Ghost of Yotei merupakan sekuel dari Ghost of Tsushima yang mengisahkan petualangan karakter baru di Hokkaido tahun 1603.
Game ini diproduksi dengan riset langsung ke bagian utara Jepang, merekam suara alam di Taman Nasional Shiretoko, dan berkonsultasi dengan pakar kebudayaan Jepang.
Atsu adalah seorang prajurit bayaran yang memburu kelompok bernama Yotei Six, dengan fitur tambahan seperti senjata tradisional Jepang dan mode sinematik Kurosawa Mode.
Selamat datang di #MAMI, dan minggu ini kita akan mengulas game petualangan terbaru dari Sucker Punch, yaitu Ghost of Yotei.
Game ini merupakan sekuel dari Ghost of Tsushima, yang mengisahkan petualangan karakter baru di tempat yang baru pula.
Apa kamu penasaran dengan pemandangan Hokkaido di ujung era Sengoku? Seperti apa sosok ronin di masa tersebut?
Mari kita simak di pembahasan berikut ini!
Ghost of Yotei melanjutkan usaha SUcker Punch untuk menyajikan game bernuansa Jepang dengan atmosfir yang otentik.
Game ini diproduksi dengan melakukan riset langsung ke bagian utara Jepang. Konon, creative director Jason Connell terkesima dengan keindahan Gunung Yotei di dekat Danau Toya.
Untuk menangkap suasana Jepang yang sebenarnya, tim Sucker Punch merekam suara alam di Taman Nasional Shiretoko, dan berkonsultasi dengan pakar kebudayaan Jepang.
Bahkan, tim Sucker Punch juga mewawancarai beberapa orang Ainu, kelompok etnis yang bermukim di utara Jepang.
Layaknya Ghost of Tsushima, Sucker Punch berambisi menjadikan game Ghost of Yotei sebagai game yang mampu menonjolkan romantisme film samurai klasik.
Developer: Sucker Punch
Publisher: PS Studios
Genre: Action Adventure
Platform: PlayStation 5
Tanggal rilis: 2 Oktober 2025
Ghost of Yotei bersetting di Hokkaido tahun 1603, yang dulu dikenal dengan nama Ezo. Ceritanya mengambil timeskip 329 tahun setelah Ghost of Tsushima.
Atsu adalah seorang prajurit bayaran yang memburu kelompok bernama Yotei Six. Kelompok ini dipimpin oleh samurai liar bernama Lord Saito, dengan anggota Snake, Oni, Kitsune, Spider, dan Dragon.
16 tahun lalu, Yotei Six membunuh keluarga Atsu, menghancurkan rumah mereka, dan meninggalkan Atsu sekarat tertikam oleh pedang ayahnya yang tertancap pada pohon ginkgo yang terbakar.
Dengan kemampuan membunuh secara diam-diam dan memberikan rasa takut kepada lawannya, Atsu beraksi bagaikan hantu yang tidak kenal belas kasihan.
Ghost of Yotei mengusung beberapa fitur yang mirip dengan Ghost of Tsushima, namun dengan beberapa tambahan dan QoL menarik.
Atsu bisa menggunakan berbagai senjata tradisional Jepang, dan memanfaatkan kaginawa untuk memanjat dinding. Siklus cuaca berjalan dinamis dan beragam untuk memberikan pendekatan berbeda di setiap misi.
Bicara soal misi, Ghost of Yotei mengusung struktur misi nonlinear, yang artinya kamu bisa mengalahkan Yotei Six dalam urutan yang acak. Berbagai side quest dan aktivitas baru ditambahkan seperti berburu penjahat dan mandi di onsen.
Mode sinematik Kurosawa Mode kembali, dengan tambahan mode baru yang terinspirasi dari gaya sutradara Takashi Miike (Ichi the Killer, 13 Assassins) dan Shinichiro Watanabe (Cowboy Bebop, Samurai Champloo). Berikut adalah penjelasannya.
Kurosawa Mode: Filter hitam-putih, efek film grain, filter audio, efek angin lebih kencang.
Miike Mode: Angle kamera lebih dekat, efek darah dan lumpur lebih kuat.
Watanabe Mode: BGM in-game berubah menjadi musik lo-fi hasil kurasi Shinichiro Watanabe.
Ghost of Yotei worth sekali dimainkan jika kamu adalah pecinta game bertema samurai, atau pecinta film samurai klasik. Kemunculan mode sinematik ala sutradara kawakan Jepang membuat game ini jadi perjalanan yang seru.
Selain itu, game ini juga wajib dimainkan jika kamu suka dengan Ghost of Tsushima. Upgrade yang ada dalam Ghost of Yotei membuat game ini semakin asyik dimainkan.
Ghost of Yotei telah rilis hari ini, 2 Oktober 2025 untuk PlayStation 5.
