MAKO Bicara Soal "Hidupmu", Isyana Sarasvati, dan Gaming

- Lagu "Hidupmu" terinspirasi dari pengalaman sebagai psikiater dan ingin menyentuh pendengar yang tengah menghadapi permasalahan hidup.
- Isyana Sarasvati memberikan dukungan besar dalam produksi lagu ini, karena percaya pada mimpi MAKO dalam bermusik.
- MAKO dan Isyana Sarasvati merupakan gamer yang suka bermain game bersama, dengan game favorit seperti NBA 2K25 dan Animal Crossing.
MAKO, proyek musik solo dari influencer kesehatan mental Rayhan Maditra, merilis lagu single keduanya berjudul "Hidupmu". Mengandalkan ekspertisenya sebagai psikiater, MAKO mencoba menyentuh pendengar yang tengah menghadapi permasalahan hidup.
Dalam proses pengerjaannya, MAKO yang merupakan suami dari Isyana Sarasvati ini banyak belajar soal mental health dan juga bagaimana dukungan orang lain bisa meringankan beban hidupnya.
GGWP berkesempatan melakukan wawancara eksklusif dengan MAKO seputar lagu terbarunya, hubungannya dengan Isyana Sarasvati, hingga hobinya bermain game.
1. Di balik lagu "Hidupmu"
Apa inspirasi dari lagu "Hidupmu"?
Jadi untuk lagu kedua aku yang berjudul "Hidupmu", aku berusaha untuk kembali ke forte-ku di bidang mental health karena ku berprofesi sebagai psikiater. Selama proses pendidikan di sekolah psikiater aku juga mengalami berbagai pengalaman pada saat bertemu dengan pasien-pasien atau pada saat mempelajari tentang kesehatan mental itu sendiri. Justru inspirasi terbesar dari "Hidupmu" itu ya orang-orang yang kisah-kisahnya pernah aku dengarkan, yang pernah berbagi denganku.
Lagu ini aku persembahkan untuk mereka, dan sebenarnya untuk semua yang mendengarkan juga. Kita nggak pernah tahu, ada kalanya mungkin kita pernah ngerasa stuck dalam satu kondisi, mungkin stuck dalam kehidupan, dan mungkin kita ngerasa kita tuh sendiri, nggak ada siapapun yang bisa ngebantu. Lagu "Hidupmu" ini untuk menjadi pengingat bahwa sesungguhnya kita tuh nggak sendiri. Kita tuh bisa menghadapi apapun permasalahan yang ingin kita lewati bersama-sama dengan orang lain. Selalu ada jalan untuk bisa kembali pulih, kembali merasa lebih baik.
Seperti apa proses kreatif di balik lagu ini?
Prosesnya memang dari awal udah kebayang mau membuat lagu yang bertemakan mental health. Untuk lagu "Hidupmu" ini, sebenarnya lebih spesifiknya terkait dengan kasus-kasus self-harm ataupun suicide yang kayaknya meningkat jumlahnya. Lagu ini tuh sebenarnya juga fokus di situ, jadi untuk menjadi pesan yang harapannya bisa mencegah supaya orang yang mendengarkannya nggak sampai berujung ke self-harm atau bunuh diri.
Proses awalnya aku terngiang melodinya, langsung bersamaan dengan lirik, "Sekarang kau takkan sendiri, denganmu kita meraih sinar mentari." Itu tuh terngiang-ngiang terus sampai akhirnya itu terus yang ada di kepalaku, sampai akhirnya aku elaborasi menjadi verse satu, verse dua, bridge, dan lainnya.
Aku dibantu dalam proses kreatifnya sama Kenan Loui Wijaya, produser lagu ini. Kita bersama-sama mencoba untuk membuat lagu ini terasa lebih hidup. Dia menurut aku berhasil banget dalam men-translate apa yang ada dalam hati dan pikiran aku ke dalam suatu karya musik yang enak untuk didengar. Pesan di balik lagu ini cukup mendalam, cukup berat brangkali. Tapi pengen disampaikan dengan cara yang lebih cerah, yang lebih riang. Jadi lebih kayak penyemangat.
2. Peran Isyana Sarasvati di balik karya MAKO

