Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Cheater di Simracing, Ketika Esports Malah Jadi Motivasi Main Curang

Dengan popularitas simracing sebagai sarana esports kompetitif, cepat atau lambat cheater akan mulai menunjukkan taring mereka.

Hal ini dengan mudahnya terjadi karena ada satu faktor yang tampak dilupakan oleh para pengembang.

Kesal dengan cheater yang merajalela? Tidak peduli genre apapun yang kalian mainkan, para oknum yang bermain curang sudah pasti hadir.

Cheater juga datang dari berbagai macam tipe, dari yang menggunakan exploit dalam game hingga menggunakan program pihak ketiga.

Kali ini, kita akan berbicara mengenai simracing dan dua topik cheater yang sedang hangat dibicarakan dalam ranah esports.

Dari F1 2022 menuju Assetto Corsa Competizione

Belum lama ini, ada dua drama mengenai cheat yang mulai berhadiran. Salah satunya datang dari game berjudul F1 ’22, dan “pelaku”nya datang dari atlit esports bernama Alvaro Carreton dari tim Williams Esports.

Alvaro secara tidak sengaja menampilkan sebuah folder berisi sejumlah program cheat saat sedang livestream.

VOD yang bersangkutan sudah dihapus, dan sang pembalap menyebutkan ia tidak menggunakan satu program pun.

Lantas, kenapa ia memiliki program cheat tersebut? Alvaro mengaku bahwa ia terlibat sebagai salah satu anggota tim investigasi untuk mengidentifikasi perilaku cheat dan apa yang bisa dilakukan untuk melawan isu tersebut.

Kasus kedua datang dari simulator GT3 berjudul Assetto Corsa Competizione. Dari video yang ditampilkan, pelaku yang disebut dengan nama Kirill menampakkan gerakan mobil yang terasa tidak natural. Mobil hampir tidak terlihat “melompat” saat melewati chicane.

Kirill pun mengakui bahwa ia jelas menggunakan cheat, namun ia melanjutkan pengakuannya dengan menyebutkan bahwa 99,9% pemain profesional menggunakan cheat.

Simracing umumnya dikembangkan tanpa adanya anti-cheat.

Satu hal yang masih menjadi misteri adalah absennya sistem anti-cheat yang seharusnya diterapkan.

Padahal, game-game simulasi ini dilengkapi dengan sistem online yang secara sengaja distruktur untuk mengakomodasi kompetisi balap dengan skala yang cukup besar.

Lantas, kenapa simracing seringkali tidak mengandalkan sistem anti-cheat? Kemungkinan, para pengembang merasa sistem tersebut tidak penting.

Hal ini mengingat simracing lebih difokuskan sebagai sarana balapan kompetitif tanpa sistem unlock seperti battle pass ataupun reward saat memenangkan balapan.

Namun, jika esports sudah menjadi hal yang umum di genre ini, para gamer akan menghalalkan segala cara untuk memasuki peringkat atas. Para pengembang seharusnya sadar akan isu tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
Mecca Medina
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us