Pak AP Menganggap Hashtag #CumaEVOS Timingnya Tidak Tepat!

Belakangan ini, hashtag #CumaEVOS ramai diperbincangkan di media sosial, tapi pak AP menganggap timingnya belum tepat.
Menyusul kekalahan yang diderita oleh ONIC di tangan AP.Bren di final M5 World Championship, muncul sebuah hashtag yang agak kontroversial.
Hashtag #CumaEVOS muncul untuk membanggakan bahwa hanya EVOS yang mampu memenangkan kejuaraan tingkat dunia tersebut.
Sayangnya, ternyata hashtag tersebut membuat pak AP sebagai bos besar dari RRQ sampai harus buka suara.
Hashtag #CumaEVOS Dirasa Pak AP Belum Tepat Timingnya Untuk Diviralkan

Kekalahan perwakilan Indonesia di panggung kejuaraan dunia M5 memang membuat banyak orang kecewa pada penampilan tim landak kuning.
Memang, sih, kemenangan yang didapatkan oleh AP.Bren juga tidak semulus itu, tapi tetap tidak mengubah fakta kekalahan dari ONIC Esports.
Pasca kejadian tersebut, muncul sebuah hashtag berbunyi #CumaEVOS yang cukup lantan disuarakan di media sosial.
Hal tersebut karena memang hingga saat ini, EVOS jadi satu-satunya tim Indonesia yang berhasil membawa pulang piala M Series.
Tapi ternyata, tidak semua orang suka dengan hashtag tersebut, loh! Salah satu dari mereka adalah CEO dari RRQ, yaitu pak AP.
Timing penggunaan hashtag yang buruk

Pada gelaran acara peresmian RRQ Island tanggal 20 Desember silam, pak AP sempat buka suara terkait hashtag kontroversial satu ini.
Menurut pak AP, tidak ada yang salah dari hashtag tersebut mengingat hal itu adalah fakta yang tidak bisa dibantah siapapun.
“Mengenai #cumaevos dan lain-lain, menurut saya itu enggak ada yang salah karena hastag-hastag itu adalah fakta dan enggak bisa di deny bahwasanya mereka memang juara,” ujar CEO RRQ tersebut.
Meski begitu, pak AP juga tidak menampik bahwa ada bagian dari hashtag tersebut yang sedikit membuat kontroversi.
“Tetapi menurut saya kenapa jadi akhirnya besar itu karena diangkat beberapa saat setelah satu Indonesia sedih dan kecewa,” tambahnya.
Semua hanya masalah timing saja?

Pak AP menambahkan bahwa ia kecewa kepada timing munculnya hashtag satu ini ke permukaan, tepat setelah ONIC Esports kalah.
“Yang sedikit menurut saya disayangkan adalah timing-nya. Kalau misal itu diucapkan misal setelah tahun baru mungkin enggak akan terlalu besar. Responnya enggak harus seperti itu, saya sangat menyayangkan.”
Meski begitu, pak AP juga mengatakan kalau RRQ juga tidak lolos ke M5, jadi mereka tidak berhak berkomentar soal hal tersebut.
“Tapi balik lagi, itu fakta jadi saya enggak bisa ngomong apa-apa, apalagi tim kita (RRQ) masuk (M5) aja juga enggak,” lanjut AP.