali konsekuensi dari tragedi masa lalu.

Bagi veteran seri ini, kembalinya lokasi legendaris tersebut akan langsung membangkitkan kenangan lama sekaligus rasa penasaran baru. Capcom tampaknya ingin menjembatani kisah klasik dengan babak baru yang lebih kelam, di mana Grace harus menghadapi masa lalu keluarganya sekaligus sejarah berdarah kota itu.

3. Trailer yang Penuh Misteri dan Teror

Trailer yang Penuh Misteri dan Teror (ign.com)
Trailer yang Penuh Misteri dan Teror (ign.com)

Trailer Resident Evil Requiem yang ditampilkan di Summer Game Fest 2025 sukses memicu rasa penasaran fans. Kita diperkenalkan pada Grace yang terjebak dalam situasi mencekam, di mana ia ditemukan terikat di atas ranjang rumah sakit dan diteror oleh sosok misterius.

Adegan kilas balik memperlihatkan kehancuran Raccoon City, serta interaksi Grace dengan ibunya di sebuah rumah besar yang kelam. Bahkan, ada adegan kelompok berjubah hitam yang menyerang mereka, menambah lapisan konspirasi di balik cerita. Keseluruhan trailer memberi nuansa horor psikologis sekaligus ketegangan khas Resident Evil.

Tak hanya memperlihatkan aksi, Capcom menekankan atmosfer yang menyesakkan, diiringi narasi samar-samar tentang Grace sebagai “the special one”. Dengan gaya penyampaian yang ambigu namun menegangkan, trailer ini jelas dirancang untuk memancing spekulasi fans mengenai rahasia besar yang akan terungkap saat rilis nanti.

4. Perpaduan Perspektif First-Person dan Third-Person

Perpaduan Perspektif First-Person dan Third-Person (ign.com)
Perpaduan Perspektif First-Person dan Third-Person (ign.com)

Salah satu fitur paling ditunggu adalah fleksibilitas perspektif dalam Resident Evil Requiem. Pemain bisa memilih bermain dari sudut pandang first-person seperti Resident Evil 7, atau third-person ala Resident Evil 2 Remake. Lebih menarik lagi, Capcom menambahkan animasi eksklusif di third-person yang tidak muncul di first-person, misalnya Grace tersandung saat dikejar monster.

Hal ini mendorong pemain untuk mencoba kedua perspektif demi pengalaman berbeda. Pendekatan ini menunjukkan betapa serius Capcom mendengarkan feedback fans, karena banyak yang menginginkan kebebasan memilih cara bermain sejak eksperimen di Village.

Dengan kombinasi ini, Requiem bisa memuaskan berbagai tipe pemain—baik yang ingin imersi total maupun yang lebih nyaman dengan kamera over-the-shoulder. Ini adalah langkah inovatif yang bisa membuat RE9 menjadi titik puncak dari evolusi gameplay franchise.

5. Kehadiran Monster Baru yang Menyeramkan

Kehadiran Monster Baru yang Menyeramkan (ign.com)
Kehadiran Monster Baru yang Menyeramkan (ign.com)

Demo gameplay yang diperlihatkan di Gamescom 2025 menampilkan monster baru yang mengerikan: makhluk humanoid peka cahaya yang mampu merayap di langit-langit dan menerobos dinding. Monster ini memburu Grace tanpa ampun, menimbulkan rasa ketidakpastian karena bahkan lorong kosong pun bisa menjadi jebakan. Atmosfer ini mengingatkan pada kengerian dikejar Nemesis, Mr. X, atau Lady Dimitrescu, namun dengan ciri khas baru.

Karena Grace tidak selalu bersenjata, ia harus mengandalkan pelarian, sembunyi, dan kecerdikan untuk bertahan hidup. Kehadiran musuh dengan kemampuan unik seperti ini menegaskan identitas Resident Evil sebagai survival horror sejati.

