Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
JBL Quantum Stream Studio - Tampilan 1, Dok. GGWP.png
JBL Quantum Stream Studio - Tampilan 1, Dok. GGWP

Intinya sih...

  • Desain simpel dan futuristik, ringan dibawa, cocok banget buat content creator yang sering mobile.

  • Koneksi USB-C plug and play, stabil sampai 100 meter, ideal untuk vlog dan interview outdoor.

  • Suara jernih berkat low-latency audio, delay minim, plus noise cancelation dari aplikasi JBL Headphones.

Kalau kamu termasuk kreator yang udah capek sama kabel-kabel kusut di meja, atau seorang streamer yang mau suara tetap jernih tanpa ribet mic berdiri di depan muka, JBL Quantum Stream Wireless USB-C ini bisa jadi jawaban yang kamu cari. 

JBL akhirnya masuk ke ranah mikrofon wireless USB, dan penulis baru mengetahui barang tersebut belakangan ini. Bukan cuma karena simpel tanpa kabel, tapi karena berhasil memberikan pengalaman audio yang solid tanpa kompromi besar. 

Berikut adalah ulasan singkat dari penulis yang selama ini sudah mencoba kurang lebih 3 bulan ke belakang,

1. Desain dan Build Quality

JBL Quantum Stream Studio - Tampilan 3, Dok. GGWP

Dari segi tampilan, Quantum Stream Wireless USB-C punya desain yang simple, ramping, dan futuristik. Receiver kecil dan bisa ditempel langsung ke smartphone kamu, sementara mikrofonnya sendiri bisa dipakai dengan klip ke pakaian khususnya di bagian kerah. 

JBL Quantum Stream Studio - Tampilan 7, Dok. GGWP

Build qualitynya cukup solid untuk ukuran mikrofon wireless. Tampilannya yang doff terlihat elegan dan material bodinya cukup terasa kokoh, ringan, tapi tidak kelihatan murahan. Bagian mic juga dilengkapi dengan windscreen berbulu halus untuk menyari suara agar lebih jernih. Desain ini jelas menyasar pengguna yang mobile, minimalis, dan nggak mau yang ribet-ribet.

Penulis sangat terbantu saat adanya liputan yang mengharuskan untuk mewawancarai narasumber, dan set up Quantum Stream Wireless USB-C ini hanya hitungan detik bisa langsung stand by.

2. Konektivitas

JBL Quantum Stream Studio - Tampilan 9, Dok. GGWP

Karena pakai koneksi USB-C, set upnya bener-bener plug and play. Kamu tinggal colokkan donglenya ke smartphone, nyalakan mikrofonnya, dan bisa langsung kamu pakai. Bahkan di beberapa perangkat Android dan iPad yang support USB-C, mikrofon ini juga bisa langsung dikenali. 

Jarak koneksinya mereka klaim bisa sampai 100 meter dalam kondisi ideal, yang artinya kamu bebas bergerak di luar ruangan atau di dalam studio tanpa harus takut sinyal putus. Ini jadi nilai plus besar untuk kamu yang suka shooting konten dinamis, seperti vlog atau interview yang butuh banyak bergerak seperti mengejar narasumber.

3. Kualitas Suara

JBL Quantum Stream Studio - Tampilan 4, Dok. GGWp

Jujur saja, awalnya penulis sedikit skeptis, mikrofon wireless USB biasanya punya suara yang punya delay walaupun sepersekian detik. Pada JBL Quantum Stream Wireless ini berhasil kasih kejutan dengan suaranya terbilang cukup jernih dan sedikit warm untuk kategori mic clip-on. 

JBL mengklaim teknologi low-latency audio di sini, dan setelah dites, hasilnya memang minim delay atau nyaris real-time. Untuk kebutuhan podcast, streaming, bahkan voice-over ringan, kualitasnya udah lebih dari cukup. Noise floornya juga rendah, jadi suara latar belakang nggak banyak masuk kalau kamu bicara cukup dekat ke mic.

Kalau memang sangat mengganggu, atur saja di bagian noice cancelationnya yang ada di aplikasi JBL Headphones yang bisa kamu download di Google PlayStore. Cuman beberapa kali memang penulis mendapati suara rekaman yang dirasa agak “mendem” entah itu memang dari suara penulis yang sedikit “sember” atau karena parameter di Noise Cancelationnya tersetel di tingkat paling tinggi. Untuk contoh suaranya bisa kamu denger ada di sini: http://instagram.com/reel/DIeETsOopCB/ , tapi secara keseluruhan JBL Quantum Stream Wireless ini masih terbilang bagus dan ringkas dibawa kemana-mana.

