Headset Gaming atau Headset Profesional? Menguak Mitos Headset Gaming! (Part II)

Membahas mitos headset gaming memang panjang, tetapi informasi ini akan membantu kamu memilih headset gaming yang tepat dan mengetahui kebenaran di balik headset gaming!
1. Frekuensi Luas = Headset Bagus?

Biasanya, headset gaming menawarkan frekuensi 20-20k Hz. Namun ternyata, gimmick frekuensi audio menjadi bahan jualan adalah belum tentu sepenuhnya benar!
Spesifikasi teknis dalam headset gaming belum tentu sama dengan data aktualnya. Tidak salah, produsen headset gaming membanggakan spek teknis produknya, bahkan kenyataannya tidak sama.
Headset Gaming sekali lagi harus mempunyai kualitas suara yang baik, hal ini tentu diketahui saat mencobanya. Kamu perlu mencoba berbagai headset gaming untuk mendapatkan kualitas suara terbaik.
Kualitas suara dari headset gaming memiliki banyak faktor, misalnya kualitas kabel, kualitas bahan speaker headset gaming, soundcard, dan tuning dari speaker headset itu sendiri.
2. Soundcard OEM = Soundcard Ori?

Gimmick para penjual nakal mengatakan bahwa soundcard OEM itu sama dengan soundcard orisinal adalah penipuan besar! Soundcard OEM dengan nama merek yang sama dengan soundcard merek orisinal tersebut bisa dipastikan palsu.
Sedikit pengetahuan, apa itu OEM? Original Equipment Manufacturer (OEM) adalah perusahaan yang memproduksi produk atau komponen yang kemudian dibeli oleh ritel dengan memakai merek dagang ritel tersebut.
Bisa dipastikan, soundcard OEM mempunyai merk yang berbeda, namun barangnya sama. Misalnya, perusahaan A memproduksi headset A, yang kemudian dibeli oleh ritel B dan dinamakan headset B tanpa embel-embel OEM.
Artinya, soundcard “OEM” yang kamu temui di marketplace itu sudah pasti palsu dan tidak berlisensi resmi dari merek tersebut.
Soundcard OEM adalah barang palsu yang mengaku-ngaku asli. Tapi anehnya, mengapa tidak ada garansi? Belilah yang asli dan bergaransi!
3. Headset Gaming, ya buat Gaming?

Mitos headset gaming ketiga pasti sudah sering kamu dengar bahwa headset gaming khusus gaming, sedangkan headphone audio khusus musik atau monitoring.
Pada prinsipnya keduanya sama, yaitu sama-sama mengeluarkan suara, bahkan headphone audio ternyata mampu memberikan kualitas audio yang lebih baik dalam bermain game!
Apakah headphone audio bisa digunakan untuk bermain game esport? Tentu saja bisa! Tidak ada perbedaan frekuensi audio untuk gaming ataupun musik, semuanya sama.
Sedikit informasi untuk kamu, beberapa produsen headphone audio juga membuat headset gaming, dengan cara mengambil headphone audio mereka kemudian disematkan microphone.
Ada juga produsen gaming, membuat headset gaming dengan mengambil headphone audio kemudian ditambahkan mic!

Kelemahan penggunaan headphone audio untuk gaming adalah ketiadaan mic. Di sisi lain, headset gaming lebih praktis dan portable untuk bermain game di manapun.
Headphone audio memang tidak memiliki mic. Tapi kamu bisa mengatasinya dengan membeli mic terpisah. Memang sedikit merepotkan, tetapi dengan manajemen kabel yang baik semuanya akan beres!
4. Headset Gaming Harus dengan Soundcard Gaming

Mitos headset gaming keempat ini tidak sepenuhnya salah, bahkan beberapa headset gaming, jika menggunakan soundcard miliknya, menjadi lebih bagus daripada langsung dicolok ke soundcard motherboard karena sudah ada software equalizer di dalam soundcard headset tersebut.
Padahal, terdapat alternatif lain yang lebih baik, yaitu menggunakan DAC (Digital Audio Converter) dari beberapa produsen audio. DAC tidak memiliki gimmick 7.1 virtual surround, tetapi mampu menghasilkan kualitas audio yang baik karena komposisi hardware yang dimilikinya.
Jadi, kesimpulannya, jika kamu memang ingin mementingkan kualitas, pilihlah headset profesional. Namun jika kamu membutuhkan portabilitas, headset gaming bisa menjadi pilihan yang tepat.
Lalu jangan percaya gimmick yang ditawarkan oleh penjual! Cobalah terlebih dahulu sebelum membeli, karena tidak semua manusia memiliki telinga yang sama. Selamat berburu headset!
Diedit oleh Audi E. Prasetyo