Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Review The Little Mermaid: Tarik-Ulur Fantasi dan Realisme

Terlepas beberapa kontroversi yang menyertainya, film live-action The Little Mermaid akhirnya rilis dan review-nya bisa kamu simak di artikel berikut ini.

Mulai dari casting pemeran hingga kesan awal visual yang kurang memuaskan, ada beberapa alasan yang membuat beberapa fans menolak menonton film ini.

Namun kini filmnya telah rilis. Bagaimana Disney menerjemahkan salah satu magnum opus animasi mereka ke dalam media live-action?

Review The Little Mermaid

1. Kisah puteri duyung yang menjadi jembatan makhluk laut dan manusia

Ariel ingin lebih mengenal manusia, namun dilarang oleh Raja Triton. (Entertainment Tonight)

Film The Little Mermaid mengambil setting di sekitar perairan Brazil pada era penjelajahan di sekitar abad 15-17, alih-alih di sekitar Denmark seperti dalam cerita dongeng Hans Christian Andersen.

Di dasar laut, hidup manusia duyung dengan makhluk laut lainnya di dalam kerajaan Atlantica. Mereka dipimpin oleh Raja Triton (Javier Bardem) serta anak-anaknya dari 7 lautan.

Salah satu diantaranya, Ariel (Halle Bailey), merupakan puteri duyung yang sangat penasaran dengan dunia permukaan. Padahal, ibu Ariel meninggal akibat ulah manusia.

Meskipun sudah dilarang oleh Triton dan dinasihati kepiting pelayannya Sebastian (Daveed Diggs), Ariel sering berkeliaran dan mengoleksi harta manusia dari kapal karam.

Puncak kenekatannya adalah saat Ariel menyelamatkan Eric (Jonah Hauer-King), seorang pangeran manusia yang kapalnya karam menabrak karang.

Hal ini kemudian diketahui oleh Triton, yang akhirnya melarang Ariel untuk melakukan kontak dengan dunia permukaan.

Hal ini dimanfaatkan oleh Ursula (Melissa McCarthy), penyihir laut yang ingin menguasai Atlantica. Ursula memberikan Ariel kesempatan untuk pergi ke permukaan dan bertemu Eric.

Sebagai ganti dari sepasang kaki, Ursula kemudian mengambil suara Ariel dan memberi batas waktu selama 3 hari untuk mendapatkan ciuman dan cinta sejati adri Eric.

Namun, sejak awal Ursula menyiapkan rencananya sebagai jebakan bagi Ariel dan Triton. Ia tidak akan membiarkan Ariel mendapatkan ciumannya, dengan segala cara, demi menguasai Atlantica.

2. The Little Mermaid menarik realisme dalam cerita fantasi

The Little Mermaid menggabungkan elemen fantasi di dalam dunia penuh realisme. (VOI)

Sebagai sebuah film fantasi musikal, The Little Mermaid dieksekusi dengan cukup baik pada level fundamental. Dari sisi akting dan musik, semuanya bisa dinikmati dengan oke.

Lin-Manuel Miranda, produser dan salah satu komposer di film ini, memiliki pengalaman tinggi dalam dunia musikal.

Ia merupakan kreator dari pementasan Hamilton yang sangat kesohor. Selain itu, film Moana dan Encanto juga menjadi salah satu karya terbaiknya.

Pengalaman Miranda dalam produksi musikal bisa terlihat dalam The Little Mermaid. Berbagai lagu klasiknya diaransemen ulang dengan sense musikalnya yang adiktif.

Hal ini juga diikuti oleh penampilan Halle Bailey sebagai Ariel yang punya suara emas. Ia memberikan energi yang sangat kuat dalam mengutarakan karakter Ariel melalui nyanyian.

Terlepas sisi musikalnya yang sangat menarik, The Little Mermaid sendiri punya masalah dengan menjustifikasi setting-nya. Ada berbagai perubahan dari hal-hal kecil seperti setting agar kisahnya terlihat masuk akal.

Hal ini menjadikan The Little Mermaid terbelah antara sisi realisme yang dekat dengan dunia nyata, serta sisi fantasi yang tidak memiliki batasan.

3. Kesimpulan review The Little Mermaid

Untuk sekedar nostalgia, The Little Mermaid bisa disaksikan bersama keluarga. (The Hollywood Reporter)

Meskipun The Little Mermaid akan jauh lebih baik jika film-nya memaksimalkan unsur fantasinya daripada mengkhawatirkan elemen-elemen kecilnya agar bisa masuk akal, film ini sudah cukup baik dalam merepresentasikan dirinya sebagai sebuah film dongeng musikal.

Baik dari sisi lagu dan akting, film ini bisa meninggalkan kesan yang cukup baik di benak penontonnya.

Kamu juga bisa merasakan beberapa adegan dari film kartunnya diterjemahkan dengan baik ke dalam live-action.

Film ini sangat cocok ditonton bersama keluarga, maupun buat kamu yang ingin sekedar nostalgia setelah menonton film kartunnya di masa lalu.

The Little Mermaid sudah bisa disaksikan di bioskop terdekat.

Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan film, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp_esports!

Rating: 3/5

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mecca Medina
EditorMecca Medina
Follow Us