4. Fitur

JBL Quantum Stream Studio - Tampilan 6, Dok. GGWP

Pada JBL Quantum Stream Wireless ini tidak terlalu punya banyak fitur di dalamnya, palingan hanya punya fitur on dan tap-to mute dengan indikator LED kecil yang disematkan pada bagian micnya. Cuman perangkat ini punya sistem auto pairing dengan receiver yang sangat cepat, jadi kamu nggak perlu setup manual tiap kali dinyalakan. Apabila lampu masih berkedip, artinya belum terpasang, sedangkan lampu sudah dalam keadaan diam, berarti sudah siap untuk digunakan.

Dalam paket penjualannya, kamu juga akan mendapatkan kabel USB-C ke USB-A dan aksesoris windscreen yang berbulu, jadi nggak perlu beli tambahan lagi buat langsung dipakai.

5. Baterai

JBL Quantum Stream Studio - Tampilan 2, Dok. GGWP

Sektor baterai adalah salah satu kekuatan utama Quantum Stream Wireless. Dalam pemakaian normal, mikrofonnya bisa bertahan hingga 12-15 jam, sementara donglenya bisa digunakan secara pasif terus menerus karena ditenagai dari port USB-C.

Pengisian daya dilakukan lewat USB-C juga, dan dalam pengujian penulis, satu kali charge penuh butuh sekitar 1,5 jam. Untuk pengguna yang aktif streaming tiap hari, daya tahan ini cukup melegakan karena nggak harus di-charge terus menerus

6. Dukungan Aplikasi

JBL Quantum Stream Studio - Tampilan 10, Dok. GGWP

JBL juga menyediakan aplikas JBL Headphone yang bisa langsung download saja di Google PlayStore. Di sini kamu mengatur mic gain, ukuran Noise Cancelling, mic efek, kecerahan LED, mengetahui baterai mic dan casing, sampai bisa mengatur batas waktu otomatis nonaktif saat tidak tersambung. 

Aplikasinya super simpel, dan cukup fungsional, tapi sayangnya dukungannya masih sangat terbatas. Penulis berharap kedepannya mungkin di seri ini atau selanjutnya bisa upgrade seperti aplikasi yang ada di desktop yaitu JBL QuantumEngine yang bisa mengatur suara hingga ke bagian spatial.

7. Harga

JBL Quantum Stream Studio - Tampilan 5, Dok. GGWP

JBL Quantum Stream Wireless USB-C dibanderol dengan harga sekitar Rp1.980.000 di pasar Indonesia. Kalau dibandingkan dengan produk sejenis, seperti Rode Wireless GO II atau DJI Mic, harga ini termasuk kompetitif, apalagi kalau kamu udah nyaman di ekosistem JBL. Penulis merasa harga segini juga masih cukup wajar, melihat ukurannya yang ringkas dan beberapa fitur dukungan dari aplikasi JBL Headphones.

8. Kesimpulan

JBL Quantum Stream Studio - Tampilan 8, Dok. GGWP

JBL Quantum Stream Wireless USB-C adalah solusi praktis yang bukan hanya sekadar gaya-gayaan saja. Desainnya simpel dan portabel, kualitas audionya bisa diandalkan, dan konektivitasnya fleksibel buat berbagai perangkat. Untuk jurnalis atau konten kreator yang butuh mobilitas tinggi tanpa terlalu kompromi tentang fiturnya, perangkat ini adalah pilihan yang worth it dari mic clip-on biasa.

Apakah ini produk paling sempurna di kelasnya? Penulis berani jujur, tidak juga, masih ada beberapa catatan soal dukungan fitur pada aplikasi JBL Headphone. Tapi untuk pengalaman harian yang ringkas, bebas kabel, dan mau tetap profesional seperti penulis, ini adalah salah satu mikrofon wireless terbaik yang bisa kamu pilih saat ini.

Paling segitu dulu untuk ulasannya dari penulis, kembali lagi kepada pendapat masing-masing individu ya. Kalau kamu suka boleh banget untuk share ke sosial media, dan pantengin terus konten-konten review tentang gadget dan seputar tekno seperti ini hanya di GGWP.

Editorial Team