Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

7 Game Turn-Based Terbaik di Konsol PS1 untuk Penggemar RPG

game turn-based ps1.jpg
Game Turn-Based PS1 (wackoid.com)
Intinya sih...
  • Final Fantasy VII menghadirkan cerita epik dan gameplay inovatif dengan sistem Active Time Battle dan materia system.
  • Chrono Cross menawarkan pertarungan berbasis elemen warna, lebih dari 45 karakter, dan soundtrack yang dianggap salah satu skor musik terbaik di era PS1.
  • Xenogears menggabungkan cerita filosofis dengan dua gaya bertempur yang unik serta visual sprite 2D di atas dunia 3D yang menciptakan sentuhan klasik yang kuat.

Bagi para penggemar game klasik, era PlayStation 1 adalah masa emas yang sulit untuk digantikan, grafis 3D hingga soundtrack-nya yang ikonik menjadi keunggulan dari konsol ini, PS1 mempersembahkan segudang judul legendaris yang tak lekang oleh waktu. Salah satu genre yang menonjol di konsol ini adalah game turn-based, terutama dalam bentuk RPG klasik PlayStation 1 yang dipenuhi dengan cerita epik, mekanik unik, dan karakter yang membekas di hati pemainnya.

Sekarang, kami akan mengupas tuntas 7 game turn-based PS1 terbaik pilihan GGWP.ID yang tak hanya menghibur saat dirilis, tapi juga membentuk fondasi desain game modern saat ini. Game-game yang kami bagikan sangat cocok dimainkan jika kamu tengah mencari rekomendasi game RPG PS1, atau mungkin bagi kamu yang ingin kembali bernostalgia lewat emulator di perangkat modern.

1. Final Fantasy VII

game turn-based ps1 1.jpg
Final Fantasy VII (thekingofgrabs.com)

Sulit membicarakan judul game PS1 yang bikin nostalgia tanpa menyebut Final Fantasy VII. Game besutan Square Enix ini selain sukses secara komersial, tetapi juga membawa inovasi besar ke dunia RPG. Kamu akan berperan sebagai Cloud Strife, mantan prajurit elit yang terlibat dalam konflik epik melawan korporasi jahat Shinra dan sosok Sephiroth. Ceritanya yang penuh twist emosional dikemas dengan sangat baik di dunia yang kelam namun memikat, bisa dibilang FFVII menjadi benchmark RPG pada masanya.

Yang membuat gameplay-nya menonjol adalah sistem Active Time Battle (ATB) yang memperkenalkan elemen strategi real-time di tengah mekanik turn-based. Ditambah lagi dengan materia system yang memungkinkan untuk kustomisasi kemampuan si karakter—kamu bisa merancang strategi yang sangat fleksibel dan personal.

Secara visual, game ini menerapkan pre-rendered background dan karakter poligon yang saat itu dianggap revolusioner. Meski terlihat kuno menurut standar sekarang, namun pada saat itu grafis seperti ini adalah lompatan teknologi yang sangat besar. Tak heran jika Final Fantasy VII PS1 masih dikenang sebagai RPG terbaik sepanjang masa, bahkan mendapat remake dengan grafis modern yang tetap mempertahankan esensinya.

2. Chrono Cross

game turn-based ps1 2.jpg
Chrono Cross (adrenaline.com.br)

Sebagai sekuel spiritual dari Chrono Trigger, Chrono Cross menawarkan evolusi konsep yang lumayan kompleks. Game ini membawa kamu menjelajahi dimensi paralel, dimana realita bercabang menciptakan berbagai kemungkinan tak terduga dalam hidup sang tokoh utama, Serge.

Keunikan utama Chrono Cross terletak pada sistem pertarungan berbasis elemen warna. Setiap serangan dan sihir dikaitkan dengan warna tertentu, dan elemen ini bisa dikombinasikan untuk menghasilkan efek sinergis atau malah kontra, sebuah pendekatan taktis yang jarang ditemukan di RPG lain, bahkan di era modern. Selain itu, ada lebih dari 45 karakter yang bisa direkrut, masing-masing memiliki latar belakang, kepribadian, dan teknik unik.

Secara visual, Chrono Cross memanjakan mata dengan desain tropisnya yang artistik, penuh warna dan hidup. Namun bintang utamanya terletak pada soundtrack garapan Yasunori Mitsuda, banyak yang menganggapnya sebagai salah satu skor musik terbaik di era PS1. Musiknya mampu menggambarkan emosi karakter dan atmosfer dunia dengan indah.

3. Xenogears

game turn-based ps1 3.jpg
Xenogears (gamerant.com)

Jika kamu mencari game RPG PS1 petualangan yang tidak biasa, Xenogears adalah jawabannya. Game ini menggabungkan cerita penuh filosofi, konflik identitas, dan tema-tema berat seperti agama, eksistensialisme, hingga trauma psikologis. Semua itu diramu ke dalam dunia yang penuh intrik dan misteri, dengan protagonis bernama Fei Fong Wong yang memiliki masa lalu kelam.

Dari segi gameplay, Xenogears menawarkan dua gaya bertempur, pertempuran langsung dengan tangan kosong menggunakan sistem combo ala martial arts, serta pertempuran epik menggunakan mecha raksasa yang disebut Gear. Perpindahan antara kedua mode ini memberikan variasi luar biasa ke dalam ritme permainan.

Meskipun produksi disk kedua dari game ini tergolong terburu-buru, namun Xenogears tetap mampu meninggalkan kesan mendalam di hati para pemainnya. Banyak orang justru malah tertarik membahas teori dan lapisan simbolis ceritanya setelah mereka menamatkannya.

