10+ Aplikasi ByteDance yang Diban di Amerika Serikat Selain TikTok, Ada MLBB dan Tokopedia?
Apa saja aplikasi ByteDance yang diban di Amerika Serikat sebagai akibat dari kasus TikTok? Rupanya, ada beberapa aplikasi yang kita kenal dan sering gunakan!
Dalam beberapa tahun terakhir, TikTok menjadi bahan perbincangan di Amerika Serikat karena isu pencurian data dan penyadapan oleh pemerintah Tiongkok.
Pemerintahan Amerika Serikat di bawah administrasi Donald Trump dan Joe Biden berusaha mencekal TikTok, namun mengalami beberapa kesulitan.
Namun di persidangan TikTok v. Garland pada administrasi kedua Trump, Mahkamah Agung memutuskan bahwa ByteDance selaku induk TikTok untuk melucuti dirinya sendiri.
Apabila tindakan tidak diambil sampai tanggal 19 Januari 2025, maka seluruh produk ByteDance dilarang beredar di Amerika Serikat dan harus ditarik dari semua platform.
Keputusan dari Mahkamah Agung Amerika Serikat tersebut tidak hanya menyasar TikTok, namun seluruh aplikasi ByteDance lainnya.
Dikutip dari WIRED serta riset mandiri GGWP, berikut adalah daftar aplikasi ByteDance yang diban di Amerika Serikat.
Aplikasi ByteDance yang diban di Amerika Serikat
1. TikTok dan keluarganya
Sebagai aplikasi yang menjadi sorotan utama dalam kasus ini, TikTok tentu saja sudah tidak bisa diakses di Amerika Serikat per 19 Januari 2025.
Ban ini juga turut mencakup aplikasi turunan TikTok lain seperti TikTok Studio, TikTok Shop Seller, hingga TikTok Lite.
2. CapCut
Dampak besar juga tidak hanya dirasakan oleh pengguna TikTok, namun juga editor video yang menggunakan aplikasi CapCut.
CapCut merupakan aplikasi pengedit videop yang dioptimasikan untuk media sosial. Aplikasi ini bisa digunakan secara gratis, dan memiliki fitur profesional.
3. Lemon8
Lemon8 diposisikan oleh ByteDance sebagai pesaing RedNote, dimana aplikasi ini merupakan media sosial berbasis foto dan video.
Kreator TikTok di Amerika Serikat sendiri memilih RedNote sebagai media sosial alternatif pilihan mereka setelah keputusan ban tersebut.
4. Gauth
Gauth merupakan aplikasi berbasis AI yang ditujukan untuk para pelajar dan mahasiswa. ByteDance mengklaim aplikasi ini telah digunakan oleh 300 juta orang.
Pengguna Gauth bisa meng-upload soal dan pertanyaan di dalam tugas mereka, dan aplikasi ini akan memberikan langkah-langkah untuk menyelesaikan pertanyaan tersebut.
5. Hypic
Hypic adalah aplikasi pengedit foto berbasis AI. Aplikasi ini memiliki fitur generative AI yang bisa mengubah foto dengan langkah-langkah mudah.
Pengguna Hypic bisa mengedit foto dengan cepat, hingga mengubah gambar secara keseluruhan dengan konsep dan tema unik.
6. Lark
Lark merupakan aplikasi produktivitas ala Slack, yang biasa digunakan untuk melakukan kolaborasi dan koordinasi dalam bekerja.
Tidak hanya melakukan chat dan meeting, Lark juga memiliki aplikasi office-nya sendiri untuk membuat dokumen, spreadsheet, presentasi, dan lain-lain.
7. Keluarga aplikasi Poligon
Poligon merupakan anak perusahaan dari ByteDance, yang merilis beberapa aplikasi yang juga terpengaruh efek ban Amerika Serikat.
Aplikasi tersebut diantaranya adalah aplikasi streaming drama Melolo, serta aplikasi buku Fizzo dan MyTopia Books.
8. Tokopedia
Pengguna Tokopedia di Amerika Serikat juga tidak bisa menggunakan aplikasi e-commerce tersebut akibat ban ini.
ByteDance membeli saham mayoritas Tokopedia pada tahun 2024, dan aplikasi ini mulai diintegrasikan dengan TikTok Shop.
9. Mobile Legends
Mobile Legends menjadi salah satu game yang juga terdampak efek ban ini, karena ByteDance merupakan perusahaan induk dari Moonton.
Ban ini nampaknya berpotensi memiliki dampak besar terhadap keberlangsungan NACT dan scene MLBB di Amerika Serikat secara keseluruhan.
10. Marvel Snap
Marvel Snap juga tidak bisa dimainkan di Amerika Serikat saat ini, karena publisher-nya Nuverse juga merupakan bagian dari ByteDance.
Game lainnya yang berada di bawah naungan Nuverse adalah Ragnarok X, One Piece Blood Routes, Warhammer 40K: Lost Crusade, dan masih banyak lagi.
