Belum juga reda konflik antara <strong>Huawei</strong> dan Amerika. Muncul lagi kabar terbaru, bahwa negara adidaya tersebut menuduh Huawei mencuri data rahasia perusahaan lokal. Hal ini jelas saja memicu konflik baru di antara keduanya.Belum lama ini seorang jaksa Amerika yang menyampaikan tuduhan bahwa Huawei telah mencuri data rahasia perusahaan untuk membantu Iran melacak para pengunjuk rasa.Dilansir laman <strong>NYTimes</strong>, hal tersebut disampaikan di dalam sidang dakwaan untuk Huawei. Sebelumnya, beberapa dakwaan juga telah disampaikan. Dakwaan mengenai curi data rahasia perusahaan ini merupakan kasus yang terbaru.Pada dakwaan terbarunya tersebut, jaksa memberikan tuduhan baru mengenai keterlibatan Huawei pada negara yang dijatuhi sanksi.Beberapa tuduhan yang disampaikan, Huawei disebut memasang peralatan mata-mata di Iran yang digunakan untuk memonitor, mengidentifikasi dan juga menahan para pengunjuk rasa saat demo anti-pemerintah tahun 2009 lalu di Tehran.Sebelumnya, didalam putusan tahun 2019 lalu di pengadilan federal Brooklyn, Huawei dituduh telah berkonspirasi mencuri rahasia bisnis enam perusahaan teknologi besar Amerika.Hal tersebut jelas saja melanggar pasal persengkokolan yang biasanya dikenakan dalam melawan kejahatan terorganisir.Tidak diketahui dengan pasti mengenai kebenaran dakwaan ini, mengingat peradilan sampai saat ini masih terus berlanjut dengan berbagai dakwaan baru yang mulai bermunculan.Konflik di antara Huawei dan Amerika memang sudah terkuak sejak akhir 2019 lalu. Saat itu, Huawei masuk ke dalam daftar hitam perdagangan Amerika.Perusahaan-perusahaan asal Amerika yang bekerja sama dengan Huawei lantas memutuskan hubungan kerja samanya, termasuk dengam <strong>Google</strong>.Tidak diketahui sampai kapan Huawei dan Amerika akan terus terlibat dalam konflik. Apalagi babak baru dari tuduhan Huawei curi data rahasia perusahaan baru saja terungkap dan dalam penyelidikan.Selain daripada kasus di atas, beberapa negara juga memutuskan untuk mem-<em>banned </em>teknologi 5G Huawei.Dilansir laman <strong>Gizchina</strong>, beberapa negara ikut Amerika Serikat dalam mem-<em>banned</em> teknologi 5G buatan Huawei. Berbeda dengan Inggris yang menerima teknologi ini.Beberapa waktu yang lalu, Inggris telah mengumumkan bahwa Huawei akan berpartisipasi dalam pengembangan jaringan 5G di negaranya. Keputusan tersebut membuat Australia kecewa. Australia dilaporkan ikut mem-<em>banned</em> teknologi 5G dari Huawei.<span><em>Sumber: <a href="https://www.hitekno.com/gadget/2020/02/22/191500/konflik-lagi-amerika-tuduh-huawei-curi-data-rahasia-perusahaan">HiTekno</a></em></span>