Dalam produksi lagu ini, apakah ada support dari Isyana Sarasvati?
Ada banget, Isyana support banget. Justru dia orang pertama yang bisa dibilang menyemangati, men-support, dan percaya mungkin lebih tepatnya. Dia adalah orang pertama yang percaya kalau aku bisa mencoba untuk mengambil jalur ini juga. Dia tahu aku suka musik, bahkan kita ketemunya dari musik. Dari zaman sekolah kita itu lomba musik bareng, satu tempat les bareng, dan dari dulu juga sering bikin cover bareng. Kita tumbuh besar dari musik. Dia percaya sama mimpi aku dalam musik, dan dia support total. Aku bersyukur banget bisa punya support system kayak dia.
Sebagai musisi, bagaimana kamu dan Isyana saling bertukar ide atau belajar satu sama lain untuk mengembangkan skill bermusik kalian?
Aku justru banyak terinspirasi dari Isyana sebenarnya. Maksudnya, cara dia menuangkan isi hatinya ke dalam bentuk karya, dalam bentuk musik, itu yang menurut aku paling hebatnya dia dalam menjadi seorang musisi. Dia punya goals besar dan karya musik dia itu benar-benar berisi apa yang ada di hati dia. Mengutip dari kata-kata Isyana, apa yang disampaikan dari hati seseorang akan sampai pada hati orang lain. Dan itu terngiang-ngiang terus di kepala aku. Aku juga berusaha untuk melakukan hal itu dalam membuat karya musikku juga.
Kalau ada kesempatan untuk collab bersama Isyana, ingin collab di lagu yang seperti apa?
Kita pernah punya lagu collab waktu itu, "1+1", itu lagu buat wedding. Karena kita nggak mau ada slow dance dan lain-lain, jadi ya udah kita mau bikin lagu aja buat selebrasi pernikahan. Kita ada lagu "Home" juga, dan itu kita ciptakan bersama untuk untuk seseorang spesial di hati kita berdua. Mungkin ke depannya bisa jadi ada inspirasi lainnya sih nanti, yang membuat kita mau berkarya berdua lagi. Yang jelas, apapun itu nanti, pasti itu akan dari sesuatu yang relate secara personal bagi kami berdua.
3. Bagaimana gaming membentuk kehidupan MAKO dan Isyana

Banyak orang mengenalmu dan Isyana sebagai gamer. Sekarang kamu lagi sibuk main game apa?
Kalau sekarang aku lagi main 2K, NBA 2K25. Sekarang lagi nunggu 2K26. Isyana juga gamer, kita belakangan suka main game berdua, couch co-op gitu game-nya Split Fiction. Game-nya split screen gitu, kiri-kanan kita ngendaliin karakter tapi ceritanya bareng-bareng. Game-game kayak It Takes Two, pokoknya sebelahan mainnya.
Apa game yang menurut kamu paling GOAT?
Salah satu yang paling ingat itu Ghost of Tsushima. Itu muncul di waktu pandemi. Dari ceritanya itu keren banget. Dari story, visualnya, history dan lain-lain. Kita berdua nyelesain ceritanya, seru banget sih.
Apa game yang pertama kali kamu dan Isyana mainkan bareng?
Kalau yang pertama banget mungkin nggak ingat, tapi yang paling berkesan itu Animal Crossing. Lagi-lagi karena itu di era pandemi dan kita tuh stuck di rumah. Justru Animal Crossing itu yang membuat kita tetap waras, tetap sane. Kayak ada rutinitas yang kita lakukan sehari-hari di game itu. Di sana itu waktu pagi, siang, dan malamnya itu sesuai dengan waktu real. jadi di situ kita kayak berkegiatan aja. Paginya kerja, mancing atau apa gitu. Seru aja sih, peaceful banget. Waktu itu juga habis nikah dan rasa bondingnya semakin dekat.
Boleh share nggak tips buat dapat pacar gamer?
Aku hoki kali, ya? Kalau aku sih, kalau misalnya mau dapat pacar seorang gamer, aku lebih kayak gini. Nyari pasangan yang punya hal yang sama-sama disukai. Ada sesuatu yang bisa dibuat bonding bersama, ada mutual hobby gitu, kan? Artinya kalau memang gamer mungkin secara alaminya juga bisa ketemu gamer juga. Cocoknya obrolan dan lain-lain juga dengan gamer, jadi itu akan come natural sih.
4. "Hidupmu" ingin mendengarkan keluh kesah pendengar

Apa hal yang kamu pelajari saat memproduksi lagu "Hidupmu"?
Yang jelas yang aku pelajari, ini kan baru pengalaman kedua aku bikin lagu yang serius, yang bener-bener dirilis serius kayak gini. Banyak banget proses pembelajarannya. Selama ini aku melihat dari Isyana cara dia membuat lagu, proses di balik dia membuat suatu karya, dan sekarang bisa merasakannya secara langsung ternyata hebat. Luar biasa banget dia, musisi-musisi lain, dan semua orang di balik layar dalam mewujudkan satu karya itu sampai jadi dan bisa didengar sama orang lain, ternyata hebat banget. It's not easy dari A sampai Z, dari awal sampai akhir. Tapi itu seru sih, benar-benar pengalaman baru buat aku.
Setelah single ini, apa rencana kamu selanjutnya?
Pengen banget suatu hari bisa punya album ataupun EP sendiri, tapi yang jelas mungkin untuk jangka pendeknya ya mencoba membuat karya sebanyak-banyaknya. Tapi karyanya itu juga yang benar-benar sesuai dengan message yang ingin aku berikan kepada pendengar. Mungkin nggak akan selalu bertemakan seperti lagu "Hidupmu", bisa juga tentang keseharian. Misalnya lagu pertamaku "Angkasa" itu lebih kayak selebrasi mencapai sesuatu, tapi juga mengingat orang-orang yang mendampingi dari titik nol. Di "Angkasa" aku ingin berterima kasih ke semua orang yang menemani sampai titik sekarang.
Apa harapan kamu untuk orang yang mendengarkan lagu ini?
Sebenarnya harapanku untuk orang yang mendenagrkan lagu ini, mungkin pertama merasa kayak ada teman atau ada orang yang bisa relate/memahami, ataupun menemani. Goals-nya itu sih sebenarnya, bisa mendampingi orang-orang yang memang memerlukannya saat itu.