Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Review POCO F6: Kembalinya Flagship POCO dengan Performa Tinggi

Raja flagship dari POCO akhirnya kembali ke kodratnya. Simak review dari POCO F6, smartphone level tertinggi yang pernah POCO rilis sejauh ini.

Kita mengenal POCO melalui Pocophone F1 yang menggebrak pasar dengan spesifikasi hardware tinggi di harga yang lebih terjangkau.

Eksperimentasi Xiaomi tersebut menghasilkan lini POCO, brand yang terpisah dari Xiaomi dan Redmi, yang menyasar pasar power user dan enthusiast.

Serangkaian smartphone POCO F Series dirilih dengan ciri khas, kelebihan, dan kekurangan masing-masing. Dengan rilisnya POCO F6 ini, seri F dari POCO kembali ke ranah flagship.

Simak ulasan lengkapnya di artikel berikut ini!

Review POCO F6

1. Spesifikasi teknis

Dok. GGWP

POCO F6 mengusung chipset Snapdragon 8s Gen 3. Ini adalah chipset kelas flagship basic di keluarga Snapdragon 8. Konfigurasi memori yang ditawarkan adalah hingga 12/512 GB.

Meskipun ada di level dasar, Snapdragon 8s Gen 3 memiliki performa tinggi, sehingga POCO menerapkan pendingin vapor chamber Liquid Cool Technology 4.0 dengan IceLoop.

Performa chipset ini bisa didorong lebih lanjut dengan WildBoost Optimization 3.0, sistem optimasi performa yang berjalan di level software.

Layarnya adalah Flow AMOLED DotDisplay 6,67 inch dengan kaca Gorilla Glass Victus. Resolusinya 1.5K 120Hz adaptit, serta mendukung Dolby Vision dan HDR10+.

Untuk kameranya, terdapat lensa wide 50 MP dengan sensor Sony IMX88, lensa ultrawide 8MP, dan kamera selfie 20 MP. OIS, EIS, dan rekaman video hingga 4K60 FPS melengkapi kemampuan kamera POCO F6.

Baterainya memiliki ukuran 5000mAh dan mendukung fast-charging dengan charger 90W. Fitur lainnya adalah IP64 protection, sensor fingerprint layar, dual speaker Dolby Atmos, NFC, face unlock, dan IR blaster.

2. PLUS: Performance oke dan sustain

Dok. GGWP

Dalam tes benchmark, kami mendapatkan skor AnTuTu 10 sebear 1373014. Tes ini berbeda sekitar 100 ribu dari nilai yang diklaim.

Kemudian, tes Geekbench 6 mendapatkan skor 4609 multi-core, 1820 single-core, dan 8785 GPU. Hasil tes multi-core berbeda sekitar 200 poin dari nilai yang diklaim.

Kali ini, kami juga melakukan tes throttling dengan melakukan benchmark Geekbench 5 kali berturut-turut.

Dari hasil tes, kita melihat skor multi-core turun dari kisaran angka 4600-an ke 4500-an. Sementara itu, skor single-core hanya mengalami penurunan tipis di range 100 poin.

Kembali ke tes AnTuTu, kami juga mendapati suhu maksimum yang dicapai adalah 50 derajat Celsius.

Meskipun peningkatan suhu di atas adalah kondisi ekstrem, sistem pendingin LiquidCool Technology 4.0 mampu menjaga performa POCO F6 dalam pemakaian wajar, seperti yang dibuktikan dalam throttle test di atas.

3. PLUS: Bisa libas banyak game

Dok. GGWP

Percobaan game yang dilakukan pun tidak masalah, dan banyak game bisa dilibas dengan mudah di setting tinggi.

Honor of Kings bisa dijalankan di resolusi Ultra dan framerate Ultra. Overall graphic quality diset ke 5, AA on, dan water reflection on.

Beralih ke game lain, Mobile Legends berjalan di setting Ultra dengan framerate Super dan HD Mode. COD Mobile juga lancar di setting Very High dan framerate Max.

Menariknya, kami juga menjajal Life Makeover, salah satu game Android yang mengutilisasi Unreal Engine di dalamnya.

Snapdragon 8s Gen 3 mampu menjalankan Life Makeover di setting IV (very high), namun tidak bisa mengaktifkan mode High FPS meskipun menurunkan setting grafis ke I.

Performa gaming bisa digenjot lebih lanjut dengan WildBoost Optimization 3.0 dengan mengoptimalkan penggunaan software di background.

Peningkatan performa bisa dirasakan, bahkan meskipun hasilnya lumayan tipis, dan bergantung pada game yang dimainkan.

4. MINUS: Desain kurang POCO?

Dok. GGWP

POCO F6 sejauh ini nampak sebagai smartphone yang sempurna. Namun, faktor desain juga jadi hal penting yang tidak boleh diabaikan.

Sayangnya, POCO F6 terasa kurang maksimal di sisi desain ini. Ia terasa seperti smartphone Xiaomi/Redmi yang logonya diganti dengan POCO.

Memang jika bicara tentang konsep keseluruhannya sendiri, tidak ada yang salah. Warna hijau metalik di unit tes kami terlihat cantik dan mewah. Proteksi IP64 juga jadi nilai plus.

Tapi, smartphone ini terasa sangat plastik baik dari frame hingga punggungnya. Agak sedih juga karena dari sisi material POCO F6 kalah dari POCO M6 yang sudah menggunakan punggung kaca.

Tapi yah, rasanya ini adalah salah satu kompromi yang harus diambil POCO untuk menghasilkan smartphone dengan performa tinggi di harga yang lebih terjangkau.

Namun jika kamu memang hanya fokus pada performanya saja, desain POCO F6 ini tidak akan begitu mengganggu keputusanmu memilih smartphone ini.

5. Kesimpulan review POCO F6

Dok. GGWP

POCO F6 membawa seri flagship POCO ke ranah yang sepantasnya setelah sebelumnya POCO F5 “turun kasta” ke Snapdragon 7+ Gen 2.

Meskipun menggunakan Snapdragon 8s Gen 3, chipset ini masih ada di kelas flagship dan bukan chipset kelas di bawahnya.

Bahkan meskipun 8s merupakan chipset paling basic di keluarganya, performa yang disajikan tidak main-main dan cukup kompetitif.

Pendekatan up-to date inilah yang harus dijaga oleh POCO F Series di seri-seri selanjutnya, agar bisa kompetitif di pasar smartphone yang berkembang pesat setiap tahunnya.

Untuk case penggunaan umum, POCO F6 sudah lebih dari cukup dan menjamin future proofing sampai setidaknya 5 tahun ke depan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mecca Medina
EditorMecca Medina
Follow Us