Visualnya memang tidak seambisius Final Fantasy VII, karena masih menggunakan sprite 2D di atas dunia 3D. Tapi justru di situlah pesonanya, style unik tersebut menciptakan sentuhan klasik yang kuat. Meski tidak setenar judul RPG lainnya, Xenogears termasuk game strategi turn-based lawas yang memiliki basis penggemar setia. Mereka menganggap game ini sebagai salah satu karya naratif terbaik di sejarah RPG Jepang.

4. Grandia

game turn-based ps1 4.jpg
Grandia (thexboxhub.com)

Di tengah dominasi RPG dengan cerita yang berat, Grandia hadir membawa nuansa berbeda, dimana game punya story yang lebih ceria dan juga terbilang ringan. Game ini mengikuti kisah Justin, seorang pemuda penuh rasa ingin tahu, dalam perjalanannya menjelajahi dunia yang dipenuh peninggalan kuno, dan keajaiban-keajaiban lainnya.

Yang membuat Grandia benar-benar menonjol adalah sistem pertarungan semi-turn-based yang pada zamannya sangat inovatif. Alih-alih statis seperti RPG tradisional, kamu bisa mengatur waktu serangan secara strategis guna menginterupsi musuh atau menyesuaikan posisi serangan. Sistem ini memberi sensasi dinamis dan menuntut pengambilan keputusan cepat tanpa menghilangkan unsur taktisnya.

Secara visual, game ini menggunakan sprite 2D yang memukau dengan latar 3D, yang mana berhasil menciptakan dunia yang hidup serta menyenangkan untuk dijelajahi. Mulai dari kota-kota kecil hingga reruntuhan kuno, desain lingkungannya sangat menggugah rasa penasaran kita sebagai player, bahkan musiknya pun tak kalah masterpiece.

5. Persona 2: Eternal Punishment

game turn-based ps1 5.jpg
Persona 2: Eternal Punishment (wall.aplhacoders.com)

Sebelum Persona 5, seri ini sudah menunjukkan taringnya lewat Persona 2: Eternal Punishment, sebuah RPG dengan atmosfer gelap, urban, dan mengusung narasi yang dewasa. Game ini memang lanjutan dari kisah Persona 2: Innocent Sin, namun perlu diketahui, Persona 2: Eternal Punishment berdiri sendiri dengan alur cerita yang bisa dinikmati tanpa harus memainkan prekuelnya.

Kamu akan mengikuti Maya Amano, seorang jurnalis yang melakukan investigasi perihal urban legend bernama Joker, yang mengabulkan permintaan lewat telepon. Ceritanya berkembang menjadi misteri metafisik penuh konspirasi, bahkan judul RPG satu ini jauh lebih kontemplatif dibanding RPG mainstream di zamannya.

Dari sisi gameplay, Persona 2 menggunakan sistem pertarungan turn-based klasik yang dikombinasikan dengan mekanik yang membuat kita bisa bernegosiasi dengan demon alih-alih langsung menyerang begitu. Negosiasi ini memungkinkanmu mendapatkan item, informasi, bahkan Persona baru.

6. Wild Arms

game turn-based ps1 6.jpg
Wild Arms (reddit.com/r/gaming)

Wild Arms mungkin tidak setenar Final Fantasy atau Chrono Cross, akan tetapi game ini punya daya tarik tersendiri yang menjadikannya unik di jajaran game turn-based PS1 terbaik. Menggabungkan estetika dunia western dengan elemen fantasi klasik lauaknya sihir dan monster, Wild Arms menawarkan perpaduan atmosfer yang jarang ditemui pada RPG sejenis.

Ceritanya berfokus pada Rudy, Jack, dan Cecilia, dimana bersama mereka kamu akan menjelajahi dunia Filgaia yang tandus, sekaligus menghadapi berbagai macam ancaman sambil mengungkap misteri identitas dan takdir masing-masing.

Yang membuat Wild Arms istimewa adalah penggunaan tool unik oleh masing-masing karakter di luar pertempurannya. Contoh, Rudy bisa menggunakan bomb untuk membuka jalan, sementara Jack punya detektor rahasia. Keberadaan fitur tersebut memberikan elemen eksplorasi yang menyegarkan, di luar pertempuran turn-based yang kami bisa katakan sudah solid.

7. Brigandine: The Legend of Forsena

game turn-based ps1 7.jpg
Brigandine: The Legend of Forsena (blog.playstation.com)

Di tengah gemerlap RPG naratif pada era PS1, Brigandine: The Legend of Forsena tampil berbeda karena mekaniknya lebih mendekati game Final Fantasy Tactics atau Ogre Battle. Di game ini kita diajak masuk ke dalam peperangan antar kerajaan, dengan skala besar dan kedalaman taktik yang mengesankan.

Nantinya, kamu akan memilih satu dari enam faksi yang bertarung untuk menguasai benua Forsena. Setiap kerajaan memiliki latar belakang politik, pemimpin, dan pasukan yang terdiri dari ksatria serta monster yang bisa direkrut, dilatih, dan ditingkatkan. Tugasmu adalah merebut wilayah musuh lewat sistem grid-based strategy yang penuh dengan perhitungan.

Salah satu daya tarik utama Brigandine adalah sistem manajemen pasukan dan wilayahnya. Kamu harus benar-benar bijak mengalokasikan sumber daya, memilih kapan menyerang atau bertahan, dan menentukan posisi unit dalam medan perang agar hasilnya optimal. Sayangnya, game ini kurang mendapat sorotan luas karena distribusinya begitu terbatas dan promosinya juga sangat minim, padahal potensinya amat besar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mecca Medina
EditorMecca Medina
Follow Us