Fans pun mulai berspekulasi bahwa monster ini bisa jadi representasi eksperimen baru Umbrella atau kelompok lain yang belum terungkap. Apapun asal-usulnya, desain mengerikan dan pola serangan tidak terduganya jelas akan menjadi salah satu daya tarik utama game ini.

6. Peran Penting Warisan Alyssa Ashcroft

Peran Penting Warisan Alyssa Ashcroft (ign.com)
Peran Penting Warisan Alyssa Ashcroft (ign.com)

Koneksi Grace dengan ibunya, Alyssa Ashcroft, membuka jembatan naratif baru dalam semesta Resident Evil. Alyssa adalah tokoh dari Resident Evil Outbreak, dan kemunculannya kembali—setidaknya dalam bentuk flashback—memberikan nilai tambah bagi fans lama.

Dari trailer, terlihat bahwa hubungan ibu-anak ini menyimpan banyak rahasia, terutama terkait masa lalu Alyssa dan tragedi Wrenwood Hotel. Grace yang tampak tidak sepenuhnya mengetahui sejarah keluarganya, dipaksa menghadapi kenyataan pahit di tengah teror baru.

Pendekatan ini tidak hanya memperkuat emosi cerita, tetapi juga memberi kedalaman personal bagi karakter utama. Dengan demikian, Requiem bukan sekadar tentang melawan zombie atau monster, melainkan perjalanan pribadi seorang anak dalam menggali warisan yang penuh kegelapan. Ini menjadikan kisahnya lebih relevan, emosional, dan kompleks dibanding seri sebelumnya.

7. Gameplay Klasik Survival Horror dengan Puzzle

Gameplay Klasik Survival Horror dengan Puzzle (ign.com)
Gameplay Klasik Survival Horror dengan Puzzle (ign.com)

Meski membawa banyak inovasi, Resident Evil Requiem tetap setia pada akar survival horror. Capcom memastikan elemen-elemen klasik seperti pengelolaan sumber daya, atmosfer mencekam, dan teka-teki tetap hadir. Dalam demo, terlihat Grace harus menggunakan korek api untuk menavigasi ruangan gelap, serta memecahkan puzzle untuk membuka jalur baru.

Hal ini membangkitkan nostalgia pada gaya lama seri, di mana pemain selalu dituntut berpikir cepat di bawah tekanan. Puzzle juga berfungsi sebagai jeda emosional di antara adegan aksi dan kejar-kejaran menegangkan.

Kehadiran aspek ini menyeimbangkan gameplay, memastikan Requiem tidak sekadar menjadi game aksi, tetapi tetap mempertahankan identitasnya sebagai survival horror. Kombinasi baru dan lama ini sangat potensial menjadikan RE9 sebagai paket horor yang lengkap dan memuaskan berbagai generasi penggemar.

8. Antisipasi Kehadiran Leon S. Kennedy

Antisipasi Kehadiran Leon S. Kennedy (ign.com)
Antisipasi Kehadiran Leon S. Kennedy (ign.com)

Meski Capcom sudah menegaskan bahwa Grace adalah protagonis utama, rumor tentang keterlibatan Leon Kennedy masih terus beredar. Koshi Nakanishi menyebutkan bahwa sulit membuat game horor dengan Leon sebagai karakter utama, karena ia terlalu tangguh dan tidak mudah takut. Namun, hal ini justru membuka spekulasi bahwa Leon bisa hadir sebagai karakter pendukung atau cameo penting.

Mengingat timeline yang terjadi 30 tahun setelah bencana Raccoon City, Leon mungkin berperan sebagai mentor atau figur misterius yang membimbing Grace.

Jika benar, kehadirannya akan menjadi momen fan-service besar yang memuaskan penggemar lama. Terlepas dari apakah rumor ini benar atau tidak, spekulasi seputar Leon hanya menambah rasa penasaran. Resident Evil Requiem tampaknya sengaja menyimpan kejutan yang akan membuat fans semakin sulit menunggu tanggal rilisnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mecca Medina
EditorMecca Medina
Follow Us